Menentukan Bentuk Molekul Ion Kompleks
Pengertian Ion Kompleks
Unsur – unsur logam transisi dapat membentuk suatu ion kompleks yaitu ion yang terdiri dari sebuah atom pusat (atom logam) dan dikelilingi oleh beberapa ligand. Untuk pembahasan ligand , sudah saya posting secara tersendiri pada artikel lain. Jadi pastikan kalian baca juga ya.
Sedangkan senyawa kompleks adalah senyawa yang mengandung ion kompleks. Senyawa kompleks ini apabila dilarutkan ke dalam air, tidak mengion menghasilkan ion – ion yang sederhana tetapi menghasilkan ion kompleksnya.
Contoh :
Ion Cu(NH3)42+ inilah yang disebut dengan ion kompleks. Jadi senyawa (Cu(NH3)4)SO4 merupakan senyawa kompleks karena mengion menghasilkan ion kompleks.
Penggunaan Senyawa Kompleks dalam Kehidupan Sehari – hari.
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang kegunaannya cukup banyak dalam kehidupan sehari – hari. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Masih banyak contoh kegunaan senyawa kompleks lain yang bisa kalian ketahui. Secahing saja di google ya!
Strutur Dari Ion Kompleks
Seperti yang dijelaskan bahwa ion kompleks merupakan gabungan dari dari atom pusat (logam) dengan suatu ligand (molekul atau ion). Mereka berikatan melaui ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan menyumbang elektron yang dipakai bersama sedangkan atom pusat wajib menyediakan orbital kosong.
Sebelum kita menentukan struktur dari senyawa atau ion kompleks, kita terlebih dahulu wajib belajar mengenai cara menentukan bilangan koordinasi. Bilangan koordinasi adalah bilangan yang menyatakan jumlah ikatan kovalen koordinasi dalam suatu ion kompleks.
Contoh :
Berapa bilangan koordinasi dari ion kompleks Cu(NH3)42+?
Jawab :
Ikatan kovalen koordinasi tidak ada yang rangkap, semuanya adalah tunggal. Artinya suatu atom pusat yang berikatan dengan n buah ligand akan memiliki bilangan koordinasi sama dengan n.
Pada ion kompleks Cu(NH3)42+
Jumlah ligand(NH3) = 4 ==> bilangan koordinasinya juga 4.
Selain menentukan bilangan koordinasi, kita juga bisa menentukan muatan ion dari atom logam yang terikat pada ligand. Untuk menentukannya, kalian wajib hafal beberapa muatan ligand sebagai berikut :
Ligan bermuatan netral/tidak bermuatan
Ligand bermuatan -1
F-, Cl-, Br-, I-, OH-, NO2-, CN-, SCN-
Ligand bermuatan -2
SO42-, S2O32-, CO32-, NO2-, O2-
Pada ion kompleks Cu(NH3)42+
Atom pusat = Cu
Ligand adalah = NH3 ==> ligand tidak bermuatan (0)
Muatan ion kompleks = +2
Maka muatan ion Cu dapat dicari dengan menggunakan rumus:
Muatan ion kompleks = muatan atom pusat + muatan ligand
+2 = muatan Cu + 0
Muatan Cu = +2 (Cu2+)
Nah mudah bukan. Setelah kalian sudah paham bagaimanan cara menentukan bilangan koordinasi, barulah kita tentukan bentuk geometri ion kompleksnya.
Contoh :
Tentukanlah bentuk geometri ion Zn(NH3)42+ ! (diketahui no atom Zn = 30)
Jawab:
Langkah pertama, tentukan terlebih dahulu muatan atom pusat Zn.
Muatan ion = muatan Zn + muatan NH3
+2 = muatan Zn + 0
Muatan Zn = +2
Langkah kedua, buat konfigurasi elektron dari atom dan ionnya.
