Soal dan Pembaaahasan SBMPTN Kimia 2016 Bagian 1
Wah tidak terasa sebulan lagi kalian yang kelas 12 SMA/MA akan menghadapai ujian nasional. Tentu persiapan hampir 100 % bukan. Nah setelah UN dan dinyatakan lulus, masih ada lagi ujian yang harus kalian hadapi. Apa???? Ya, ujiannya adalah SBMPTN untuk masuk perguruan tinggi.
Udah tamat masih ada ujian lagi...haduh capek....ya tapi mau gimana lagi. Jika kalian rajin mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian ini maka kalian pasti dengan mudah bisa menjawab soalnya dan diterima diperguruan tinggi negeri yang kalian inginkan. Soalnya tidak seperti soal UN yang terbilang mudah (wkwkwkw), tetapi tingkatannya lebih sulit. Nah dengan banyak berlatih, melihat pembahasan soal dan kemudian menguji diri dengan soal soal uji coba kalian pasti bisa melewatinya dengan mudah.
Nah kali ini, avkimia.com akan membantu kalian dengan membagikan soal sekaligus pembahasannya tentang SBMPTN kimia 2016. Cek it dot.
Soal 1
Nilai energi pengionan ke-1 sampai ke-5 untuk unsur C pada golongan utama berturut turut adalah sebagai berikut : 509, 979, 3400, 4400 dan 570 kJ/mol. Berdasarkan hal tersebut maka unsur X akan cenderung membentuk ion. . . .
A. X+
B. X2+
C. X3+
D. X4+
E. X5+
Pembahasan :.
Energi pengionan itu sama dengan energi ionisasi, yaitu energi yang dibutuhkan suatu atom untuk melepaskan elektron terluarnya.Jika energinya kecil maka elektron dari atom mudah lepas dan disukai. Tapi jika energinya besar maka elektron terluar atom tersebut sulit lepas dan tidak disukai.
Atom itu sama seperti kita, kita anggap energi itu uang dan jika pengeluaran uamg sedikit maka akan lebih disukai.
Berdasarkan energi ionisasi unsur X diatas, energi ionisasi 1 dan 2 nilainya cukup kecil dan melonjak drastis sampai 3 kali lipat pada energi ionisasi 3 sampai ke 5.
Maka proses ionisasi yang akan dilakukan unsur X hanya dua kali karena energi ionisasinya kecil sehingga unsur X cenderung membentuk ion X2+.
Jawaban : B
Soal 2
Senyawa X2Y dibentuk dari atom X dan Y dengan nomor atom berturut turut 17 dan 8. Bentuk molekul yang sesuai dengan senyawa kovalen diatas adalah . . . .
A. Linier
B. Segitiga datar
C. Bentuk V
D. Segitiga piramida
E. Tetrahedral
Pembahasan :
Menentukan bentuk molekul senyawa kovalen kita gunakan teori VESPR.
Senyawa kovalen = X2Y, maka Y adalah atom pusat dan X adalah atom cabang.
Konfigurasi
X 17 = 2 8 7 ==> ev = 7
Y 8 = 2 6 ==> ev = 6
Karen X memiliki ev = 7 maka ia akan berikatan tunggal dengan Y. Dibutuhkan 2 buah X agar berikatan dengan Y sehingga rumus molekulnya seperti yang diberikan soal yaitu X2Y.
PEI = pasangan elektron ikatan = X = yaitu jumlah ikatan yang dibentuk atom pusat. Untuk ikatan tunggal dihitung 1 PEI, rangkap 2 dan 3 masing masing dihitung w dan 3 PEI.
Pada senyawa X2Y ada 2 buah X yang berikatan tunggal dengan Y maka jumlah PEI nya adalah 2.
PEB = pasangan elektron bebas = E
Dapat dicari dengan rumus berikut :
E = (ev atom pusat - PEI)/2
= (6 - 2)/2 = 2
Maka tile molekulnya adalah AX2E2 dengan bentuk molekul bentuk V atau bentuk sudut.
Jawaban : C
Soal 3
Analisis terhadap suatu senyawa menghasilkan rumus empiris NaCO2 (Ar Na = 23, C = 12, O = 16). Jika 1 mol senyawa ini memiliki massa 134 gram dan bilangan avogadro L = 6,02 x 10^23. Maka jumlah atom C dalam 0,1 mol senyawa tersebut adalah . . . .
