Kecelakaan Laboratorium Nuklir Jepang Terjadi Lagi, 5 Staff di Laporkan Terekspos Radiasi
Otoritas
Jepang masih belum memastikan tentang prognosis medis dari lima orang staff
yang menghirup plutonium beracun setelah kecelakaan labor yang terjadi di Oarai Research and Development Center,
Kyodo.
“Sejauh
yang bisa saya ingat, tidak ada staff labor yang menghirup plutonium beracun
pada tingkat yang membahayakan” kata Ishikawa Keiji, seorang pejabat keamanan
di Japan Atomic Energy Agency (JAEA) yang mengawasi laboratorium tersebut.
Pernyataan ini dikutip dari kator berita Jiji Press.
Kecelakaan
labor terjadi pada hari Selasa pukul 11:15 pagi waktu setempat diruang fasilitas
analisis untuk meneliti bahan bakar nuklir agar dihasilkan reaktor yang cepat.
Satu
dari lima staff peneliti membuka silinder logam dimana bahan bakar reaktor
yaitu campuran uranium dan plutonium disimpan sebelum dan sesudah percobaan. Ketika itu, pembungkus plastik ganda dimana
bahan bakar reaktor itu disimpan robek dan zat beracunnya menguap keudara.
Shunichi
Tanaka, kepala badan Nuclear Regulation Authority (NRA), sering mengkritisi
JAEA karena kondisi fasilitas laboratorium yang nuklir yang tidak sesuai
standar. Ia mengatakan bahwa peneliti sebelumnya tidak pernah mengalami
kejadian robeknya plastik pembungkus bahan bakar reaktor, sehingga dengan
berani melakukan percobaan di ruang yang tidak tertutup rapat.
Peneliti
yang bertanggung jawab membuka box tempat penyimpanan bahan bakar reaktor,
dideteksi mengandung 22.000 becquerel plutonium-239 dalam paru – parunya.
Sedangkan 4 peneliti lainnya mengandung zat yang sama dengan jumlah sekitar
2.200 – 14.400 baequerel.
Pejabat
berwenang mengatakan kelima staff peneliti yang terekpos radiasi belum
mengeluhkan masalah kesehatan. Menurut berita dari surat kabar Jepang, The
Ashahi Shimbun, jumlah radiasi tersebut tidak cukup untuk menyebabkan kerusakan
radiasi akut.
Sedangkan
menurut Nobuhiko Ban, seorang spesialis perlindungan radiologis NRA mengatakan
jumlah 22.000 becquerels plutonium-239 dalam paru-paru bukanlah jumlah yang
kecil sehingga tetap harus dilakukan penanganan lebih lanjut.
Lima
peneliti yang terekspos radiasi sudah disuntik dengan zat yang dapat
mempercepat pembuangan bahan radioaktif. Kelimanya masih akan tetap diawasi
oleh Institutes for Quantum and Radiological Science and Technology, Jepang.
Posting Komentar untuk "Kecelakaan Laboratorium Nuklir Jepang Terjadi Lagi, 5 Staff di Laporkan Terekspos Radiasi"