Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Cara Menentukan Letak Suatu Unsur Dalam Tabel Periodik?

Artikel ini menjelaskan tentang cara menentukan letak unsur dalam tabel periodik disertai dengan contoh soal dan pembahasannya.

Cara Menentukan Letak Unsur Dalam Sistem Periodik

Salah satu manfaat mempelajari konfigurasi elektron adalah kita dapat menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik.

Letak suatu unsur dalam tabel periodik dinyatakan dalam dua hal yaitu golongan dan perioda.

Konfigurasi elektron dapat memberi tahu kepada di golongan dan perioda berapa suatu unsur berada.

Bagaimana caranya?

Golongan menyatakan jumlah elektron valensi yang dimiliki oleh suatu unsur. Sedangkan perioda menyatakan bilangan kuantum utama tertinggi yang terdapat pada konfigurasi elektron suatu unsur.

Mari kita bahas tentang golongan terlebih dahulu.

Dengan menghitung jumlah elektron valensi suatu unsur, belum tentu kita dapat menentukan golongan unsur tersebut secara tepat.

Soalnya, unsur - unsur dalam tabel periodik dibedakan menjadi dua golongan yaitu A dan B.

Agar kita tahu unsur tersebut masuk dalam golongan A atau B, kita harus lihat ujung konfigurasi elektronnya.

Unsur - unsur yang konfigurasi elektronnya berujung pada orbital s dan p termasuk unsur golongan A.

Sedangkan, jika konfigurasi elektronnya berakhir di orbital d, maka unsur tersebut merupakan unsur golongan B.


Contoh:
Konfigurasi elektron:
Na (11) = 1s^2 2s^2 2p^6 3s^1
Cl (17) = 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 3p5
Fe (26) = 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 3p6 4s^2 3d^6

Perhatikan konfigurasi elektron masing-masing unsur diatas.

Na dan Cl, konfigurasi elektronnya berakhir di orbital s dan p, maka termasuk unsur golongan A.

Sedangkan ujung konfigurasi elektron Fe ada di orbital d, maka unsur ini adalah unsur golongan B atau unsur transisi.

Nah, gampang ya.

Sekarang, bagaimana cara menentukan jumlah elektron valensi jika kita menggunakan konfigurasi seperti diatas?

Caranya mudah kok, kita cukup tentukan kulit valensinya.

Dalam menentukan kulit valensi, kita kembali lihat konfigurasi elektron masing-masing unsur. Jika ujung konfigurasinya berakhir pada:
Orbital s ⇒ kulit valensi = ns^x ⇒ ev = x

Contoh:
Na (11) = 1s^2 2s^2 2p^6 3s^1
Kulit valensi = 3s^1
Jumlah ev = 1

Orbital p ⇒ kulit valensi = ns^x np^y ⇒ ev = x + y

Contoh:
Cl (17) = 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 3p5
Kulit valensi = 3s^2 3p5
Jumlah ev = 2 + 5 = 7

Orbital d ⇒ kulit valensi = ns^x (n-1)d^y ⇒ ev = x + y

Contoh:
Fe (26) = 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 3p6 4s^2 3d^6
Kulit valensi = 4s^2 3d^6
Jumlah ev = 2 + 6 = 8

Oke, sampai disini kamu sudah paham cara menentukan jumlah elektron valensi. Tinggal menentukan golongannya saja.

Untuk unsur golongan A, jumlah elektron valensi sama dengan nomor golongannya.

Berarti, Na dan Cl masing-masing termasuk unsur golongan IA dan VIIA.

Untuk unsur golongan B, ada beberapa aturan tambahan yaitu:
  • Jika ev berjumlah 1 dan 2 maka unsur tersebut termasuk golongan XIB dan XIIB
  • Jika ev berjumlah 8, 9 dan 10, termasuk dalam golongan VIII A
  • Selebihnya, jumlah ev sama dengan nomor golongan
Maka, Fe termasuk ke dalam unsur golongan VIIIB.

Setelah kamu berhasil menentukan golongan dari suatu unsur, sekarang saatnya perioda. Kalau menentukan perioda tidak terlalu susah. Tinggal lihat nilai n atau bilangan kuantum utama tertinggi.

