Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Animalia Bagian 3: Coelenterata (Hewan Berongga)

Pengertian Coelenterata
Ceoelenterata berasal dari bahasa Yunani yaitu “coelentron” yang berarti rongga. Jadi hewan ini merupakan invertebrata yang memiliki rongga tubuh. Fungsi rongga tubuh ini adalah sevbagai alat pencernaan (gastrovaskuler).

Coelenterata sering juga disebut dengan cnidaria yang mengacu pada sel penyengat yang dimiliki oleh hewan ini. Sel penyengat terletak pada tentakel di sekitar mulutnya.

Struktur tubuh coelenterata lebih kompleks dibandingkan porifera. Sel-selnya sudah terorganisasi membentuk ajringan dan fungsinya dikoordinasikan oleh sistem syaraf sederhana.

Ciri-Ciri Umum

  1. Ukuran tubuh beraneka ragam. Ada yang kecil dengan ukuran panjang 2 mm (seperti hydra) dan ada juga yang besar menjapai panjang 2 m (cyanea).
  2. Bentuk tubuhnya adalah simetri radial yang berupa medusa (berbentuk lonceng atau payung yang dikelilingi oleh tentakel) atau polip (bentuknya seperti atabung atau medusa memanjang).
  3. Merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya tersusun atas dua lapisan yaitu ekstoderm (epidermis) dan endoderm (gastrodermis).
  4. Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin.
  5. Ekstoderm pada hewan ini berfungsi untuk melindungi tubuh dan endoderm berfungsi untuk mencerna makanan.
  6. Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan rongga tubuh/gastrosol. Gastrosol adalah bagian didalam tubuh coelenterata yangberbentuk kantong dan berfungsi untuk mencerna makanan.
  7. Makanan yang masuk ke gastrosol akan dicerna menggunakan enzim yang dihasilkan oleh sel-sel gastrodermis.
  8. Karena hewan ini mencerna didalam gastrosol, maka sistem pencernaannya disebut dengan pencernaan ekstraseluler.
  9. Hasil pencernaan akan ditelan oleh sel-sel gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut didalam vakuola makanan.
  10. Sari makanan kemudian diedarkan ke seluruh bagian tubuh.
  11. Hewan ini mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida secara difusi.
  12. Sistem syaraf coelenterata sangat sederhana dan tersebar berbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dan merespon rangsangan.
  13. Sistem syaraf terdapat pada mesoglia yang merupakan lapisan bukan sel yang terdapat diantara epidermis dan gastrodermis.

Struktur Tubuh Coelenterata
Tubuh terdiri atas 3 lapisan.

  1. Epidermis; terdapat sel epitel otot, sel interstisial, sel knidosit, sel kelenjar lender dan sel saraf indra. Tentakel berfungsi menangkap mangsa dan memasukkannya ke dalam mulut. Tentakel dilengkapi dengan sel Knidoblas yang mengandung racun atau kapsul penyengat (nematokist). Nematokist, berfungsi untuk  melumpuhkan mangsa/musuh. Sel interstisial berfungsi dalam regenerasi dan menghasilkan sel (knidosit, sperma, telur).
  2. Mesoglea, terletak diantara epidermis dan gastrodermis. Berisi bahan seperti gelatin dan tidak mengandung selsel.
  3. Gastrodermis, terdiri atas beberapa macam sel, yaitu sel otot pencerna berflagel, sel kelenjar enzim, sel kelenjar lendir.

Tubuh coelenterata yang berbentuk polip terdiri dari bagian kaki, tubuh dan mulut. Mulut dikelilingi oleh tentakel. Tubuh coelenterata yang berbentuk medusa tidak memiliki bagian kaki. Mulut pada hewan ini berfungsi untuk menelan makanan sekaligus mengeluarkan sisa makanan. Hal ini disebabkan karena hewan ini tidak memiliki anus.

Pada permukaan tentakel terdapat sel-sel yang disebut dengan knidosit atau knidoblas. Setiap sel knidosit mengandung kapsul penyengat yang disebut dengan nematokis.

