Logam Perak dan senyawanya
Perak umumnya ditemukan dialam sebagai unsur bebas atau senyawa perak(I)sulfida, Ag2S. perak juga bisa dihasilkan dalam jumlah yang cukup banyak dari proses ekstraksi timbal dari bijihnya dan dari elektrolisis pemurnian tembaga.
Salah satu metode yang diapkai untuk mengekstrak logam perak adalah dengan mereaksikan perak(I)sulfida dengan larutan natrium sianida. Proses ini akan mengektrak logam tembaga sebagai ion kompleks disianoargentat (Ag(CN)2]-.
2Ag2S(s) + 8 CN-(aq) + O2(g) + 2 H2O(l) ==> 4 [Ag(CN)2]-(aq) + 2S(s) + 4OH-9aq)
Penambahan logam seng menyebabkan reaksi pergantian tunggal menghasilkan logam perak dan ion kompleks tetrasianozincate, [Zn(CN)4]2-(aq)
2 [Ag(CN)2]-(aq) + Zn(s) ==> 2Ag(s) + [Zn[CN)4]2-(aq)
Logam perak murni akan didapatkan melalui elektrolisis, menggunakan elektrolit larutan perak nitrat yang bersifat asam dengan logam perak tidak murni sebagai anoda dan logam perak murni sebagai katoda.
Reaksi elektrolisis yang terjadi :
Ag(s) ==> Ag+(aq) + e anoda
Ag+(aq) + e ==Ag(s) katoda
Senyawa senyawa perak
Hampir semua senyawa sederhana dari perak, logam peraknya memiliki bilangan oksidasi +1 dan ion Ag+ adalah ion plaing stabil di dalam air dari semua ion unsur yang ada.
Senyawa perak yang paling penting adalah perak nitrat yang berwarna putih. Salah satu dari dua garam perak yang memiliki kelarutan tinggi didalam air (yang satu lagi adalah perak fluorida). Ketika perak nitrat dilarutkan dalam air, ia akan membentuk larutan tidak berwarna dan ion hidrat perak akan terlarut didalam air.
Perak nitrat digunakan dalam bidang industri untuk membuat senyawa perak yang lain, terutama senyawa perak halida yang digunakan pada bidang fotografi. Di laboratorium, larutan standar perak nitrat digunakan untuk tes adanya ion klorida, brimida dan ion iodid. Secara kualitatif, ion halida ini bisa diidentifikasi melalui warna yaitu sebagai berikut :
Ag+(aq) + Cl-(aq)==> AgCl (putih)
Ag+(aq) + Br-(aq) ==> AgBr(kream)
Ag+(aq) + I_(aq) ==> AgI(kuning)
Karena instensitas warna tergantung pada ukuran partikel, akan sangat sulit sekali membedakan antara ion klorida dengan bromida atau bromida dengan ion iodida. Untuk itu, ada test konfirmasi kedua. Tes ini melibatkan penambahan larutan amonia. Perak klorida bereaksi dengan amonia membentuk ion kompleks diaminaperak(I).
AgCl(s) + 2nH3(aq) ==> [Ag(NH3)2+(aq) + Cl-(aq)
Perak bromida hanya sedikit larut didalam amonia sedangkan iodida tidak larut dalam amonia. Tetapi, perak bromida dapat bereaksi dengan larutan amonia pekat melalui persamaan reaksi berikut :
AgBr(S) + 2 NH3(aq) ==> [Ag(NH3)2]+(aq) + Br-(aq)
Uji kuantitatif dari ion klorida, bromida dan iodida bisa ditentukan dengan metoda gravimetri yaitu dengan menghitung berat perak halida yang terbentuk atau menggunakan metode titrasi, dengan menggunakan indikator seperti kalium kromat(Mohr method).
Ketidak larutan dari senyawa perak klorida, bromida dan iodida dapat dijelaskan dengan karakter kovalen yang dimiliki senyawa tersebut. Berbeda dengan perak fluoprida, AgF yang memiliki kelarutan tinggi didalam air. AgF berwarna putih, berwujud padat dan larut dalam air dan merupakan senyawa ionik baik dalam bentuk padat maupun larutannya. Inilah yang dapat enyebabkan ia dapat dengan mudah larut didalam air.
Perak klorida, bromida dan iodida sensitih terhadap cahayadan akan tereduksi menjadi ion perak yang berwarna gelap jika terkena cahaya.
Ag+(aq) + e ==> Ag(s)
Reaksi diatas adalah kunci dari proses fotografi. Dalam photografi hitam-putih, cahaya yang mengenai senyawa perak halida akan memproduksi gambar negatif (film). Untuk fotografi berwarna, film yang digunakan disusun menjadi beberapa lapisan, dengan perwarna organik yang bertindak sebagai filter untuk senyawa perak bromida.
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa hampir semua senyawa sederhana perak memiliki bilangan oksidasi +1, tetapi ada juga beberapa senyawa yang memiliki bilangan oksidasi perak yang lain.
Sebagai contoh, logam perak bisa dioksidasi menjadi AgO, yang sebenarnya mengandung perak(I)perak(II)oksida, Ag(I)Ag(II)O. senyawa oksida perak ini mengandung perak dengan bilangan oksidasi +2. Senyawa ini dapat bereaksi dengan asam perkloratmembentuk ion tetraaquaperak(II) yang bersifat paramagnetik.
Reaksi yang terjadi adalah kebalikan dari reaksi diproporsionasi (atau yang disebut dengan reaksi conproporsionasi) dan perkloran ion yang merupakan zat pengoksidasi kuat dapat menstabilkan perak dengan bilangan okaidasi +2.