Konfigurasi atom Zn = 1s22s22p63s23p64s23d10
Karena Zn akan membentuk ion Zn2+, ia akan melepas 2 buah elektron terluarnya yaitu dari orbital 4s. sehingga konfigurasinya menjadi :
Konfigurasi ion Zn2+ = 1s22s22p63s23p64s03d10
Langkah ketiga adalah menyusun konfigurasi ion berdasarkan tingkat energi. Pada tahap ini kalian boleh menyingkat konfigurasinya. Tambahkan juga satu orbital kosong setelah orbital terakhir konfigurasi ionnya (pada soal ini orbital terakhir ion Zn2+ adalah 4s, maka selanjutnya kita tambahkan orbital 4p).
Konfigurasi ion Zn2+ = [Ar] 3d104s04p0
Langkah keempat adalah membuat diagram orbital ion.
Ingat tugas si atom pusat adalah menyediakan orbital kosong sebanyak ligannya. Pada ion Zn(NH3)42+ terdapat 4 buah ligand NH3. Maka satu buah orbital 4s dan 3 buah orbital 3d akan digunakan sebagai tempat terikatnya 4 buah ligand NH3 tersebut.
Langkah terakhir adalah menentukan bentuk molekulnya. Jika orbital hibridanya :
Karena orbital hibrida dari Zn(NH3)42+ adalah sp3, maka bentuk molekulnya adalah tetrahedral.
Unsur – unsur logam transisi dapat membentuk suatu ion kompleks yaitu ion yang terdiri dari sebuah atom pusat (atom logam) dan dikelilingi oleh beberapa ligand. Untuk pembahasan ligand , sudah saya posting secara tersendiri pada artikel lain. Jadi pastikan kalian baca juga ya.
Sedangkan senyawa kompleks adalah senyawa yang mengandung ion kompleks. Senyawa kompleks ini apabila dilarutkan ke dalam air, tidak mengion menghasilkan ion – ion yang sederhana tetapi menghasilkan ion kompleksnya.
Contoh :
Al(SO4)2.12H2O
==>K+ + Al3+ + 2SO42- + 12H2O
Al(SO4)2.12H2O bukanlah senyawa kompleks, walaupun kelihatannya tersusun atas banyak atom. Hal ini disebabkan karena jika kita larutkan ke dalam air, ia berubah menjadi ion – ion sederhana.
(Cu(NH3)4)SO4 ==> Cu(NH3)42+ +
SO42-
Ion Cu(NH3)42+ inilah yang disebut dengan ion kompleks. Jadi senyawa (Cu(NH3)4)SO4 merupakan senyawa kompleks karena mengion menghasilkan ion kompleks.
Penggunaan Senyawa Kompleks dalam Kehidupan Sehari – hari.
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang kegunaannya cukup banyak dalam kehidupan sehari – hari. Diantaranya adalah sebagai berikut :
- Dalam pengolahan beberapa logam mulia seperti platina, perak dan emas dari bijihnya, digunakan senyawa kompleks.
- Untuk mencegah keracunan logam berat dalam makanan kaleng digunakan senyawa kompleks EDTA.
- Hemoglobin darah membentuk kompleks dengan unsur besi agar bisa mengikat oksigen.
- Senyawa kompleks sianida digunakan dalam proses elektroplating.
- Vitamin B-12 yang sangat penting bagi tubuh merupakan salah satu contoh senyawa kompleks.
- Senyawa kompleks juga digunakan dalam bidang fotografi dimana AgBr akan membentuk larutan kompleks dengan natrium tiosulfat.
- Beberapa ligan dari senyawa kompleks bisa mengoksidasi ion Co2+ menjadi ion Co3+
Masih banyak contoh kegunaan senyawa kompleks lain yang bisa kalian ketahui. Secahing saja di google ya!
