Oksida Non Logam 1 (Oksida Nitogen)
Semua oksida unsur non logam adalah senyawa kovalen yang artinya unsur non logam berikatan kovalen dengan oksigen. Oksida ini bereaksi dengan air membentuk asam, basa atau garam. Kebanyakan oksida nonlogam adalah bersifat asam dan membentuk asam oksi, dimana didalam air akan berubah menjadi ion hidronium (H3O+). Ada dua hal yang menggambarkan sifat dari oksida asam.
1.
Oksida seperti sulfur trioksida (SO3) dan dinitrogen pentaoksida (N2O5) diman unsur non logamnya menunjukkan salah satu bialngan oksidasi umumnya, dinamakan asam anhidrida. Oksida ini bereaksi dengan air asam oksi, yang tidak mengubah bilangan oksidasi unsur non logamnya.
Contoh :
N2O5 + H2O ==> 2HNO3
2.
Oksida dimana unsur non logamnya tidak menunjukkan bilangan oksidasi umumnya, seperti nitrogen dioksida (NO2) dan klorin dioksida (ClO2) juga bereaksi dengan air. Dalam reaksinya unsur non logam akan mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus (reaksi disproporsionasi). Contoh :
3NO2 + H2O ==> 2HNO3 + NO
Dari reaksi diatas dapat kita lihat bahwa bilangan oksidasi N pada NO2 (+4) tereduksi menjadi NO (+2) dan juga teroksidasi menjadi HNO3 (+5)
Oksida dari Nitrogen
Nitrogen (N) mebentuk oksida dengan bilangan oksidasi N adalah dari +1 sampai +5. Dinitrogen oksida (N2O) , terbentuk ketika ammonium nitrat (NH4NO3) dipanaskan. Oksida ini adalah gas yang tidak berwarna dan sangat ringan, memiliki bau yang menyenangkan dan rasa yang manis.N2O digunakan sebagai obat bius pada operasi kecil, seperti operasi gigi. N2O juga secara luas digunakan sebagai bahan bakar dan aerosol pada botol whipped cream.
Nitrogen monooksida (NO) bisa dibuat dengan beberapa cara. Petir yang terjadi ketika cuaca buruk akan membuat oksigen dan nitrogen diudara bereaksi membentuk NO dalamjumlah yang kecil. Secara komersial, NO dibuat dengan cara memanaskan amonia, dimana dilaboratorium bisa dibuat dengan mereduksi cairan pekat asam nitrat (HNO3). Sebagai contoh,kita mereduksi asam nitrat menggunakan logam tembaga :
3Cu + 8HNO3 ==> 2NO + 3Cu(NO3)2 + 4H2O
Gas NO lebih yang paling stabil dalam berbagai suhu dalam senyawa oksida nitrogen dan juga diketahui sebagai molekul sederhana yang stabil yang bersifat paramagnetic (molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan). NO adalah salah satu pengotor udara /polutan yang bisanya dihasilkan dari pembakaran bahan bakar pada mesin kendaran bermotor.
Pada suhu kamar, gas NO adalah gas yang tidak berwarna yang terdiri dari molekul diatomic (NO). Bagaimanapun,karena NO memiliki elektron tidak berpasangan, dua molekul diatomiknya bisa bergabung memebntuk dimer dengan cara memakan bersama sepasang elektron menyendiri yan merepa punya.
2NO <==> N2O2
NO dalam bentuk cair sebagain mengandung molekul dimernya sementara dalam bentuk padat semuanya berada dalam bentuk molekul dimer.
Ketika campuran yang sama banyak antara gas NO dan NO2 didinginkan sampai suhu – 210C, gasnya akan membentuk dinitrogen trioksida, yaitu cairan berwarna biru yang mengandung molekul N2O3. Molekul ini hanya ada dalam bentuk cair atau padat. Ketika dipanaskan, ia kembali akan membentuk gas NO dan NO2.