AgO(s) + 2H+(aq)(asam perklorat) ==> Ag2+(Aq) + H2O(l).
Salah satu metode yang diapkai untuk mengekstrak logam perak adalah dengan mereaksikan perak(I)sulfida dengan larutan natrium sianida. Proses ini akan mengektrak logam tembaga sebagai ion kompleks disianoargentat (Ag(CN)2]-.
2Ag2S(s) + 8 CN-(aq) + O2(g) + 2 H2O(l) ==> 4 [Ag(CN)2]-(aq) + 2S(s) + 4OH-9aq)
Penambahan logam seng menyebabkan reaksi pergantian tunggal menghasilkan logam perak dan ion kompleks tetrasianozincate, [Zn(CN)4]2-(aq)
2 [Ag(CN)2]-(aq) + Zn(s) ==> 2Ag(s) + [Zn[CN)4]2-(aq)
Logam perak murni akan didapatkan melalui elektrolisis, menggunakan elektrolit larutan perak nitrat yang bersifat asam dengan logam perak tidak murni sebagai anoda dan logam perak murni sebagai katoda.
Reaksi elektrolisis yang terjadi :
Ag(s) ==> Ag+(aq) + e anoda
Ag+(aq) + e ==Ag(s) katoda
Senyawa senyawa perak
Hampir semua senyawa sederhana dari perak, logam peraknya memiliki bilangan oksidasi +1 dan ion Ag+ adalah ion plaing stabil di dalam air dari semua ion unsur yang ada.
Senyawa perak yang paling penting adalah perak nitrat yang berwarna putih. Salah satu dari dua garam perak yang memiliki kelarutan tinggi didalam air (yang satu lagi adalah perak fluorida). Ketika perak nitrat dilarutkan dalam air, ia akan membentuk larutan tidak berwarna dan ion hidrat perak akan terlarut didalam air.
Perak nitrat digunakan dalam bidang industri untuk membuat senyawa perak yang lain, terutama senyawa perak halida yang digunakan pada bidang fotografi. Di laboratorium, larutan standar perak nitrat digunakan untuk tes adanya ion klorida, brimida dan ion iodid. Secara kualitatif, ion halida ini bisa diidentifikasi melalui warna yaitu sebagai berikut :
Ag+(aq) + Cl-(aq)==> AgCl (putih)
Ag+(aq) + Br-(aq) ==> AgBr(kream)
Ag+(aq) + I_(aq) ==> AgI(kuning)
Karena instensitas warna tergantung pada ukuran partikel, akan sangat sulit sekali membedakan antara ion klorida dengan bromida atau bromida dengan ion iodida. Untuk itu, ada test konfirmasi kedua. Tes ini melibatkan penambahan larutan amonia. Perak klorida bereaksi dengan amonia membentuk ion kompleks diaminaperak(I).
AgCl(s) + 2nH3(aq) ==> [Ag(NH3)2+(aq) + Cl-(aq)
Perak bromida hanya sedikit larut didalam amonia sedangkan iodida tidak larut dalam amonia. Tetapi, perak bromida dapat bereaksi dengan larutan amonia pekat melalui persamaan reaksi berikut :
AgBr(S) + 2 NH3(aq) ==> [Ag(NH3)2]+(aq) + Br-(aq)
Uji kuantitatif dari ion klorida, bromida dan iodida bisa ditentukan dengan metoda gravimetri yaitu dengan menghitung berat perak halida yang terbentuk atau menggunakan metode titrasi, dengan menggunakan indikator seperti kalium kromat(Mohr method).
Ketidak larutan dari senyawa perak klorida, bromida dan iodida dapat dijelaskan dengan karakter kovalen yang dimiliki senyawa tersebut. Berbeda dengan perak fluoprida, AgF yang memiliki kelarutan tinggi didalam air. AgF berwarna putih, berwujud padat dan larut dalam air dan merupakan senyawa ionik baik dalam bentuk padat maupun larutannya. Inilah yang dapat enyebabkan ia dapat dengan mudah larut didalam air.
Perak klorida, bromida dan iodida sensitih terhadap cahayadan akan tereduksi menjadi ion perak yang berwarna gelap jika terkena cahaya.
Ag+(aq) + e ==> Ag(s)
Reaksi diatas adalah kunci dari proses fotografi. Dalam photografi hitam-putih, cahaya yang mengenai senyawa perak halida akan memproduksi gambar negatif (film). Untuk fotografi berwarna, film yang digunakan disusun menjadi beberapa lapisan, dengan perwarna organik yang bertindak sebagai filter untuk senyawa perak bromida.
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa hampir semua senyawa sederhana perak memiliki bilangan oksidasi +1, tetapi ada juga beberapa senyawa yang memiliki bilangan oksidasi perak yang lain.
Sebagai contoh, logam perak bisa dioksidasi menjadi AgO, yang sebenarnya mengandung perak(I)perak(II)oksida, Ag(I)Ag(II)O. senyawa oksida perak ini mengandung perak dengan bilangan oksidasi +2. Senyawa ini dapat bereaksi dengan asam perkloratmembentuk ion tetraaquaperak(II) yang bersifat paramagnetik.
Reaksi yang terjadi adalah kebalikan dari reaksi diproporsionasi (atau yang disebut dengan reaksi conproporsionasi) dan perkloran ion yang merupakan zat pengoksidasi kuat dapat menstabilkan perak dengan bilangan okaidasi +2.
AgO(s) + 2H+(aq)(asam perklorat) ==> Ag2+(Aq) + H2O(l).
Posting Komentar untuk "Logam Perak dan senyawanya"