Ciri – ciri lainnya dari coelenterata

  1. Hidup bebas secara heterotrof yaitu dengan memangsa plankton dan hewan kecil didalam air.
  2. Mangsa yang menempel pada kondosit akan ditangkap oleh tentakel kemudian dimasukkan ke mulut.
  3. Coelenterata dapat ditemukan di air laut maupun air tawar. 
  4. Sebagian besar hidup di air laut baik secara soliter ataupun berkoloni.
  5. Dalam bentuk polip, hewan ini akan menempel pada batu, karang atau benda lain didasar laut dan tidak bepindah.
  6. Sedangkan dalam bentuk medusa, coelenterata dapat bergerak bebas dengan cara melayang didalam air.

Reproduksi Coelenterata
Reproduksi terjadi secara aseksual maupun seksual.

  1. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara pembentukan tunas.
  2. Pembentukan tunas hanya terjadi pada coelenterata yang berbentuk polip. 
  3. Tunas akan tumbuh di bagian kaki induknya dan akan terus tumbuh sehingga membentuk koloni.
  4. Reproduksi seksual dilakukan dengancara pembentukan gamet (fertilisasi ocum dan sperma).
  5. Gamet dihasilkan oleh semua coelenterata bentuk medusa dan beberapa dihasilan oleh coelenterata berbentuk polip.

Klasifikasi Coelenterata
Klasifikasi ceoelenterata ini berdasarkan bentuk yang dominan dari siklus hidupnya, yaitu sebagai berikut:
1. Hydrozoa
Contoh: Hydra

  • Hidup di air tawar, hermafrodit, sistem saraf difusi atau sel saraf tersebar
  • Bentuk tubuh selalu polip.
  • Pada ujung Hydra yang bebas terdapat mulut yang dikelilingi Hipostomae yang berfungsi menangkap mangsa. Pada bagian bawah membentuk basal disk untuk melekatkan tubuh pada tempat hidupnya.
  • Memiliki dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai pengindra cahaya dan statosista sebagai alat keseimbangan.
  • Reproduksi vegetatif dengan membentuk tunas dan reproduksi generative melalui pembuahanovum dan spermatozoid

Contoh 2 : Obelia (hidup di laut, bermetagenesis, hidup berkoloni).
Polip pada Obelia :

  1. Hydrant: mengambil dan mencerna makanan. Hydrant dibungkus hydroteca
  2. Gonangium: melakukan reproduksi vegetative menghasilkan Obelia dalam bentuk medusa. Gonangium dibungkus oleh gonoteca 

Reproduksi Obelia
Mengalami metagenesis dari reproduksi generatif dan vegetatif. Siklus hidupnya dapat kamu lihat dari gambar dibawah ini.
2. Scyphoza (Hewan mangkuk)/Ubur – ubur sejati
1) Pada mulut terdapat 4 tentakel
2) bentuk tubuh selalu medusa
3) medusa berukuran besar, polip berukuran kecil
4) alat kelamin terpisah. Contoh: Aurelia sp.

Siklus reproduksi Aurelia
Terjadi fertilisasi ovum dan sperma di dalam air→ zigot → larva Planula → Skifistoma (polip muda) → Strobila (kuncup) →Efira (medusa muda) → medusa dewasa

Catatan:
Planula: larva bersilia
Skifistoma: polip bertentakel
Strobilasi: pembelahan secara melintang pada ujung oral

3. Anthozoa (hewan bunga)
1) berbentuk polip
2) Hidup di laut jernih
3) Rongga gastrovaskuler bersekat-sekat
4) Mengandung nematokist
5) Contoh: Anemon laut (bunga karang), koral

Struktur tubuh Anemon laut:

  1. Menempel pada dasar perairan dengan basal disk-nya
  2. Disepanjang kerongkongan/gullet terdapat sekat-sekat bersilia (sifonoglia), yang berfungsi sebagai tempat masuknya air ke dalam usus

4. Cubozoa

  1. Mengalami metamorphosis lengkap dari polip hingga medusa payung (tubuh) berbentuk kotak, memiliki lensa mata kompleks. Medusa berbentuk lonceng dengan empat sisir datar, sehingga berbentuk mirip kubus.
  2. Bentuk medusa menyerupai kubus dengan tentakel yang menggantung di sekitar
  3. Bentuk polip sangat kecil
  4. Perenang aktif dan memiliki nematokis

Peranan Coelenterata Dalah Kehidupan Sehari-hari
1. Hewan ubur-ubur dibuat tepung ubur-ubur yang diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
2. Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
3. Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari abrasi air laut.
4. Karang merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.

Posting Komentar untuk "Animalia Bagian 3: Coelenterata (Hewan Berongga)"