Senyawa Halida Kovalen
Sebagai hasil dari lemahnya gaya antar molekul pada senyawa halida kovalen, membuat sebagian besar senyawanya berada dalam wujud gas dan cair dengan titik didih yang rendah. Titik didih yang rendah dari molekul non polar (halida kovalen) ini secara langsung disebabkan oleh kekuatan gaya dispersi yang terjadi antar molekul. Gaya dispersi akan bergantung pada jumlah elektron yang dimiliki oleh unsur halogen.
Semakin banyak numlah elekktron, maka gaya dispersi yang terjadi antar molekul akan semakin banyak. Akibatnya gaya antarmolekulnya semakin besar dan titik didihnya meningkat. Hubungan titik didih dan jumlah elektron (yang menentukan besarnya gaya dispersi) dapat kalian lihat padatabel berikut :
Banyak senyawa halida kovalen bisa dibuat dengan cara mereaksikan suatu unsur dengan senyawa halogen. Ketika lebih dari satu senyawa yang bisa terbentuk, perbandingan mol dari senyawa senyawa tersebut akan lebih banyak pada satu produk dibandingkan produk lainnya.
Sebagai contoh , ketika jumlah klorin yang direaksikan dengan fosforus lebih banyak, maka ia akan membentuk senyawa fofor pentaklorida. Sedangkan jika jumlah fofornya yang lebih banyak, maka reaksi fosfor dengan Cl2 akan membentuk senyawa fosfor triklorida.
Persamaan reaksi yang terjadi :
2 P(s) + 5 Cl2(g) ==> 2 PCl5(s)
2 P(s) + 3 Cl2(g) ==> 2 PCl3(l)
Jika unsur yang direaksikan dengan halogen bersifat innert, misalnya seperti nitrogen, maka jalan alternatif lain digunakan. Untuk nitrogen, metoda yang lebih baik digunakan untuk membentuk halida kovalen adalah dengan mencampur amonia dengan gas Cl2.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
NH3(g) + 3 Cl2(g) ==> NCl3(l) + 3 HCl(g)
Kebanyakan dari senyawa halida kovalen dapat bereaksi dengan air. sebagai contoh, fosfor triklorida bereaksi dengan air menghasilkan asam fosfit dan hidrogen klorida (asam klorida).
PCl3(l) + 3 H2O(l) ==> H3PO3(l) + 3 HCl(g)
Tetapi, bebeara dari senyawa halida kovalen bersifat innert atau sukar bereaksi, terutama halida kovalen dari unsur F, seperti karbon tetrafluorida, CF4 dan belerang heksafluorida, SF6.
Ada hal penting yang perlu diingat bahwa halida logam (halida ionik) bisa mengandung ikatan kovalen walaupun logamnya berada pada tingkat oksidasi tertinggi. Sebagai contoh, timah(IV)klorida memiliki sifat seperti senyawa halida kovalen. Wujudnya cair pada suhu ruangan dan bereaksi hebat dengan air.
SnCl4(l) + 2H2O(l) ==> SnO2(s) + 4HCl(g)
Jika unsur non logam pada senyawa halida kovalen memiliki beberapa bilangan oksidasi, maka unsur dengan bilangan oksidasi tertinggi biasanya lebih stabil jika berikatan dengan unsur F dan ketsabilan menurun dari atas kebawah dalam satu golongan.
Sifat diatas menunjukkan bahwa kemapuan daya oksidasi unsur halogen meningkat dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Semakin banyak numlah elekktron, maka gaya dispersi yang terjadi antar molekul akan semakin banyak. Akibatnya gaya antarmolekulnya semakin besar dan titik didihnya meningkat. Hubungan titik didih dan jumlah elektron (yang menentukan besarnya gaya dispersi) dapat kalian lihat padatabel berikut :
Banyak senyawa halida kovalen bisa dibuat dengan cara mereaksikan suatu unsur dengan senyawa halogen. Ketika lebih dari satu senyawa yang bisa terbentuk, perbandingan mol dari senyawa senyawa tersebut akan lebih banyak pada satu produk dibandingkan produk lainnya.
Sebagai contoh , ketika jumlah klorin yang direaksikan dengan fosforus lebih banyak, maka ia akan membentuk senyawa fofor pentaklorida. Sedangkan jika jumlah fofornya yang lebih banyak, maka reaksi fosfor dengan Cl2 akan membentuk senyawa fosfor triklorida.
Persamaan reaksi yang terjadi :
2 P(s) + 5 Cl2(g) ==> 2 PCl5(s)
2 P(s) + 3 Cl2(g) ==> 2 PCl3(l)
Jika unsur yang direaksikan dengan halogen bersifat innert, misalnya seperti nitrogen, maka jalan alternatif lain digunakan. Untuk nitrogen, metoda yang lebih baik digunakan untuk membentuk halida kovalen adalah dengan mencampur amonia dengan gas Cl2.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
NH3(g) + 3 Cl2(g) ==> NCl3(l) + 3 HCl(g)
Kebanyakan dari senyawa halida kovalen dapat bereaksi dengan air. sebagai contoh, fosfor triklorida bereaksi dengan air menghasilkan asam fosfit dan hidrogen klorida (asam klorida).
PCl3(l) + 3 H2O(l) ==> H3PO3(l) + 3 HCl(g)
Tetapi, bebeara dari senyawa halida kovalen bersifat innert atau sukar bereaksi, terutama halida kovalen dari unsur F, seperti karbon tetrafluorida, CF4 dan belerang heksafluorida, SF6.
Ada hal penting yang perlu diingat bahwa halida logam (halida ionik) bisa mengandung ikatan kovalen walaupun logamnya berada pada tingkat oksidasi tertinggi. Sebagai contoh, timah(IV)klorida memiliki sifat seperti senyawa halida kovalen. Wujudnya cair pada suhu ruangan dan bereaksi hebat dengan air.
SnCl4(l) + 2H2O(l) ==> SnO2(s) + 4HCl(g)
Jika unsur non logam pada senyawa halida kovalen memiliki beberapa bilangan oksidasi, maka unsur dengan bilangan oksidasi tertinggi biasanya lebih stabil jika berikatan dengan unsur F dan ketsabilan menurun dari atas kebawah dalam satu golongan.
Sifat diatas menunjukkan bahwa kemapuan daya oksidasi unsur halogen meningkat dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Posting Komentar untuk "Senyawa Halida Kovalen"