Nitrogen dioksida secara komersial dibuat dengan cara mengoksidasi gas NO dengan udara (O2), tetapi dilaboratorium bisanya gas NO2 dibuat dengan memanaskan senyawa nitrat yang mengandung logam berat. Seperti contoh reaksi berikut :
2Pb(NO3)2 + pemanasan ===> 2PbO + 4NO2 + O2
Atau dengan cara lain yaitu, memasukkan logam tembaga ke dalam asam nitrat pekat. Seperti NO, NO2 adalah molekul paramagnetic. Elektron yang tidak berpasangan bertanggung jawab dalam memberi warna dan juga pada pembentukan dimer.
Pada tekanan rendah atau suhu tinggi, NO2 memiliki warna coklat gelap, tetapi pada temperature rendah warnanya hampir tidak bisa dilihat, karena NO2 membentuk dimernya yaitu N2O4. Pada suhu ruangan,akan terjadi kesetimbangan antara NO2 dengan dimernya.
2NO2 <==> N2O4
Dinitrogen pentaoksida N2O5, adalah oksida nitrogen yang berbentuk padat berwarna putih, yang bisa dibuat dengan cara mendehidrasi asam nitrat dengan phosphorus(V)oksida.
P4O10 + 4HNO3 ==> 4HPO3 + 2N2O5
Diatas suhu kamar, N2O5 tidak stabil dan akan terurai menjadi N2O4 dan O2.
Dua oksida dari nitrogen adalah asam anhidrida, dimana bereaksi dengan air membentuk senyawa oksida nitrogen yang mengandung asam oksi. Dinitrogen trioksida adalah hidratdari asam nitrit, HNO2 dan nitrogen pentaoksida adalah hidrat dari asam nitrat,HNO3.
N2O3 + H2O ==> 2HNO2 N2O5 + H2O ==> 2HNO3
Nitrogen dioksida bereaksi dengan air dengan salah satu dari dua cara berikut. Di dalam air dingin NO2 mengalami reaksi disproporsionasi membentuk campuran HNO2 dan HNO3, sedangkan pada temperature yang lebih tinggi ia membentuk campuran HNO3 dan NO.
1.
Oksida seperti sulfur trioksida (SO3) dan dinitrogen pentaoksida (N2O5) diman unsur non logamnya menunjukkan salah satu bialngan oksidasi umumnya, dinamakan asam anhidrida. Oksida ini bereaksi dengan air asam oksi, yang tidak mengubah bilangan oksidasi unsur non logamnya.
Contoh :
N2O5 + H2O ==> 2HNO3
2.
Oksida dimana unsur non logamnya tidak menunjukkan bilangan oksidasi umumnya, seperti nitrogen dioksida (NO2) dan klorin dioksida (ClO2) juga bereaksi dengan air. Dalam reaksinya unsur non logam akan mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus (reaksi disproporsionasi). Contoh :
3NO2 + H2O ==> 2HNO3 + NO
Dari reaksi diatas dapat kita lihat bahwa bilangan oksidasi N pada NO2 (+4) tereduksi menjadi NO (+2) dan juga teroksidasi menjadi HNO3 (+5)
Oksida dari Nitrogen
Nitrogen (N) mebentuk oksida dengan bilangan oksidasi N adalah dari +1 sampai +5. Dinitrogen oksida (N2O) , terbentuk ketika ammonium nitrat (NH4NO3) dipanaskan. Oksida ini adalah gas yang tidak berwarna dan sangat ringan, memiliki bau yang menyenangkan dan rasa yang manis.N2O digunakan sebagai obat bius pada operasi kecil, seperti operasi gigi. N2O juga secara luas digunakan sebagai bahan bakar dan aerosol pada botol whipped cream.
