Senyawa Organologam Golongan Utama
Ilmu tentang senyawa kimia organologam pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia inggris, Edward Frankland dimana pada tahun 1849 pertama kali berhasil mensintesis dietilseng. Sintesis senyawa ini cukup sederhana dimana melibatkan reaksi antara logam seng dengan iodoetana(etil iodida) yang mendidih.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Zn(S) + C2H5I(l) ==> C2H5ZnI(C2H5I)
Jika suhu dinaikkan, produk reaksi diatas akan mengalami reaksi disproporsionasi membentuk dietil seng.
2 C2H5ZnI(C2H5I) ==> Zn(C2H5)2(g) + ZnI2(s)
Gas dietilseng yang terbentuk akan didestilasi kemudian dikondensasi dan bisa dikumpulkan. Reaksi diatas harus dilakukan dalam keadaan udara yang bersifat innert karena senyawa dietil seng sangat mudah terbakar).
Salah satu senyawa organologam golongan utrama yang paling terenal adalah reagen gGrignard, yang dapat dibentuk dari reaksi antara aklil halida seperti bromoetana dengan logam magensium dalam larutan eter.
Reaksi yang terjadi :
Mg(s) + C2H5Br(eter) ==> C2H5MgBr(eter)
Regen Grignar adalah senyawa organologam yang pling banyak kegunaannya sebagai reagen dalam sintetsi senyawa organik.
Senyawa organologam litium juga sangat penting perannanya. Litium, yang lebih cenderung membentuk ikatan kovalen, adalah satu satunya angota golongan logam alkali yang membentuk banyak sekali senyawa yang mengandung ikatan logam – karbon. Senyawa organologam yang terbentuk dengan litium, akan memiliki karakter ionik yang lebih besar.
Senyawa organologam litium mirip dengan reagen Grignar yang biasanya akan bereaksi lebih cepat dan efek samping reaksi yangrendah. Senyawa organologam litium yang paling penting adalah butillitium, yang telah diproduksi sekitar 1000 ton perthaun secara global.
Butillitium umumnya lebih banyak digunakan sebagai katalis dalam proses polimerisasi dan juga sebagai zat alkilasi. Butil litium dapat disintesis dengan mereaksikan logam litium dengan klorobutana dalam pelarut oranik non-polar.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2 Li(s) + C4H9Cl(pelarut organik) ==> LiC4H9(pelarut organik) + LiCl(s)
Salah satu senyawa yang dulunya sangat penting sebagai zat aditif pada bensin, yaitu tetraetillead, atau TEL dibuat dalam jumlah yang banyak dari senyawa organiologam golongan utama lainnya. Kebanyakan senyawa organologam memliliki titik leleh dan titik didih yang rendah, seperti TEL yang meleleh pada suhu – 1360C dan memndidih pada suhu sekitar 2000C.
Banyak senyawa organologam golongan utama punya peranan dalam bidang industri. Salah satunya adalah senyawa oragologam timah yang banyak diprodusio sebagai senyawa kompleks yaitu sekitar 50.000 ton pertahun. Kegunaan utama dari senyawa oragologam timah adalah untuk menstabilkan plastik PVC (poliviynil klorida).
Tanpa zat aditif, polimer halogenat (yang mengandungg unsur halogen) akan dengan mudah terdegradasi oleh panas, cahaya atau oksigen diudara membuatnya menjadi tidak berwarna lagi. Penambahan zat aditif organologam timah akan mengatasi masalah tersebut.
Selain itu senyawa organologam timah yaitu tributiltimah hidroksida, (C4H9)3SnOH digunakan untuk menekan pertumbuhan jamur pada industri agrikultural dan untuk mengontrol pembentukan siime pada industri bubur kertas dan kertas.
Senyawa kompleks organologam aluminium juga memiliki fungsi yang penting, yaitu trietilaluminum, Al(C2H5)3. Adalah ahli kimia jerman, K. Ziegler yang menemukan bahwa campuran trietilaluminium dan titanium(IV)klorida dalam pelarut hidrokarbon yang innert dapat menghasilkan suspensi berwarna coklat yang dapat membuat etilen mengalami polimerisasi menjadi polietilen hanya pada suhu dan tekanan ruang.
Polimer polietilen yang dihasilkan melalui metode K.Ziegler menghasilkan produk yang memiliki kerapatan yang tinggi dibandingkan produk polietilen yang dibuat di pabrik pada suhu dan tekanan yang tinggi.
