Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal dan Pembahasan SBMPTN – Latihan SBMPTN 2017

Soal 1
Atom N dan Cl masing-masing memiliki nomor atom 7 dan 17. Molekul yang dibentuk oleh atom tersebut . . . .
(1). Memiliki ikatan kovalen polar
(2). Mempunyai rumus NCl5
(3). Berbentuk piramida segitiga
(4). Tidak memiliki pasangan electron bebas
www.avkimia.com

Pembahasan :
N. atom N = 7 ==>  Konfigurasi elektreon = 2, 5  ==> Membutuhkan 3 e lagi agar stabil.

N. atom Cl = 17 ==> Konfigurasi electron = 2, 8, 7 ==> Membutuhkan 1 buah elektron lagi agar stabil ==> hanya mampu membentuk ikatan kovalen polar.

Ingat!!
Atom pusat = jumlahnya sedikit = N
Atom cabang = jumlahnya banyak = Cl

Jika ataom cabang memiliki :
ev =1 dan 7 ==> membentuk ikatan kovalen tunggal dengan atom pusat
ev = 6 ==> membentuk ikatan rangkap dua dengan atom pusat
ev = 5 ==> membentuk ikatan rangkap tiga dengan atom pusat

Karena N hanya butuh tiga buah elektron lagi dan Cl hanya akan menyumbang 1 buah elektron (ikatan tunggal) maka rumus molekul senyawa yang terjadi adalah NCl3.

Bentuk molekul NCl3
X = jumlah PEI = 3 (karena ada tiga ikatan tunggal N-Cl)
E = ev atom pusat – PEI/2 = 5 – 3/2 = 1 (terdapat 1 pasang elektron bebas)

Tipe molekul = Segitiga piramida

NCl3 secara umum adalah senyawa polar karena momen dipolnya tidak nol tetapi 0,6 D.

Jawaban yang benar adalah = 1 dan 3

Jawaban : B

Soal 2
INteraksi antarmolekul pelarut dengan zat terlarut yang terjadi pada larutan NaCl dalam H2O adalah . . . .
(A). gaya London
(B). ikatan hidrogen
(C). dipol terinduksi – dipole permanen
(D). dipole permanen – dipol permanen
(E). ion – dipol permanen

Pembahasan :
Ingat !!
Gaya Van der Waals
1. Gaya London/ Gaya disperse = Nonpolar – Nonpolar
2. Gaya Tarik dipol
a. Dipol terimbas / dipole terinduksi  = Polar – nonpolar
b. Ion – dipol = Ion -  Polar
c. Dipol – dipol = Polar – polar

Ikatan hidrogen
= terjadi pada molekul yang mengandung hidrogen dan berikatan dengan molekul yang sangat elektronegatif. Biasanya hanya terjadi pada tiga senyawa berikut yaitu NH3, H2O dan HF. IIkatan hidrogen bukan ikatan antar atom tetapi =gaya yang terjadi antar molekul.

Dipol permanen = senyawa yang bersifat polar.

NaCl = Senyawa ion yang ketikan masuk ke dalam air akan terionisasi menjadi Na+ dan Cl-.
H2O = dipole permanen / senyawa polar

Jawaban : E

Soal 3
Pembakaran sempurna 13,5 gram senyawa organic menghasilkan 44,0 gram CO2 (Ar C = 12, O = 16) dan 13,5 gram H2O (Ar H = 1). Diantara senyawa berikut yang kemungkinan merupakan senyawa organic tersebut adalah . . . .
(A). 2-metil butane
(B). asetaldehid
(C). Siklobutana
(D). siklobutadiena
(E). 1,3-butadiena

Pembahasan :
Wah, soal ini luar biasa. Tidak hanya menggabungkan konsep menentukan rumus senyawa organic pada stoikiometri tetapi juga tentang senyawa hidrokarbon. Jadi perhatikan baik baiknya pembahasannya berikut.

