Senyawa – Senyawa Oksida Besi
Ada tiga oksida umum dari unsur besi, yaitu besi(II)oksida, FeO, besi(III)oksida, Fe2O3 dan besi(II)besi(III)oksida, Fe3O4.
Besi(II)oksida adalah senyawa yang berwarna hitam dan sebenarnya bukan merupakan senyawa yang stoikiometri. Maksudnya adalah, senyawa ini hampir selalu mengion memberikan ion besi(II)/Fe2+. Rumus formula yang akurat sebenarnya adalah Fe0,95O. oksida besi(II) bersifat basa dan jika dilarutkan ke dalam air membentuk larutan ion besi(II)/Fe2+.
FeO(s) + 2H+(aq) ==> Fe2+(aq) + H2O
Senyawa besi(III)oksida atau yang sering disebut hematite, ditemukan dalam jumlah besar sebagai deposit mineral di bawah tanah. Besi(III)oksida bisa dibuat di laboratorium dengan cara memanaskan besi(III)oksida hidroksida. Prosesnya secara umum adalah dengan menambahkan ion hidroksida pada ion besi(III)/Fe3+. Produk yang dihasilkan dengan cara ini adalah α-Fe2O3 yang memiliki struktur heksagonal dari ion oksida dengan ion besi(II) pada2-3 lubang okstahedral.
Produk γ-Fe2O3 yang memiliki struktur berbeda dengan α-Fe2O3 dapatdibuat dengan cara mengoksidasi besi(II)besi(III)oksida. Dalam pembentukan dengan cara ini, besi(III)oksidanya memiliki struktur kubik dari ionoksidanyadengan ion besi(III) terdistribusi secara acak pada lubang tetrahedarl dan oktahedral.
Oksida besi yang ketiga mengandung baik besi dengan bilangan oksidasi +2 dan +3. Sehingga sering juga senyawa oksida ini dituliskan dengan rumus molekul (Fe2+)(FE3+)2O4.
Senyawa besi(II)besi(III)oksida distemukan di alam sebagai magnetite atau lodestone. Karena bersifat magnestik, bagian kecil mineral senyawa ini sering digunakan untuk membuat jarum kospas pada jaman dahulu.
Senyawa oksida besi(II)besi(III)oksida ini menjadi sangat penting sekarang karena mengandung komponen magnetik yang disebut dengan ferrofluids atau cairan magentik.cairan ini bersifatnagnetik karena berada di daerah medan magnet.
Ferofluid secara sederhana dapat dibuat dengan mereaksikan besi(II)klorida dengan besi(III)klorida dengan larutan amonia dalam suatu surfaktan (zat penurun tegangan permukaan) sehingga oksida yang terbentuk tidak terkoagulasi. Perlu dikateahui bahwa ferroliquid adalah cairan yang bersifat koloid.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2 FeCl3(aq) + FeCl2(aq) + 8 NH3(aq) + 4 H2O(l) ==> Fe3O4(s) + 8 NH4Cl
Besi oksida memiliki manfaat yang besar jika digunakan sebagai pigment untuk melukis. Dalam sejarah disebutkan, warna –warnma seperti kuning ochre, merah Persian dan coklat dibuat dari mineral besi yang mengandung partikel dengan ukuran tertentu dari besi opksida.
Kebanyakan warna kuning, merah dan hitam yang digunakan untuk melukis, sekarang masih dibuat dari senyawa besi oksida. Tetapi secara industrial mereka mensintesis zat warna ini sehingga memiliki komposisi dan ukuran partikel yang tetap agar warna yang dihasilkan konsisten.
Pada pembuatan senyawa anilina, C6H5NH5 digunakan besi sebagai salah satu pereaksi. Reaksi pembuatan anilina ini juga akan menghasilkan limbah besi oksida (Fe3O4). Sekarang oksida ini tidak menjadi limbahlagi, karena selain dengan menjuual anilina, dengan mengatur komposisi dan ukuran partikel dari besi oksida yang dihasilkan, ia bisa juga dijual sebagai pigmen warna. Dahulunya orang hanya membuang limbanh besi oksida ini.
Reaksi pembentukan anilina yang juga menghasilkan besi oksida (Fe3O4) yang dapat digunakan sebagai pigemn warna adalah sebagai berikut :
4 C6H5NO2(l) + 9 FE(s) + 4 H2O(l) ==> 4 C6H5NH2(l) + 3 Fe3O4(s)
Pigmen warna
Jik kita bisa memilih senyawa tunggal kimia manan yang paling revolusioner dalam kehidupan modern, mungkin kita akan menjawab yaitu senyawa γ-Fe2O3. Senyawa ini adalah salah satu bentuk dari besi(III)oksida yang memiliki sifat magnetik (paramagnetik). Senyawa ini banyak digunakan untuk audio sistem dan alat – alat perekam video. Selain itu γ-Fe2O3 juga digunakan dalam floppy disk di komputer.