A. 1,2 x 10^23
B. 6,02 x 10^23
C. 3,01 x 10^23
D. 3,01 x 10^22
E. 6,02 x 10^20
Pembahasan :
Dalam soal dikatakan :
Rumus empiris = NaCO2
1 mol senyawa = 134 gram
Dari yang diketahui diatas kita akan mengetahui rumus molekul senyawa tersebut.
mol = gr/Mr
1 = 134/Mr
Mr = 134
Mr rumus empiri = 67
Mr rumus empiris 2 kali rumus molekul, maka setiap indeks pada rumus empiris NaCO2 dikali 2 untuk mengetahui rumus molekulnya.
RM = (NaCO2) x 2
= Na2C2O4
Ada dua atom karbon disetiap molekul Na2C2O4.
Jumlah atom C pada 0.1 mol senyawa Na2C2O4 adalah :
= 2 x mol x L
= 2 x 0.1 x 6.02 x 10^23
= 1,2 x 10^23
Jawaban : A
Soal 4
Sebanyak 5,6 gram B2H6 direaksikan dengan 42.6 Cl2 sehingga terjadi reaksi sebagai berikut :
B2H6 + Cl2 ==> BCl3 + HCl (belum setara)
Massa HCl yang diperoleh dari rekasi tersebut adalah . . . . (Ar B = 11, H = 1 dan Cl = 35,5)
A. 7.3 g
B. 10.95 g
C. 21.9 g
D. 14.6 g
E. 36.5 g
Pembahasan :
Pertama, kita setarakan reaksinya terlebih dahulu.
B2H6 + 6Cl2 ==> 2BCl3 + 6HCl
Karen data pereamsi berupa massa diketahui, maka kita perlu memakai konsep perealsi pembatas.
mol B2H6 = gr/Mr = 5,6/28 = 0.2 mol
mol Cl2 = gr/Mr = 42,6/71 = 0,6 mol
B2H6 + 6Cl2 ==> 2BCl3 + 6HCl
m. 0,2. 0,6. - -
r. 0.1. 0.6. 0.3. 0.6
S. 0.1. - 0.3. 0.6
mol HCl yang terbentuk = 0,6 mol
Massa HCl = n x Mr = 0.6 x 36,5 = 21,9 gram
Jawaban : C
Soal 5
Dalam suasana basa Cl2 mengalami reaksi disproporsionasi menjadi Cl- dan ClO3-. Jumlah ion ClO3- yang dihasilkan dari 1 mol Cl2 adalah . . . .
A. 1/5
B. 1/3
C. 1/2
D. 1
E. 2
Pembahasan :
Ini soal penyetaraan reaksi redoks. Untuk menyetarakan reaksi disproporsionasi caranya adalah sebagai berikut :(cara paling mudah)
Cl2 ==> Cl- + ClO3-
Tentukan perubahan biloks.
Cl2 ==> Cl- (reduksi = turun 1)
0. -1
Cl2 ==> ClO3- (oksidasi = naik 5)
0. +5
Kemudian setarakan jumlah atom selain O dan H.
Cl2 ==> 2Cl-
Cl2 ==>2ClO3-
Langkah selanjutnya menyetarakan O dan H dengan H2O. Karena suasana basa, maka H2O ditempatkan pada sisi yang kelenihan O.
Cl2 ==> 2Cl-
Cl2 + 12 OH- ==> 2ClO3- + 6H2O
Setelahnya setarakan muatan dengan menambah e pada sisi yang tepat.
Cl2 + 2e ==> 2Cl- x5
Cl2 + 12OH- ==> 2ClO3- + 6H2O + 10e x1
Jumlahkan rekasi
5Cl2 + 10 e ==> 10Cl-
Cl2 + 12OH- ==> 2ClO3- + 6H2O + 10e
--------------------------------------------------------- +
6Cl2 + 12OH- ==> 10Cl- + 2ClO3- + 6H2O
Atau
3Cl2 + 6OH- ==> 5Cl- + ClO3- + 3H2O
Nah dapat dilihat pada reaksi diatas bahwa 3 mol Cl2 menghasilkan 1 mol ClO3-. Maka jik 1 mol Cl2 akan menghasilkan 1/3 mol ClO3-.