Contoh:
Na (11) = 1s^2 2s^2 2p^6 3s^1
n tertinggi = 3 (perioda 3)

Cl (17) = 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 3p5
n tertinggi = 3 (perioda 3)

Fe (26) = 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 3p6 4s^2 3d^6
n tertinggi = 4 (perioda 4)


Contoh Soal dan Pembahasan Berkaitan Dengan Cara Menentukan Letak Unsur Dalam Sistem Periodik


Contoh Soal 1

Tentang letak unsur berikut dalam tabel periodik.
Cr (24)
Ga (31)

Pembahasan:
Cr = 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 3p6 4s^1 3d^5
Kulit valensi = 4s^1 3d^5
Jumlah ev = 6 ⇒ golongan VIB
n tertinggi = 4 ⇒ perioda 4

Ga = 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 3p6 4s^2 3d^10 4p^1
Kulit valensi = 4s^2 4p^1
(ujung konfigurasi Ga ini kan di orbital p, jadi pasangan p itu adalah s yang n-nya sama. Oleh karena itu kulit valensinya adalah 4s^2 4p^1 bukan 3d^10 4p^1)

Jumlah ev = 3 ⇒ IIIA
n tertinggi = 4 ⇒ perioda 4

Contoh Soal 2

Suatu unsur memiliki notasi sebagai berikut.
Letak unsur tersebut dalam sistem periodik adalah………

Pembahasan:
Dari notasi unsur X diatas, diketahui bahwa jumlah elektronnya adalah 28 (nomor atom = jumlah elektron)

Berarti, konfigurasi elektron unsur X adalah:
X (28) = [Ar] 4s^2 3d^8

Konfigurasi di atas merupakan penyederhanaan konfigurasi elektron menggunakan unsur-unsur gas mulia. Pelajari Cara menyederhanakan konfigurasi elektron dengan unsur gas mulia pada link artikel tersebut.

Kulit valensi: 4s^2 3d^8
Karena ujung konfigurasi elektron unsur X berakhir di orbital d, maka unsur X adalah unsur golongan B.

Jumlah elektron valensi = 2 + 8 = 10
Sesuai dengan aturan yang sudah disebutkan sebelumnya, jika elektron valensi unsur golongan B berjumlah 8, 9 dan 10, maka unsur tersebut termasuk unsur golongan VIIIB.

Bilangan kuantum utama (nilai n) tertinggi pada konfigurasi elektron unsur X adalah 4, maka unsur ini terletak pada periode 4.

Jadi, letak unsur X dalam tabel periodik adalah: golongan VIIIA, periode 4.

Contoh Soal 3

Diketahui unsur X dan Y memiliki nomor atom masing-masing adalah 15 dan 20. Letak unsur X dan Y berturut turut dalam system periodic adalah….
A. IVA, 3 dan IIA, 4
B. IIA, 4 dan IIIA, 3
C. VB, 3 dan IIA, 4
D. IIB, 3 dan IIA, 3
E. VA, 3 dan IIA 4

Pembahasan:
Konfigurasi electron:
X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Y = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, untuk menentukan letak unsur dalam system periodic, kita harus tentukan terlebih dahulu kulit valensi/terakhir dari unsur tersebut. 

Unsur X memiliki ujung konfigurasi berakhir di subkulit p. Berarti unsur X adalah unsur golongan utama (golongan A) dan kulit valensinya adalah 3s2 3p3. Jumlah electron valensi = 2 + 3 = 5. Maka, unsur X terletak pada golongan VA.

Untuk perioda, cukup lihat bilangan kuantum utama tertingginya. Dari konfigurasi bisa ketahui bahwa bilangan kuantum utama tertinggi dari unsur X adalah 3 sehingga secara lengkap unsur X berada pada golongan VA, perioda 3.

Unsur Y memiliki konfigurasi electron:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

Ujung konfigurasi dari unsur Y adalah di sub kulit s. diatas juga sudah djelasin kalua ujungnya di sub kulit s, unsur Y adalah unsur golongan utama dan kulit valensinya adalah 4s2. Jumlah electron valensi = 2.

Bilangan kuantum utama tertinggi dari unsur Y adalah 4 sehingga secara lengkap unsur Y dalam system periodic terletak pada golongan IIA peroda 4.