Misalkan senyawa organiknya adalah = CxHy

Reaksi pembakaran :
CxHyOz + O2 ==> CO2 + H2O
13,5 g                44 g    13,5 g

C pada CxHyOz semuanya berubah menjadi CO2. Massa C dalam CO2 adalah :
= 1 x Ar C / Mr CO2 x massa CO2
= 12/44 x 44 g
= 12 g

H pada CxHyOz semuanya berubah menjadi H2O. Massa H dalam H2O adalah :
= 2 x Ar H/Mr H2O x Massa H2O
= 2/18 x 13,5 g
= 1,5 g

Massa O dalam CxHyOz
= massa CxHyOz – (Massa C + Massa H)
= 13,5 gram – (12 g – 1,5 g)
= 0 g

Karena hasilnya 0, berarti senyawa organiknya hanya mengandung atom C dan H alias senyawa hidrokarbon.

Rumus empiris CxHy didapat dengan cara membandingkan mol atom penyusunnya.
n C : n H = 12/12 : 1,5/1 = 1 : 1,5 = 2 : 3

Berarti rumus empiris senyawa tersebut adalah = C2H3

Tinggal dicari diantara option mana yang memiliki rumus empiris C2H3.
2-metil butana = alkana = RE adalah (CH2)n
Asetaldehid = bukan senyawa hidrokarbon
Siklobutana = alkana = RE adalah (CH2)n
Siklobutadiena = alkena dengan rumus molekul C4H4 = RE adalah (CH)n
1,3 butadiena = alekna dengan rumus molekul C4H4 = RE adalah (C2H3)n

Jawaban :E

Soal 4
Silikon karbida atau karborundum dapat diperoleh dengan mereaksikan SiO2 (Ar Si = 28, O = 16) dengan karbon (Ar C = 12) padatemperatur tinggi menurut persamaan reaksi :
2C(s) + SiO2(s) ==> SiC(s) + CO2(g)
Jika 4,5 gram karbon direaksikan dengan 3,0 gram SiO2 menghasilkan 1,5 gram karborundum, paka persentase hasil tersebut adalah  . . . .
(A). 20%
(B). 38 %
(C). 60%
(D). 75 %
(E). 90 %

Pembahasan :
Soal ini mudah ya cuy. Kita hanya tinggal bandingkan saja hasil teoritis dengan hasil percobaan.

Secara teroitis
n C = g/Ar = 4,5/12 = 0,375 mol
n SiO = g/Mr = 3/60 = 0,05 mol

Stoikiometri reaksi
2C(s) + SiO2(s) ==> SiC(s) + CO2(g)
M 0,375    0,05              -             -
R        0,1       0,05              0,05      0,05
S        0,275      -                 0,05      0,05

Secara teori dihasilkan 0,05 mol SiC.
Massa = n x Mr = 0,05 x 40 = 2 g

Sementara secara percobaan hanya dihasilkan 1,5 gram SiC.


Persentase hasil = massa percobaan/massa teoritis x 100%
      = 1,5/2 x 100%    = 75 %

Jawaban : D

Soal 5
Sebanyak 1,6 gram batuan yang mengandung tembaga, dilarutkan dalam asam pekat berlebih. Semua ion tembaga (Ar Cu = 63,5) dalam larutan ini diendapkan sebagai tenbaga sulfida (Ar S = 32). Bila massa endapan yang diperoleh maka kadar tembaga dalam batuan tersebut adalah . . . .
(A). 60%
(B). 40%
(C). 30 %
(D). 20 %
(E). 10 %

Pembahasan :
Kalau ada persen bias any soalnya sulit. Eiits, jagan berfikiran negatif dulu. Soal ini luar biasa mudah.

Yang ditanya = persen massa dalam batuan. Kita mencarinya dengan menggunakan rumus : massa Cu/Massa batuan x 100 %. Yang perlu kita cari hanyalah massa Cu.

Katanya Cu diendapkan dalam bentuk tembaga sulfida (CuS). Massa Cu dalam CuS adalah :
= 1 x Ar Cu/Mr CuS x massa CuS
= 63,5/95,5 x 0,48 g
= 0,32 (sudah saya bulatkan)

Massa Cu dalam endapan = massa Cu dalam batuan.

Persen massa = Massa Cu/Massa Batuan x 100%
                    = 0,32/1,6 x 100% = 20%

Jawaban : D

Nah untuk postingan kali ini segitu saja ya. Besok saya buat lagi kelanjutannya. Jangan lupa ditunggu/

Posting Komentar untuk "Soal dan Pembahasan SBMPTN – Latihan SBMPTN 2017"