Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Magnesium (Mg) : Sifat dan Kegunaan

Magesium ditemukan dialam sebagai salah satu komponen dalam beberapa gaeam campura logam seperti karnalite, campuran logam Mg dan K dengan rumus molekul MgCl2.KCl.6H2O dan dolomit, yaitu campuran logam Mg dan Ca dengan rumus molekul MgCO3.CaCO3.

Senyawa ini bukanlah campuran garam yang sederhana, melainkan adalah kristal ion murni yang mama ukuran dari kumpulan kation membeikan kestabilan yang lebih besar terhadap energi kisi kristal dibandingkan kation kation yang meyendiri. Karnalit mengandung susunan anion klorida yang diselingi oleh kation kalium dan magnesium dan juga molkul air dengan perbandingan 3 : 1 : 1 : 6, yaitu dengan rumus molekul KMgCl3.6H2O.

 Magnesium adalah ion ketiga terbanyak yang ditemukan dalam air lautsetelah natrium dan klorida sehingga air laut adalah suber utama dalam industri untuk mendapatkan logam magnesium. 1 Km^3 air laut mengandung sekitar satu juta ton ion magnesium. Dengan perkiaraan jumlah air laut dibumi adalah 10^8 Km^3, sudah jauh lebish dari cukup ketersedian magnesium dialam sesuai dengan yang kita butuhkan. Proses untuk mendapatkan logam magnesium dari ail laut adalah melalui proses Down. Proses ini disasarkan pada fakta bahwa magnesium hidroksida mempunyai kelarutan yang sangat renadah dibandingkan kalsium hidroksida. Hal ini mengakibatkan jika dalam supensi calsium hidroksida kita tambahkan ion magnesium dari air laut, maka reaksi akan memebntuk magnesium hidroksida yang akan mengendap, sesuai dengan persamaan reaksi :

Ca(OH)2(s)  Mg2+(aq)  Ca2+(aq) + Mg(OH)2(s) 

Magnesium hidroksida yang mengendap ini kemudian disaring dan direksikan dengan larutan asam klorida. Reaksi netralisasi akan terjadi menghasilkan garam MgCl2 sesuai dengan persamaan reaksi :

Mg(OH)2 (s) + HCl(aq)  MgCl2(aq) + 2H2O(s)

Larutan yang terbentuk kemudian diuapkan untuk pengeringan, dan residunya ditempatkan dalam sel elektolisis yang sama dengan sel elektrolisis pada pembuatan natrium. Magnesium yang telah dielektrolisis akan dihasilkan dan terkumpul dipermukaan katoda dan kemudian disedot. Sedang gas klorin akan dihasilkan dianoda dan kemudian direduksi kembali untuk menghasilkan asam klorida yang dipergunakan untuk bereaksi dengan lebih banyak magnesium klorida.

Reaksi elektrolisis yang terjadi :
Katoda : Mg2+(MgCl2) + 2e  Mg(l)
Anoda  : 2Cl-(MgCl2(  Cl2(g) + 2e

Logam magnesium teroksidasi lambat diudara tetapi akan bereaksi sangat hebat jika dipanaskan. Pembakaran logam magnesium akan menghasilkan cahaya putih yang terang dan dapat menyilaikan mata. Pembakaran bubuk magnesium telah digunakan sejak dahulu dalam teknologi fotografi (dan masih ada sejumlah kecil teknologi ini yang menggunakan magnesium) sebagai sumber penerangan.

Reaksi pembakaran bubuk megnsium :
2Mg(s) + O2(g)  2MgO(s)

Reaksi pembakaran magnesiuam akan sangat hebat dan sangat sulit dipadamkan dengan metrial pemadam kebakaran konvensional seperi karbondoksida (CO2). Pembakara magnesium bahkan dapat dengan mudah terjadi hanya dengan CO2 saja menghasilan magnesium oksida dan karbon.

Reaksinya :
2Mg(s) + CO2(g)  2MgO9s) + C(s)

Untuk memadamkan api dari pembakaran logam logam aktif, seperti magnesium ini, harus digunakan pemadam kebakaran kelas D sementara untuk kelas A, B dan C hanya digunakan untuk memadamkan api konvensional seperi terbakarnya kayu, plastik dan lain lain. Dalam pemadam kebakaran kelas D biasanya mengandung grafit atau natrium klorida. Grafit akan menghasilkan lapisan yang kuat dari reaksi dengan logam menghasilkan logam karbida diseluruh pernuakaan logam yang terbakar dan sevara efektif akan melemahjan reaksi. Nartium klorida akan meleleh oleh temperatur yang panas dan membentuk lapisan cairan yang sukar bereaksi diseluruh permuakan logam yang terbakar dan juga mencegah masuknya oksigen agar tidak mempercepat reaksi. 

Lbih dari setegah produksi magnesium diseluruh dunua digunakan untuk membentuk capuran logam magnesium - aluminium. Kegunaan campuran logam ini sangat banyak terutama karena logam nya yang ringan. Dengan massa jenis dua kali lebih kecil dibandingkan air, magnesium adalah logam yang paling ringat yang digunakan dalam bidang konstruksi. Campuran logam ini juga sangat penting dalam pembuatan pesawat tempur, rel kereta dan juga bodi bus. Selama perioda 1970-an, campuan logam ini digunakan dalam dalam pembuatan struktur kapal perang karena massa logam yang ringan akan meningkatkan kecepatan kapal. Selama perioda pearang di pulau Falkland pada tahun 1982, pasukan laut kerajaan menemukan kelemahan dari logam ini yaitu mudah terbakar ketika rudah mengenainya. Pasukan laut amerika serikat bahkan sudah melakukan percobaan percobaan untuk menguji kereaktivan logam ini. Oleh karena kereaktivan logam logam alkli tanah yang cukup besar adalah penyebab utama terjadinya kecelakaan ini.

Walaupun magnesium adalah logam yang  secara kimia cukup reaktif, kereaktifnnya masih lebih rendah dari yang kita bayangkan jika dilihat dari potensial reduksinya yang cukup besar yaitu - 2,37 volt. Lapisan tipis magnesium oksida akan cepat terbentuk dipermuakaan logam magnesium yang akan melindungi bagian dalamnya dari proses korosi lebih lanjut. 

Dalam kimia sifat magnesium berbeda dibandingkan kebanyakan unsur golongan alkali tanah yang lain. Seperti, memanaskan calsium, strontium dan barium klorida akan melepaskan  beberapa molekul air meningalkan senyawa anhidratnya. Sebagai contoh :

CaCl2.2H20(s)  CaCl2(s) + 2 H2O

Tetapi magnesium klorida monohidrat akan terdekomposisi ketika dipanaskan menghasilkan  meganesium klorida hideoksida dan gas asam klorida sesuai dengan reaksi :

MgCl2.H2O(s)  Mg(OH)Cl (s) +  HCl(g)

Mgensium akan segera membentuk senyawa senyawa yang mengandung ikatan kovalen. Kelaukan yang tidak biasa dari magnesium bisa dijelaksan karena massa jenis muatannya yang cukup besar. Sebagai contoh  magnesium bereaksi dengan senyawa organik yang disebut halokarbon, seperi btomoetana(C2H5B) dalam pelarut seperi etoksietana (C2H5)2O. 

Posting Komentar untuk "Magnesium (Mg) : Sifat dan Kegunaan"