Strutur Dari Ion Kompleks
Seperti yang dijelaskan bahwa ion kompleks merupakan gabungan dari dari atom pusat (logam) dengan suatu ligand (molekul atau ion). Mereka berikatan melaui ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan menyumbang elektron yang dipakai bersama sedangkan atom pusat wajib menyediakan orbital kosong.
Sebelum kita menentukan struktur dari senyawa atau ion kompleks, kita terlebih dahulu wajib belajar mengenai cara menentukan bilangan koordinasi. Bilangan koordinasi adalah bilangan yang menyatakan jumlah ikatan kovalen koordinasi dalam suatu ion kompleks.
Contoh :
Berapa bilangan koordinasi dari ion kompleks Cu(NH3)42+?
Jawab :
Ikatan kovalen koordinasi tidak ada yang rangkap, semuanya adalah tunggal. Artinya suatu atom pusat yang berikatan dengan n buah ligand akan memiliki bilangan koordinasi sama dengan n.
Pada ion kompleks Cu(NH3)42+
Jumlah ligand(NH3) = 4 ==> bilangan koordinasinya juga 4.
Selain menentukan bilangan koordinasi, kita juga bisa menentukan muatan ion dari atom logam yang terikat pada ligand. Untuk menentukannya, kalian wajib hafal beberapa muatan ligand sebagai berikut :
Ligan bermuatan netral/tidak bermuatan
H2O, NH3, CO, NO, NH2-CH2-CH2-NH2
Ligand bermuatan -1
F-, Cl-, Br-, I-, OH-, NO2-, CN-, SCN-
Ligand bermuatan -2
SO42-, S2O32-, CO32-, NO2-, O2-
Pada ion kompleks Cu(NH3)42+
Atom pusat = Cu
Ligand adalah = NH3 ==> ligand tidak bermuatan (0)
Muatan ion kompleks = +2
Maka muatan ion Cu dapat dicari dengan menggunakan rumus:
Muatan ion kompleks = muatan atom pusat + muatan ligand
+2 = muatan Cu + 0
Muatan Cu = +2 (Cu2+)
Nah mudah bukan. Setelah kalian sudah paham bagaimanan cara menentukan bilangan koordinasi, barulah kita tentukan bentuk geometri ion kompleksnya.
Contoh :
Tentukanlah bentuk geometri ion Zn(NH3)42+ ! (diketahui no atom Zn = 30)
Jawab:
Langkah pertama, tentukan terlebih dahulu muatan atom pusat Zn.
Muatan ion = muatan Zn + muatan NH3
+2 = muatan Zn + 0
Muatan Zn = +2
Langkah kedua, buat konfigurasi elektron dari atom dan ionnya.
Konfigurasi atom Zn = 1s22s22p63s23p64s23d10
Karena Zn akan membentuk ion Zn2+, ia akan melepas 2 buah elektron terluarnya yaitu dari orbital 4s. sehingga konfigurasinya menjadi :
Konfigurasi ion Zn2+ = 1s22s22p63s23p64s03d10
Langkah ketiga adalah menyusun konfigurasi ion berdasarkan tingkat energi. Pada tahap ini kalian boleh menyingkat konfigurasinya. Tambahkan juga satu orbital kosong setelah orbital terakhir konfigurasi ionnya (pada soal ini orbital terakhir ion Zn2+ adalah 4s, maka selanjutnya kita tambahkan orbital 4p).
Konfigurasi ion Zn2+ = [Ar] 3d104s04p0
Langkah keempat adalah membuat diagram orbital ion.
sp2
= trigonal planar
sp3
= tetrahedral
d2sp3
= oktahedral
dsp2
= bujur sangkar
dsp3
= bipiramida trigonal
sp3d2 = oktahedral
Karena orbital hibrida dari Zn(NH3)42+ adalah sp3, maka bentuk molekulnya adalah tetrahedral.
usiaku 50 tahun lebih dan basik akademik ku Matematika ...penjelasanya sangat bagus dan jelas mudah difahami....mantab terimakasih ilmunya
BalasHapus