Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagian Hijau Pada Kentang Ternyata Beracun? Berikut Penjelasannya!

Pernahan kamu mendengar bahwa kita harus membuang bagian hijau yang ada pada kentang karena bagian itu beracun? Kentang, terutama bagian hijau dari tumbuhan ini ternyata mengandung racun kimia yang disebut solanine.

Solanin merupakan racun senyawa glikoalkaloid yang ditemukan pada banyak tanaman beracun, termasuk kentang. Sebenarnya senyawa ini adalah pestisida alami yang akan melindungi tanaman dari hama serangga.
Berikut hal – hal yang perlu kalian ketahui tentang solanine, zat kimia beracun yang terdapat pada bagian hijau kentang.

Tanaman  yang mengandung solanine
Tanaman golongan “deadly nightshade” adalah tanaman yang memiliki efek racun paling berbahaya terhadap manusia. Buah beri – berian diketahui adalah salah satu golongan dari tanaman beracun ini. Tetapi ternyata banyak tanaman pangan juga memiliki kandungan dan efek yang sama seperti tanaman golongan “deadly nightshade”, walaupun tidak terlalu berbahaya.

Berikut adalah contoh tanaman yang mengandung zat kimia beracun, solanine.
1. Kentang
2. Lada (baik yang manis atau pedas)
3. Terong
4. Tomat (tomat sebenarnya lebih banyak mengandung zat alkaloid beracun tomatine dibandingkan solanine)

Semua bagian dari tanaman diatas mengandung senyawa solanin sehingga akan beresiko jika kita mengkonsumsi terlalu banyak daun, umbi – umbian atau buahnya. Tetapi yang perlu diingat, ternyata jumlah produksi glikoalkaloid (solanin) meningkat seiring dengan banyaknya fotosintesis pada tanaman. Hal ini mengindkasikan bahwa bagian hijau pada tanaman – tanaman diatas mengandung senyawa beracun yang lebih banyak dibandingkan bagian lainnya.

Tingkat racun yang dimiliki oleh solanine
Solanine akan menjadi bersifat beracun bagi tubuh jika tertelan (lewat makanan atau minuman). Berdasarkan salah satu penelitian, gejala keracunan solanine baru muncul setelah seseorang mengkonsumsi 2 – 5 mg solanine per kg berat badan dan akibatnya bisa fatas jika sesorang mengkonsumsi solanine diatas dosis tersebut.

Gejala – gejala yang ditunjukkan apabila kita keracunan solanine
Solanine dan beberapa senyawa glikoalkaloid yang lainnya, di dalam tubuh akan  bertinteraksi dengan membran mitokondria, menganggu membran sel, menghambat cholinesterase dan menyebabkan kematian sel dan kemungkinan juga memnyebabkan cacat pada bayi yang baru lahir.

Jenis dan parahnya gejala yang ditimbulkan oleh keracunan solanine tergantung pada kepekaan individu terhadap bahan kimia ini dan dosisnya. Ada yang gelajalanya muncul 30 menit setelah kita mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak solanine, tetapi normalnya, gejala keracunan akan muncul setelah 8 – 12 jam

Gejala gastrotestinal (organ pencernaan) dan negurologis adalah yang paling sering ditmbulkan akibat keracunan solanin. Pada tingkat keracunan rendah, biasanya kita akan mengalami kram perut, mual, tenggorokan terasa panas, sakit kepala, pusing dan diare.

Selain itu pada tingkat yang lebih parah, seseorang yang keracunan solanine bisa saja mengalami masalah jantung, halusinasi, melambatnya proses pernafasan, deman, sakit kuning, hipotermia bahkan kematian.

Berapa banyak kentang yang bisa menyebabkan kita keracunan?
Solanine tidaklah satu – satunya bahan kimia beracun yang ditemukan pada kentang tetapi ada juga yang lain seperti chaconine. Kentang pada bagian yang berwarna hijau mengandung senyawa beracun solanine yang lebih banyak dibandingkan bagian lainnya.

Secara umum, solanine itu terkonsentrasi pada bagian kulit kentang (sekitar 30 – 80 %). Jadi jika kita mengkonsusmi kentang tanpa membuang bagian kulitnya, tentu dapat menyebabkan resiko keracunan solanine lebih tinggi.

Jumlah solanin yang terkandung pada kentang juga tergantung pada jenis varietas kentang dan apakah kentang itu tumbuh sehat (tidak mengandung penyakit). Karena ada banyak faktor yang mempengaruhinya, sangat sulit menentukan berapa banyak kentang yang bisa menyebakan kita keracunan solanine.

Diperkirakan mengkonsumsi 4,5 – 5 pon kentang biasa atau 2 pon kentang hijau saja dapat menyebakan masalah keracunan atau bahkan kematian bagi manusia. Untuk itu janganlah mengkonsumsi kentang secara berlebih – lebihan.

Bagaimanan melindungi diri dari bahaya racun solanine yang terkandung pada kentang?
Yang perlu kita ingat bahwa kentang itu memiliki nutrisi yang banyak dan juga sangat enak sehingga kita tak perlu menghindari untuk tidak mengkonsumsi kentang hanya karena tanaman itu mengandung senyawa pestisida alami.

Tetapi, ada baiknya kita menghindari mengkonsumsi bagian hijau dari kentang atau kentang yang rasanya pahit. Rasa pahit juga menjadi tanda bagi kita bahwa kentang tersebut mengandung banyak solanine.

Institut kesehatan nasional Amerika memberikan saran agar ita tidak mengkonsusmi bagian hijau pada kentang. Mengupas kulit kentang akan dapat menurunkan jumlah solanine yang ada pada kentang karena seperti yang dijelaskan tadi bahwa zat ini banyak terkonsentrasi pada bagian kulit.

Sangat drekomendasikan untuk tidak membuat makanan anak – anak dari kentang yang masih hijau karena berat badan anak – anak tidak seperti orang dewasa, sehingga jika terjadi keracunan akibatnya akan lebih fatal.

Jika kalian sudah merasakan gejala – gelaja yang ditimbulkan akibat keracunan solanine setelah mengkonsusmi banyak kentang, ada baiknya langsung berkonsultasi ke dokter di rumah sakit terdekat. Walaupun kasus kematian akibat keracunan solanine dari kentang sangatlah jarang terjadi.

Nah, itulah cara – cara yang bisa lakukan agar kita terhindar dari efek negatif zat kimia beracun solanine yang terkandung pada kentang. Intinya, jangan mengkonsumsi sesuatu secara berlebih – lebihan karena tidak baik bagi kesehatan.

Jangan lupa share artikel ini ke teman – teman kalian yang lain ya agar semakin banyak yang tahu!

Posting Komentar untuk "Bagian Hijau Pada Kentang Ternyata Beracun? Berikut Penjelasannya!"