Kunci Jawaban : E


Contoh Soal 4

Jika unsur A memiliki nomor massa 59 dan jumlah netronnya 31. Letak unsur A dalam system periodic adalah…….
A. VIIIA, perioda 4
B. VIIIB, perioda 4
C. VIIB, perioda 4
D. IB perioda 4
E. IA, perioda 4

Pembahasan:
Karena kita akan buat konfigurasi electron unsur A, maka kita perlu cari tahu terlebih dahulu jumlah elektronnya.
Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Jumlah proton = nomor massa – jumlah neutron = 59 – 31 = 28
Jumlah proton = jumlah electron = 28

Maka, konfigurasi electron unsur A adalah:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8

Ujung konfigurasi electron unsur A berakhir di subkulit d. seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, unsur-unsur yang ujung konfigurasinya berakhir di sub kulit d adalah unsur-unsur transisi (golongan B) dan kulit valensinya adalah 4s2 3d10.
Jumlah electron valensi = 2 + 8 10 elektron

Jkarena jumlah elektronya adalah 10, maka unsur A termasuk unsur golongan VIIIB (karena unsur VIIIB merupakan unsur dengan electron valensi 8, 9 dan 10).

Perioda dilihat dari bilangan kuantm tertinggi unsur a yaitu 4. Sehingga, secara lengkap letk unsur A dalam system periodic adalah golongan VIIIB, perioda 4.

Kunci Jawaban: B

Contoh Soal 5

Berikut ini adalah konfigurasi electron untuk ion M+3.
1s2 2s2 2p6
Letak unsur M dalam system periodic adalah……….
A. VIIIA, 3
B. VIA, 3
C. IIIA, 3
D. IIIB, 4
E. IIA, 3

Pembahasan:
Kali ini, yang diketahui pada soal adalah konfigurasi electron dari ionnya. Kebetulan, ionnya bermuatan positif. Kalian tentu udah belajar kalua ion positif itu terbentuk setelah atom netral melepaskan sejumlah electron miliknya. Itu artinya, jumlah electron dari ion akan lebih sedikit dibandingkan jumlah electron atom netralnya.

Jumlah electron yang dilepaskan dapat dilihat pada esarnya muatan suatu ion. Karena muatan ion M adalah +3, itu artinya atom M melepaskan tiga buah electron miliknya untuk membentuk ion M3+. Jumlah electron atom M mula – mula adalah{
= jumlah electron ion M3+ + 3
= 10 + 3 
= 13

Konfigurasi elektronnya
1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Kulit valensi = 3s2 3p1 = unsur golongan A, berada di blok p
Jumlah electron valensi = nomor golongan = 2 + 1 = 3 + IIIA
Perioda = bilangan kuantum utama tertinggi = 3

Kunci Jawaban: D

Catatan:
Kalua ion yang diketahui berupa ion negative, maka jumlah electron atom netralnya lebih sedikit dibandingkan jumlah electron ionnya. Hal ini disebabkan karena ion negative terbentuk setelah sebuah atom netral menangkap sejumlah electron. Jumlah electron yang ditangkap juga setara dengan besar muatan negatifnya.

Contoh Soal 6

Ion Q^2+ memiliki konfigurasi electron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5. Letak unsur Q dalam system periodic adalah…….
A. IVB, 3
B. IVB, 4
C. IIIB, 4
D. IVA, 4
E. VIB, 4

Pembahasan:
Sama seperti soal-soal sebelumnya, kita tinggal hitung jumlah electron ion Q2+ berdasarkan konfigurasi electron yang diketahui pada soal.
Jumlah electron ion Q2+ = 23

Ion Q2+ terbentuk setelah atom Q melepaskan dua buah electron miliknya. Itu artinya, jumlah electron atom Q mula-mula adalah:
= 23 + 2 = 25 buah electron

Konfigurasi electron Q
[Ar] 4s2 3d5
Kulit valensi 4s2 3d5
Jumlah electron valensi = 2 + 6 = 8
Karena ujung konfigurasinya adalah di sub kulit d, maka unsur Q merupakan unsur golongan transisi/B.
Golongan = VIIB
Perioda = n tertinggi = 4

Jadi, unsur Q terletak pada golongan VIIB perioda 4.

Kunci Jawaban: B

Nah, sekian pembahasan tentang materi letak unsur dalam sistem periodik. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Bagaimana Cara Menentukan Letak Suatu Unsur Dalam Tabel Periodik?"