Sifat, Pembuatan dan Kegunaan Eter
Sifat Sifat Eter
1. Titik didih eter lebih rendah dibandingkan titik didih alkohol walapun mempunyai Mr yang sama. Hal ini disebabkan kareba eter tidak membentuk ikatan hidrogen antar sesama molekulnya.
2. Eter tidak membentuk ikatan hidrogen dengan sesama molekulnya, tetapi ia dapat membebtuk ikatan hidrogen dengan air atau fenol. Oleh karena itulah eter sedikit larut didalam air.
3. Merupakan cairan yang mudah menguap dan terbakar.
4. Dapat melarutkan senyawa senyawa kovalen.
5. Bersifat anestetik yaitu zat yang dapat menimbulkan kehilangan rasa sadar. Sifat ini banyak dimanfaatkan pada pembiusan di rumah sakit.
6. Tidak reaktif, tidak dapat dioksidasi, direduksi, dieliminasi atau direaksikan dengan basa. Tetapi eter dapat mengalami reaksi subtitusi dengan asam kuat.
Contoh :
CH3-CH2-O-CH2-CH3 + HBr ==> CH3CH2Br + CH3CH2OH
Pembuatan Eter
1. Dietil Eter
Pada kondisi tertentu, reaksi antara antara asam sulfat dan etanok menghasilkan dietil eter lewat etil hidrogen sulfat sebagai zat perantara.
Reaksi yang terhadi:
H2SO4
CH3CH2OH. ===> CH3CH2 - O - CH2 - CH3
Dietil eter adalah pelarut organik yang sangat populer di laboratorium. Selain itu juga digunakan sebagai bahan anestesi umum bersama dengan kloroform dan dinitrogen okida. Sampai sekarang, dietil eter dan nitrogen oksida masih digunakan sebagai anestetik, sedangkan kloroform sudah tidak digunakan lagi karena kurang aman dan merusak tubuh.
Dietil eter sangat mudah menguap, uapnya sangat mudah terbakar dan menyebabkan pusing dan mabuk.
2. Sintesis Eter Williamson
Sintesis ini merupakan cara kerja yang paling banyak digunakan di laboratorium untuk membuat berbagai macam eter. Sintesis ini berlangsung antara reaksi suatu alkil halida dengan alkoksida atau fenoksida.
Reaksi umum :
RO- + R'X ==> R - O - R' + X-
Alkoksida pada sintesis William dapat berupa metil, primer, sekunder, tertier ataupun siklik.
Contoh :
R alkoksinya metil
CH3O- + CH3CH2CH2 - Cl ==> CH3OCH2CH2CH3 + Cl-
R alkoksinya primer
CH3CH2CH2O- + CH3I ==> CH3OCH2CH2CH3 + I-
Kegunaan Eter
Eter banyak digunakan sebagai pelarut dan obat anestesi. Etil eter yang diberikan melalui pernapasan dapat bersifat sebagai obat bius, contohnya kloroform dan siklopropana.
Metil tersier butil eter (MTBE) digunakan sebagai zat aditif pada bensin untuk menaikkan bilangan oktan bensin.
Walaupun eter dan alkohol memiliki rumus molekul yang sama, tetapi keduanya dapat dibedakan yaitu dengan mereaksikannya dengan logam natrium dan fosfor pentaklorida (PCl5).
1. Alkohol + Na ==> Na - Alkonoat + H2
Eter + Na ==> tidak bereaksi
2. R - OH + PCl5 ==> R-Cl + HCl + POCl3
R- O-R + PCl5 ==> R-Cl + R'-Cl + POCl3
Posting Komentar untuk "Sifat, Pembuatan dan Kegunaan Eter"