Jawaban : B
Udah tamat masih ada ujian lagi...haduh capek....ya tapi mau gimana lagi. Jika kalian rajin mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian ini maka kalian pasti dengan mudah bisa menjawab soalnya dan diterima diperguruan tinggi negeri yang kalian inginkan. Soalnya tidak seperti soal UN yang terbilang mudah (wkwkwkw), tetapi tingkatannya lebih sulit. Nah dengan banyak berlatih, melihat pembahasan soal dan kemudian menguji diri dengan soal soal uji coba kalian pasti bisa melewatinya dengan mudah.
Nah kali ini, avkimia.com akan membantu kalian dengan membagikan soal sekaligus pembahasannya tentang SBMPTN kimia 2016. Cek it dot.
Soal 1
Nilai energi pengionan ke-1 sampai ke-5 untuk unsur C pada golongan utama berturut turut adalah sebagai berikut : 509, 979, 3400, 4400 dan 570 kJ/mol. Berdasarkan hal tersebut maka unsur X akan cenderung membentuk ion. . . .
A. X+
B. X2+
C. X3+
D. X4+
E. X5+
Pembahasan :.
Energi pengionan itu sama dengan energi ionisasi, yaitu energi yang dibutuhkan suatu atom untuk melepaskan elektron terluarnya.Jika energinya kecil maka elektron dari atom mudah lepas dan disukai. Tapi jika energinya besar maka elektron terluar atom tersebut sulit lepas dan tidak disukai.
Atom itu sama seperti kita, kita anggap energi itu uang dan jika pengeluaran uamg sedikit maka akan lebih disukai.
Berdasarkan energi ionisasi unsur X diatas, energi ionisasi 1 dan 2 nilainya cukup kecil dan melonjak drastis sampai 3 kali lipat pada energi ionisasi 3 sampai ke 5.
Maka proses ionisasi yang akan dilakukan unsur X hanya dua kali karena energi ionisasinya kecil sehingga unsur X cenderung membentuk ion X2+.
Jawaban : B
Soal 2
Senyawa X2Y dibentuk dari atom X dan Y dengan nomor atom berturut turut 17 dan 8. Bentuk molekul yang sesuai dengan senyawa kovalen diatas adalah . . . .
A. Linier
B. Segitiga datar
C. Bentuk V
D. Segitiga piramida
E. Tetrahedral
Pembahasan :
Menentukan bentuk molekul senyawa kovalen kita gunakan teori VESPR.
Senyawa kovalen = X2Y, maka Y adalah atom pusat dan X adalah atom cabang.
Konfigurasi
X 17 = 2 8 7 ==> ev = 7
Y 8 = 2 6 ==> ev = 6
Karen X memiliki ev = 7 maka ia akan berikatan tunggal dengan Y. Dibutuhkan 2 buah X agar berikatan dengan Y sehingga rumus molekulnya seperti yang diberikan soal yaitu X2Y.
PEI = pasangan elektron ikatan = X = yaitu jumlah ikatan yang dibentuk atom pusat. Untuk ikatan tunggal dihitung 1 PEI, rangkap 2 dan 3 masing masing dihitung w dan 3 PEI.
Pada senyawa X2Y ada 2 buah X yang berikatan tunggal dengan Y maka jumlah PEI nya adalah 2.
PEB = pasangan elektron bebas = E
Dapat dicari dengan rumus berikut :
E = (ev atom pusat - PEI)/2
= (6 - 2)/2 = 2
Maka tile molekulnya adalah AX2E2 dengan bentuk molekul bentuk V atau bentuk sudut.
Jawaban : C
Soal 3
Analisis terhadap suatu senyawa menghasilkan rumus empiris NaCO2 (Ar Na = 23, C = 12, O = 16). Jika 1 mol senyawa ini memiliki massa 134 gram dan bilangan avogadro L = 6,02 x 10^23. Maka jumlah atom C dalam 0,1 mol senyawa tersebut adalah . . . .