Ziegler dan seorang ahli kimia italia, G.Natta mendapat hadiah nobel karena berhasil membuat katalis organologam (yang disebut katalis Ziegler – Natta) yang sekarang digunakan untuk meproduksi sekitar 5 x 10^7 ton polietilen pertahun secara global.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Zn(S) + C2H5I(l) ==> C2H5ZnI(C2H5I)
Jika suhu dinaikkan, produk reaksi diatas akan mengalami reaksi disproporsionasi membentuk dietil seng.
2 C2H5ZnI(C2H5I) ==> Zn(C2H5)2(g) + ZnI2(s)
Gas dietilseng yang terbentuk akan didestilasi kemudian dikondensasi dan bisa dikumpulkan. Reaksi diatas harus dilakukan dalam keadaan udara yang bersifat innert karena senyawa dietil seng sangat mudah terbakar).
Struktur dietil seng |
Reaksi yang terjadi :
Mg(s) + C2H5Br(eter) ==> C2H5MgBr(eter)
Regen Grignar adalah senyawa organologam yang pling banyak kegunaannya sebagai reagen dalam sintetsi senyawa organik.
Senyawa organologam litium juga sangat penting perannanya. Litium, yang lebih cenderung membentuk ikatan kovalen, adalah satu satunya angota golongan logam alkali yang membentuk banyak sekali senyawa yang mengandung ikatan logam – karbon. Senyawa organologam yang terbentuk dengan litium, akan memiliki karakter ionik yang lebih besar.
Senyawa organologam litium mirip dengan reagen Grignar yang biasanya akan bereaksi lebih cepat dan efek samping reaksi yangrendah. Senyawa organologam litium yang paling penting adalah butillitium, yang telah diproduksi sekitar 1000 ton perthaun secara global.
Butillitium umumnya lebih banyak digunakan sebagai katalis dalam proses polimerisasi dan juga sebagai zat alkilasi. Butil litium dapat disintesis dengan mereaksikan logam litium dengan klorobutana dalam pelarut oranik non-polar.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2 Li(s) + C4H9Cl(pelarut organik) ==> LiC4H9(pelarut organik) + LiCl(s)
Salah satu senyawa yang dulunya sangat penting sebagai zat aditif pada bensin, yaitu tetraetillead, atau TEL dibuat dalam jumlah yang banyak dari senyawa organiologam golongan utama lainnya. Kebanyakan senyawa organologam memliliki titik leleh dan titik didih yang rendah, seperti TEL yang meleleh pada suhu – 1360C dan memndidih pada suhu sekitar 2000C.
Banyak senyawa organologam golongan utama punya peranan dalam bidang industri. Salah satunya adalah senyawa oragologam timah yang banyak diprodusio sebagai senyawa kompleks yaitu sekitar 50.000 ton pertahun. Kegunaan utama dari senyawa oragologam timah adalah untuk menstabilkan plastik PVC (poliviynil klorida).
Tanpa zat aditif, polimer halogenat (yang mengandungg unsur halogen) akan dengan mudah terdegradasi oleh panas, cahaya atau oksigen diudara membuatnya menjadi tidak berwarna lagi. Penambahan zat aditif organologam timah akan mengatasi masalah tersebut.
Selain itu senyawa organologam timah yaitu tributiltimah hidroksida, (C4H9)3SnOH digunakan untuk menekan pertumbuhan jamur pada industri agrikultural dan untuk mengontrol pembentukan siime pada industri bubur kertas dan kertas.
Senyawa kompleks organologam aluminium juga memiliki fungsi yang penting, yaitu trietilaluminum, Al(C2H5)3. Adalah ahli kimia jerman, K. Ziegler yang menemukan bahwa campuran trietilaluminium dan titanium(IV)klorida dalam pelarut hidrokarbon yang innert dapat menghasilkan suspensi berwarna coklat yang dapat membuat etilen mengalami polimerisasi menjadi polietilen hanya pada suhu dan tekanan ruang.
Polimer polietilen yang dihasilkan melalui metode K.Ziegler menghasilkan produk yang memiliki kerapatan yang tinggi dibandingkan produk polietilen yang dibuat di pabrik pada suhu dan tekanan yang tinggi.
Ziegler dan seorang ahli kimia italia, G.Natta mendapat hadiah nobel karena berhasil membuat katalis organologam (yang disebut katalis Ziegler – Natta) yang sekarang digunakan untuk meproduksi sekitar 5 x 10^7 ton polietilen pertahun secara global.
Posting Komentar untuk "Senyawa Organologam Golongan Utama"