Apa Yang Dimaksud Dengan Gaya?
Pernahkah kamu disuruh oleh orangtua mu untuk memindahkan meja? Tentu pernah bukan. Ketika kamu akan memidahkan meja, kamu akan menarik atau medorongnya ke posisi baru yang sesuai. Dengan menarik atau mendorong meja, kamu telah memberikan gaya pada meja itu sehingga dapat bergerak. Tarikan dan dorongan itulah yang kita sebut dengan gaya.
Gaya memiliki satuan newton dengan lambang N.
Gaya dibedakan menjadi dua macam yaitu:
Gaya sentuh
Adalah gaya yang bekerja pada benda dimana terjadi sentuhan langsung titik kerja gaya terhadap benda.
Contoh, ketika mau mendorong meja, maka gaya yang diberikan otot tangan langsung bersentuhan dengan meja yang kamu dorong sehingga mejanya bergerak.
Gaya tak sentuh
Adalah gaya yang bekerja pada benda dimana tidak terjadi sentuhan langsung oleh titik kerja gaya terhadap benda.
Contoh :
Dengan mendekatkan paku ke magnet, paku tersebut dapat ditarik oleh gaya magnet walaupun magnet tidak bersentuhan dengan paku. Atau buah di pohon dapat jatuh ke tanah akibat pengaruh gaya gravitasi.
Jika suatu benda diberikan gaya, maka tentu akan terjadi perubahan – perubahan pada benda. Perubahan – perubahan benda akibat gaya ini dapat berupa :
1. Benda diam menjadi bergerak. Misalnya bola kaki yang awalnya diam, ketika ditendang akan bergerak.
2. Benda bergerak menjadi diam. Misalnya seorang kiper yang menangkap tendangan bola penalti. Bola yang awalnya bergerak menjadi diam setelah ditangkap.
3. Bentuk dan ukuran benda berubah. Contohnya ketika kamu pukul kaleng soda yang masih bagus, maka kaleng itu akan penyok atau ketika pegas ditarik dengan kencang, maka ia akan berubah jadi panjang.
4. Perubahan arah gerak benda. Terjadi saat pemain bola mengoper bolanya ke pemain lain. Arah gerak bola yang tadinya lurus bisa berubah menjadi kekiri, kekanan atau berbalik arah.
Dapatkah kita mengukur besarnya gaya?
Jawabannya bisa. Tentunya tdiak menggunakan tangan manusia tetapi menggunakan alat yang namanya neraca pegas. Alat neraca pegas memiliki gantungan dibagian bawah untuk mengaitkan sumber gaya. Pada bagian atas, ada jarum penunjuk yang menampilkan besarnya gaya yang sedang diukur. Karena dapat diukur, tentunya gaya mepunyai besar.
Selain itu gaya juga memiliki arah. Arah gaya digambarkan dalam diagram vektor yang memiliki panjang yang menunjukkan besar gaya dan anak panah yang menunjukkan arah gaya kekiri atau kekanan.
Contoh :
Lukiskanlah diagram vektor sebuah gaya yang bekerja pada benda dengan besar dan arah :
a. F1 = 4 N kekanan
b. F2 = 3 N kekiri
c. F3 = 2,5 N kekiri
Jawab :
Jika pada suatu benda diberikan lebih dari satu gaya dengan arahnya masih – masing, maka gaya yang bekerja pada benda itu memiliki resultan gaya. Resultan gaya (R) didefenisikan sebagai jumlah total gaya gaya yang bekerja pada suatu benda dengan mengikutkan tanda arah gayanya.
Atau secara matematika dapat ditulis sebagai berikut :
R = ∑F = F1 + F1 + F3 + . . . .
Gaya yang bekerja ke arah kanan akan diberi tanda + (atau kadang tidak ditulis) sedangkan gaya yang bekerja ke arah kiri diberi tanda – (negatif).
Contoh Soal 1 :
Gaya F1 = 30 N dan F2 = 20 N adalah gaya- gaya yang bekerja pada suatu benda. Kedua gaya itu bekerja segaris dan searah ke kanan. Tentukanlah besarnya resultan gaya yang bekerja pada benda?
Jawab :
R = ∑F = F1 + F2 = 30 + 20 = 50 N
Resultan gaya yang bekerja pada benda adalah 50 N kekanan.
Contoh Soal 2 :
Pada sebuah benda bekerja 4 buah gaya yang segaris. Gaya F1 dan F2 bekerja ke arah kanan dengan besar masing – masing 10 N dan 20 N. Gaya F2 dan F3 bekerja ke arah kiri dengan besar 7 N dan 35 N. tentukanlah besar resultan gaya yang bekerja pada benda?
Jawab :
Jika kita gambarkan gaya – gaya yang bekerja pada benda sesuai dengan soal diatas, kira – kira bentuknya seperti ini :
R = ∑F = F1 + F2 + F3 + F4
= 10 N + 20 N + (- 7 N) + (- 35 N)
= - 12 N
Artinya besar resultan gaya yang bekerja pada benda adalah 12 N ke arah kiri.