A. 1,2 x 10^23
B. 6,02 x 10^23
C. 3,01 x 10^23
D. 3,01 x 10^22
E. 6,02 x 10^20
Pembahasan :
Dalam soal dikatakan :
Rumus empiris = NaCO2
1 mol senyawa = 134 gram
Dari yang diketahui diatas kita akan mengetahui rumus molekul senyawa tersebut.
mol = gr/Mr
1 = 134/Mr
Mr = 134
Mr rumus empiri = 67
Mr rumus empiris 2 kali rumus molekul, maka setiap indeks pada rumus empiris NaCO2 dikali 2 untuk mengetahui rumus molekulnya.
RM = (NaCO2) x 2
= Na2C2O4
Ada dua atom karbon disetiap molekul Na2C2O4.
Jumlah atom C pada 0.1 mol senyawa Na2C2O4 adalah :
= 2 x mol x L
= 2 x 0.1 x 6.02 x 10^23
= 1,2 x 10^23
Jawaban : A
Soal 4
Sebanyak 5,6 gram B2H6 direaksikan dengan 42.6 Cl2 sehingga terjadi reaksi sebagai berikut :
B2H6 + Cl2 ==> BCl3 + HCl (belum setara)
Massa HCl yang diperoleh dari rekasi tersebut adalah . . . . (Ar B = 11, H = 1 dan Cl = 35,5)
A. 7.3 g
B. 10.95 g
C. 21.9 g
D. 14.6 g
E. 36.5 g
Pembahasan :
Pertama, kita setarakan reaksinya terlebih dahulu.
B2H6 + 6Cl2 ==> 2BCl3 + 6HCl
Karen data pereamsi berupa massa diketahui, maka kita perlu memakai konsep perealsi pembatas.
mol B2H6 = gr/Mr = 5,6/28 = 0.2 mol
mol Cl2 = gr/Mr = 42,6/71 = 0,6 mol
B2H6 + 6Cl2 ==> 2BCl3 + 6HCl
m. 0,2. 0,6. - -
r. 0.1. 0.6. 0.3. 0.6
S. 0.1. - 0.3. 0.6
mol HCl yang terbentuk = 0,6 mol
Massa HCl = n x Mr = 0.6 x 36,5 = 21,9 gram
Jawaban : C
Soal 5
Dalam suasana basa Cl2 mengalami reaksi disproporsionasi menjadi Cl- dan ClO3-. Jumlah ion ClO3- yang dihasilkan dari 1 mol Cl2 adalah . . . .
A. 1/5
B. 1/3
C. 1/2
D. 1
E. 2
Pembahasan :
Ini soal penyetaraan reaksi redoks. Untuk menyetarakan reaksi disproporsionasi caranya adalah sebagai berikut :(cara paling mudah)
Cl2 ==> Cl- + ClO3-
Tentukan perubahan biloks.
Cl2 ==> Cl- (reduksi = turun 1)
0. -1
Cl2 ==> ClO3- (oksidasi = naik 5)
0. +5
Kemudian setarakan jumlah atom selain O dan H.
Cl2 ==> 2Cl-
Cl2 ==>2ClO3-
Langkah selanjutnya menyetarakan O dan H dengan H2O. Karena suasana basa, maka H2O ditempatkan pada sisi yang kelenihan O.
Cl2 ==> 2Cl-
Cl2 + 12 OH- ==> 2ClO3- + 6H2O
Setelahnya setarakan muatan dengan menambah e pada sisi yang tepat.
Cl2 + 2e ==> 2Cl- x5
Cl2 + 12OH- ==> 2ClO3- + 6H2O + 10e x1
Jumlahkan rekasi
5Cl2 + 10 e ==> 10Cl-
Cl2 + 12OH- ==> 2ClO3- + 6H2O + 10e
--------------------------------------------------------- +
6Cl2 + 12OH- ==> 10Cl- + 2ClO3- + 6H2O
Atau
3Cl2 + 6OH- ==> 5Cl- + ClO3- + 3H2O
Nah dapat dilihat pada reaksi diatas bahwa 3 mol Cl2 menghasilkan 1 mol ClO3-. Maka jik 1 mol Cl2 akan menghasilkan 1/3 mol ClO3-.
Jawaban : B
Posting Komentar untuk "Soal dan Pembaaahasan SBMPTN Kimia 2016 Bagian 1"