Besi(II)oksida adalah senyawa yang berwarna hitam dan sebenarnya bukan merupakan senyawa yang stoikiometri. Maksudnya adalah, senyawa ini hampir selalu mengion memberikan ion besi(II)/Fe2+. Rumus formula yang akurat sebenarnya adalah Fe0,95O. oksida besi(II) bersifat basa dan jika dilarutkan ke dalam air membentuk larutan ion besi(II)/Fe2+.
FeO(s) + 2H+(aq) ==> Fe2+(aq) + H2O
Senyawa besi(III)oksida atau yang sering disebut hematite, ditemukan dalam jumlah besar sebagai deposit mineral di bawah tanah. Besi(III)oksida bisa dibuat di laboratorium dengan cara memanaskan besi(III)oksida hidroksida. Prosesnya secara umum adalah dengan menambahkan ion hidroksida pada ion besi(III)/Fe3+. Produk yang dihasilkan dengan cara ini adalah α-Fe2O3 yang memiliki struktur heksagonal dari ion oksida dengan ion besi(II) pada2-3 lubang okstahedral.
Produk γ-Fe2O3 yang memiliki struktur berbeda dengan α-Fe2O3 dapatdibuat dengan cara mengoksidasi besi(II)besi(III)oksida. Dalam pembentukan dengan cara ini, besi(III)oksidanya memiliki struktur kubik dari ionoksidanyadengan ion besi(III) terdistribusi secara acak pada lubang tetrahedarl dan oktahedral.
Oksida besi yang ketiga mengandung baik besi dengan bilangan oksidasi +2 dan +3. Sehingga sering juga senyawa oksida ini dituliskan dengan rumus molekul (Fe2+)(FE3+)2O4.
Senyawa besi(II)besi(III)oksida distemukan di alam sebagai magnetite atau lodestone. Karena bersifat magnestik, bagian kecil mineral senyawa ini sering digunakan untuk membuat jarum kospas pada jaman dahulu.
Senyawa oksida besi(II)besi(III)oksida ini menjadi sangat penting sekarang karena mengandung komponen magnetik yang disebut dengan ferrofluids atau cairan magentik.cairan ini bersifatnagnetik karena berada di daerah medan magnet.
Ferofluid secara sederhana dapat dibuat dengan mereaksikan besi(II)klorida dengan besi(III)klorida dengan larutan amonia dalam suatu surfaktan (zat penurun tegangan permukaan) sehingga oksida yang terbentuk tidak terkoagulasi. Perlu dikateahui bahwa ferroliquid adalah cairan yang bersifat koloid.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2 FeCl3(aq) + FeCl2(aq) + 8 NH3(aq) + 4 H2O(l) ==> Fe3O4(s) + 8 NH4Cl
Besi oksida memiliki manfaat yang besar jika digunakan sebagai pigment untuk melukis. Dalam sejarah disebutkan, warna –warnma seperti kuning ochre, merah Persian dan coklat dibuat dari mineral besi yang mengandung partikel dengan ukuran tertentu dari besi opksida.
Kebanyakan warna kuning, merah dan hitam yang digunakan untuk melukis, sekarang masih dibuat dari senyawa besi oksida. Tetapi secara industrial mereka mensintesis zat warna ini sehingga memiliki komposisi dan ukuran partikel yang tetap agar warna yang dihasilkan konsisten.
Pada pembuatan senyawa anilina, C6H5NH5 digunakan besi sebagai salah satu pereaksi. Reaksi pembuatan anilina ini juga akan menghasilkan limbah besi oksida (Fe3O4). Sekarang oksida ini tidak menjadi limbahlagi, karena selain dengan menjuual anilina, dengan mengatur komposisi dan ukuran partikel dari besi oksida yang dihasilkan, ia bisa juga dijual sebagai pigmen warna. Dahulunya orang hanya membuang limbanh besi oksida ini.
Reaksi pembentukan anilina yang juga menghasilkan besi oksida (Fe3O4) yang dapat digunakan sebagai pigemn warna adalah sebagai berikut :
4 C6H5NO2(l) + 9 FE(s) + 4 H2O(l) ==> 4 C6H5NH2(l) + 3 Fe3O4(s)
Pigmen warna
Jik kita bisa memilih senyawa tunggal kimia manan yang paling revolusioner dalam kehidupan modern, mungkin kita akan menjawab yaitu senyawa γ-Fe2O3. Senyawa ini adalah salah satu bentuk dari besi(III)oksida yang memiliki sifat magnetik (paramagnetik). Senyawa ini banyak digunakan untuk audio sistem dan alat – alat perekam video. Selain itu γ-Fe2O3 juga digunakan dalam floppy disk di komputer.
Posting Komentar untuk "Senyawa – Senyawa Oksida Besi "