Nah sampai disini apakah kalian sudah mengerti apa yang dimaksud dengan gaya dan menghitung besar resultan gaya. Saya harap sudah ya! Jika kalian punya pertanyaan, kalian bisa tuliskan di kolong komentar di bawah. Sampai jumpa di postingan berikutnya.
Gaya memiliki satuan newton dengan lambang N.
Gaya dibedakan menjadi dua macam yaitu:
Gaya sentuh
Adalah gaya yang bekerja pada benda dimana terjadi sentuhan langsung titik kerja gaya terhadap benda.
Contoh, ketika mau mendorong meja, maka gaya yang diberikan otot tangan langsung bersentuhan dengan meja yang kamu dorong sehingga mejanya bergerak.
Gaya tak sentuh
Adalah gaya yang bekerja pada benda dimana tidak terjadi sentuhan langsung oleh titik kerja gaya terhadap benda.
Contoh :
Dengan mendekatkan paku ke magnet, paku tersebut dapat ditarik oleh gaya magnet walaupun magnet tidak bersentuhan dengan paku. Atau buah di pohon dapat jatuh ke tanah akibat pengaruh gaya gravitasi.
Jika suatu benda diberikan gaya, maka tentu akan terjadi perubahan – perubahan pada benda. Perubahan – perubahan benda akibat gaya ini dapat berupa :
1. Benda diam menjadi bergerak. Misalnya bola kaki yang awalnya diam, ketika ditendang akan bergerak.
2. Benda bergerak menjadi diam. Misalnya seorang kiper yang menangkap tendangan bola penalti. Bola yang awalnya bergerak menjadi diam setelah ditangkap.
3. Bentuk dan ukuran benda berubah. Contohnya ketika kamu pukul kaleng soda yang masih bagus, maka kaleng itu akan penyok atau ketika pegas ditarik dengan kencang, maka ia akan berubah jadi panjang.
4. Perubahan arah gerak benda. Terjadi saat pemain bola mengoper bolanya ke pemain lain. Arah gerak bola yang tadinya lurus bisa berubah menjadi kekiri, kekanan atau berbalik arah.
Dapatkah kita mengukur besarnya gaya?
Jawabannya bisa. Tentunya tdiak menggunakan tangan manusia tetapi menggunakan alat yang namanya neraca pegas. Alat neraca pegas memiliki gantungan dibagian bawah untuk mengaitkan sumber gaya. Pada bagian atas, ada jarum penunjuk yang menampilkan besarnya gaya yang sedang diukur. Karena dapat diukur, tentunya gaya mepunyai besar.
Selain itu gaya juga memiliki arah. Arah gaya digambarkan dalam diagram vektor yang memiliki panjang yang menunjukkan besar gaya dan anak panah yang menunjukkan arah gaya kekiri atau kekanan.
Contoh :
Lukiskanlah diagram vektor sebuah gaya yang bekerja pada benda dengan besar dan arah :
a. F1 = 4 N kekanan
b. F2 = 3 N kekiri
c. F3 = 2,5 N kekiri
Jawab :
Jika pada suatu benda diberikan lebih dari satu gaya dengan arahnya masih – masing, maka gaya yang bekerja pada benda itu memiliki resultan gaya. Resultan gaya (R) didefenisikan sebagai jumlah total gaya gaya yang bekerja pada suatu benda dengan mengikutkan tanda arah gayanya.
Atau secara matematika dapat ditulis sebagai berikut :
R = ∑F = F1 + F1 + F3 + . . . .
Gaya yang bekerja ke arah kanan akan diberi tanda + (atau kadang tidak ditulis) sedangkan gaya yang bekerja ke arah kiri diberi tanda – (negatif).
Contoh Soal 1 :
Gaya F1 = 30 N dan F2 = 20 N adalah gaya- gaya yang bekerja pada suatu benda. Kedua gaya itu bekerja segaris dan searah ke kanan. Tentukanlah besarnya resultan gaya yang bekerja pada benda?
Jawab :
R = ∑F = F1 + F2 = 30 + 20 = 50 N
Resultan gaya yang bekerja pada benda adalah 50 N kekanan.
Contoh Soal 2 :
Pada sebuah benda bekerja 4 buah gaya yang segaris. Gaya F1 dan F2 bekerja ke arah kanan dengan besar masing – masing 10 N dan 20 N. Gaya F2 dan F3 bekerja ke arah kiri dengan besar 7 N dan 35 N. tentukanlah besar resultan gaya yang bekerja pada benda?
Jawab :
Jika kita gambarkan gaya – gaya yang bekerja pada benda sesuai dengan soal diatas, kira – kira bentuknya seperti ini :
R = ∑F = F1 + F2 + F3 + F4
= 10 N + 20 N + (- 7 N) + (- 35 N)
= - 12 N
Artinya besar resultan gaya yang bekerja pada benda adalah 12 N ke arah kiri.
Nah sampai disini apakah kalian sudah mengerti apa yang dimaksud dengan gaya dan menghitung besar resultan gaya. Saya harap sudah ya! Jika kalian punya pertanyaan, kalian bisa tuliskan di kolong komentar di bawah. Sampai jumpa di postingan berikutnya.
Posting Komentar untuk "Apa Yang Dimaksud Dengan Gaya?"