Nitrogen monooksida (NO) bisa dibuat dengan beberapa cara. Petir yang terjadi ketika cuaca buruk akan membuat oksigen dan nitrogen diudara bereaksi membentuk NO dalamjumlah yang kecil. Secara komersial, NO dibuat dengan cara memanaskan amonia, dimana dilaboratorium bisa dibuat dengan mereduksi cairan pekat asam nitrat (HNO3). Sebagai contoh,kita mereduksi asam nitrat menggunakan logam tembaga :
3Cu + 8HNO3 ==> 2NO + 3Cu(NO3)2 + 4H2O
Gas NO lebih yang paling stabil dalam berbagai suhu dalam senyawa oksida nitrogen dan juga diketahui sebagai molekul sederhana yang stabil yang bersifat paramagnetic (molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan). NO adalah salah satu pengotor udara /polutan yang bisanya dihasilkan dari pembakaran bahan bakar pada mesin kendaran bermotor.
Pada suhu kamar, gas NO adalah gas yang tidak berwarna yang terdiri dari molekul diatomic (NO). Bagaimanapun,karena NO memiliki elektron tidak berpasangan, dua molekul diatomiknya bisa bergabung memebntuk dimer dengan cara memakan bersama sepasang elektron menyendiri yan merepa punya.
2NO <==> N2O2
NO dalam bentuk cair sebagain mengandung molekul dimernya sementara dalam bentuk padat semuanya berada dalam bentuk molekul dimer.
Ketika campuran yang sama banyak antara gas NO dan NO2 didinginkan sampai suhu – 210C, gasnya akan membentuk dinitrogen trioksida, yaitu cairan berwarna biru yang mengandung molekul N2O3. Molekul ini hanya ada dalam bentuk cair atau padat. Ketika dipanaskan, ia kembali akan membentuk gas NO dan NO2.
Nitrogen dioksida secara komersial dibuat dengan cara mengoksidasi gas NO dengan udara (O2), tetapi dilaboratorium bisanya gas NO2 dibuat dengan memanaskan senyawa nitrat yang mengandung logam berat. Seperti contoh reaksi berikut :
2Pb(NO3)2 + pemanasan ===> 2PbO + 4NO2 + O2
Atau dengan cara lain yaitu, memasukkan logam tembaga ke dalam asam nitrat pekat. Seperti NO, NO2 adalah molekul paramagnetic. Elektron yang tidak berpasangan bertanggung jawab dalam memberi warna dan juga pada pembentukan dimer.
NO2(nitrogen dioksida). Sumber : wikipedia.org |
Pada tekanan rendah atau suhu tinggi, NO2 memiliki warna coklat gelap, tetapi pada temperature rendah warnanya hampir tidak bisa dilihat, karena NO2 membentuk dimernya yaitu N2O4. Pada suhu ruangan,akan terjadi kesetimbangan antara NO2 dengan dimernya.
2NO2 <==> N2O4
Dinitrogen pentaoksida N2O5, adalah oksida nitrogen yang berbentuk padat berwarna putih, yang bisa dibuat dengan cara mendehidrasi asam nitrat dengan phosphorus(V)oksida.
P4O10 + 4HNO3 ==> 4HPO3 + 2N2O5
Diatas suhu kamar, N2O5 tidak stabil dan akan terurai menjadi N2O4 dan O2.
Dua oksida dari nitrogen adalah asam anhidrida, dimana bereaksi dengan air membentuk senyawa oksida nitrogen yang mengandung asam oksi. Dinitrogen trioksida adalah hidratdari asam nitrit, HNO2 dan nitrogen pentaoksida adalah hidrat dari asam nitrat,HNO3.
N2O3 + H2O ==> 2HNO2 N2O5 + H2O ==> 2HNO3
Nitrogen dioksida bereaksi dengan air dengan salah satu dari dua cara berikut. Di dalam air dingin NO2 mengalami reaksi disproporsionasi membentuk campuran HNO2 dan HNO3, sedangkan pada temperature yang lebih tinggi ia membentuk campuran HNO3 dan NO.
Posting Komentar untuk "Oksida Non Logam 1 (Oksida Nitogen)"