Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Oksida – Oksida Halogen

Satu-satunya senyawa oksigen (oksida) dari fluorin yang stabil pada suhu ruangan adalah gas oksigen difluorin yang memiliki warna kuning. Ini merupakan molekul oksida fluorin dengan bentuk molekul adalah V dan oksigennya memiliki bilangan oksidasi +2 (bilangan oksidasi F selalu -1).

Klorin membentuk beberapa oksida yang semuanya memiliki nilai positif padaenergi bebas pembentukannya. Sebagai hasil dari energi bebas pembentukannya yang bernilai positif dan memiliki energi aktivasi penguraian yang rendah, membuat oksidanya sangat tidak stabil dan cenderung untuk meledak.

Klorin dioksida, ClO2 adalah satu – satunya oksida klorin yang menarik perhatian. Oksida ini berwarna kuning dan berwujud gas yang mengembun menjadi cairan berwarna merah pekat pada suhu 110C. senyawanya cukup larut didalam air menghasilkan larutan berwarna hijau.

Klorin dioksida bersifat paramagnetik, sama seperti nitrogen dioksida. ClO2 juga tidak menunjukkan kecendrungan untuk membentuk senyawa dimernya. Panjang ikatan antara Cl – O hanya sekitar 140 pm, dan ini jauh lebih pendek dibandingkan ikatan tunggal biasa yang memiliki panjang ikatan sekitar 170 pm. Panjang ikatan tunggal Cl; - O pada klorin dioksida ini lebih mirip dengan panjang ikatan rangkap dua Cl = O.

Gambar dibahwah ini menunjukkan struktur lewis dari senyawa ClO2.
www.avkimia.com

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa oksida klorin memiliki kecendrungan untuk meledah, sehingga biasanya ia disimpan dalam N2 atau CO2 untuk alasan keamaan. ClO2 merupakan agen/zat pengoksidasi yang super kuat. Sebagai contoh, ClO2 digunakan untuk memutihkan tepung untuk membuat roti yang berwarna putih bersih. Kekuatan memutihkannya lebih kuat seitar 30 kali dibandingkan gas Cl2.

Dalam jumlah banyak, ClO2 dibuat menjadi larutan yang digunakan untuk memutihkan bubur kayu pada industri pmebuatan kertas. ClO2 dipilih sebagai pemutih karena tidak bereaksi dengan senyawa organik pada kayu membentuk senyawa beracun seperti klorin (Cl2).

Sama juga dengan Cl2, ClO2 juga digunakan pada proses pemurnian air yang dialirkan ke rumah msyarakat. Alasanyya adalah karena tidakmembentuk polutan senyawa klorin hidrokarbon yang banyak terdapat di dalam air kahir-akhir ini.

Walaupun klorin dioksida murni bersifat eksplosif, fungsinya dalam insdutri juga sangat penting. Sekiatr 10^4 ton klorin dioksida diproduksi secara global setiap tahunnya. Pembuatan dari klorin dioksida melibatkan reaksi reduksi klorin dengan bilangan oksidasi +5 (ClO3-) menjadi klorin dengan bilangan oksidasi -1 (Cl-). Reaksi ini terjadi dalam suasana yang sangat asam menghasilkan klorin dioksida dimana  klorinnya memiliki bilangan oksidasi +4 dan gas Cl2.

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2 ClO3-(aq) + 4 H+(aq) + 2 Cl-(aq) ==> 2 ClO2(g) + Cl2(g) + 2 H2O(l)

Selain itu, digunakan juga belerang dioksida untuk mereduksi (menghilangkang) gas klorin menjadi ion klorida (Cl-) sedangkan belerang dioksdanya (SO2) teroksidasi menjasi ion sulfat sesuai dengan persamaan reaksi berikut :

SO2(g) + 2 H2O(l) ==> SO42-(aq) + 4 H+(aq) + 2e
Cl2(g) + 2e ==> 2Cl-(aq)

Proses penghilangan gas Cl2 diatas biasanya dikalukan oleh negara – negara amerika utara. Tetapi, cara diatas menghasilkan limbah natrium sulfat.

Negara jerman juga melakukan pemisahan gas Cl2 dari ClO2 yaitu dengan cara mereaksikan Cl2 dengan gas H2 untukmenghasilkan senyawa asam klorida. Asamnya bisa kembali digunakan pada proses sintesissehingga tidak menghasilkan limbah.

Oksida dari brom kurang menarik dan penting untuk dipelajari. Tetapi salah satu oksida iodin, yaitu diiodin pentaoksida, I2O5, memiliki kegunaan. Oksida iodin ini berwarna putih, secvara termodinamika bersifat stabil dan berwujud padat. Padatannya memiliki struktur yang mirip dengan dinitrogen pentaoksidadimana satu atom oksigen dihubungkan dengan dua unit IO2.

Oksida iodin ini dapat bereaksi dengan gas – gas pereduksi seperti karbon dioksida :

I2O5(s) + 5 CO(g) ==>I2(s) + 5 CO2(g)

Posting Komentar untuk "Oksida – Oksida Halogen"