Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Senyawa Senyawa Kromium (Cr)

Krom(VI)oksida
Oksida kromium dimana atom Cr nya memiliki bilangan oksidasi tertinggi adalah krom(VI)oksida. Senyawa ini adalah kristal padat yang bisa dibuat dengan cara menambahkan asam sulfat pekat pada larutan klium dikromat pekat dingin. Sisntesis ini diawali dengan terbentuknya asam krmomat yang kemudian akan terurai menjadi oksida krom dan air.

Reaksi yang terjadi :
K2Cr2O7(aq) + H2So4(aq) + H2O(l) ==> K2SO4(aq) + 2 H2CrO4(aq)
H2CrO4(aq) ==> CrO3(s) + H2O(l)

Krom(VI)oksida adalah oksida yang bersifatasam, sama seperti kebanyakan oksida logam dan logamnya memiliki bilangan oksidasi tertinggi. Krom(VI)oksida sangat larut didalam air, membentuk asam kromat, yang sebenarnya adalah campuran dari beberapa spesi. Karena senyawa ini memiliki kekuatan oksidasi yang besar, dilaboratorium sering dimanfaatkan untuk membersih peralatan larobatorium yang terbuat dari kaca.

Tetapi senyawa ini bersifat karsinogen dan sangat asam dan dapat menimbulkan reaksi redoks dengan kotaminan pada alat-alat kaca di laboratorium membuatnya berbahaya dan tidak digunakn lagi.

Oksida ini juga merupakan zat pengoksidasi yang kuat. Sebagai contoh, etanol dapat dioksidasi oleh krom(VI)oksida menjadi campuran etanal, CH2CHO dan asam etanoat, CH3CO2H. sedangkan krom(VI)oksida akan tereduksi menjadi krom(III)oksida.

Kromil klorida
Kromil klorida adalah cairan berminyak dengan rumus molekul CrO2Cl2. Senyawa ini penting digunakan untuk mengidentifikasi ion klorida atau ion halida lain. Ketika asam sulfat pekat ditambahkan pada campuran padatan kalium dikromat dan ion klorida, seperti natrium klorida, senyawa yang berwarna merah tua terbentuk :

6H2SO4(l) + K2Cr2O7(s) + 4 NaCl(s) ==> 2 CrO2Cl2(l) + 2 KHSO4(s) + 4 NaHSO4(s) + 3 H2O(l)

Ketika diapanaskan dan  dalam suasana basa, senyawa berwarna merah tua dan bersifat beracun akan terbentuk. Gas beracun ini bisa dikumpulkan dan dikondensasi sehingga berubah warna menjadi merah gelap, yaitu senyawa kovalen kromil klorida. Jika cairan tersebut ditambahkan pada larutan basa, maka senyawanya akan terhidrolisis segera membentuk ion dromat yang berwarna kuning.

CrO2Cl2(l) + 4OH-(aq) ==> CrO4-(aq) 2 Cl-(aq) + 2 H2O(l)

Karena bromida dan iodida tidak membentuk senyawa kromil yang analog dengan klorida, reaksi ini bisa dijadikan tes spesisfik untuk ion klorida.

Molekul cromil klorida memiliki bentuk molekul tetrahedarl dengan atom Cr berada di tengah – tengah. Ada dua ikatan rangkap yang terjadi antara Cr = O sedangkan ikatan Cr – Cl adalah tunggal.

Krom(III)oksida
Crom(III)oksida adalah sebyawa yangberwarna hijau dan berbentuk bubuk. Senyawa ini juga merupakan oksida amfoter karena logamnya memiliki bilangan oksidasi terendah. Sama seperti timbal9II)krimat, kromium 9III)oksida juga digunakan sebagai pigmen warna hijau.

Pigmen warna hijau dari mineral krom(III)oksida ini lebih baik dibandingkan dengan perwarna organik karena warna hijaunya tidak kabut tetapi bisa bereaksi dengan asam, basa atau teroksidasi atau tereaduksi oleh suatu zat. Untuk membuat pigment warna murni dari krom(III)oksida, natrium dikromat direduksi oleh belerang pada temperatur tinggi.

Reaksi yang terjadi :
Na2Cr2O7(s) + S(l) ==> Cr2O3(s) + Na2SO4(s)

Natrium sulfat yang terbentuk bisa dicuci untuk menghasilkan kromium(III)oksida yang murni.

Krom(III)klorida
Krom(III)klorida, CrCl3 merupakan senyawa anhidrat yang berwujud padat dan berwarna violet. Senyawa ini dapat dibuat dengan cara melewatkan gas klorin pada logam mromium panas.

2 Cr(s) + 3 Cl2(g) <==> 2 CrCl3(s)

Ketika mengkristal dari larutan berairnya, senyawa heksahidrat berwarna hijau gelap terbentuk. Jika larutan dari hidrat kromium(III)klorida direaksikan dengan perak nitrat, hanya 1/3 dari kloridanya yang mengendap sebagai perak klorida sementara yang lain berada dalam ion klorida (Cl-) bebas.

Posting Komentar untuk "Senyawa Senyawa Kromium (Cr)"