Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Besaran Fisika, Besaran Pokok dan Besaran Turunan?

Besaran Fisika
Pernahkah kamu disuruh oleh ibu untuk membeli cabai di warung? Jika pernah, tentu kamu tahu bahwa cabai itu dibeli dalam satuan massa gram, ons atau kilogram. Misalnya kamu beli 250 gram cabai, maka si penjual akan menggunakan timbangan untuk menimbang berat dari cabai yang ingin kamu beli.

Atau pernahkah kamu merasa bahagia/senang ketika menerima hadiah dari orang tua? Tentu pernah bukan! Seberapa besar kamu bahagia ternyata tidak ada alat ukurnya sehingga tidak bisa dinyatakan dalam angka – angka.

Massa dan besaran lain yang dapat diukur dengan alat dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran fisika. Sedangkan kebahagiaan/kesenangan dan besaran lain yang tidak dapat diukur oleh alat tertentu dan tidak pula bisa dinyatakan dengan angka disebut besaran non fisika (bukan besaran fisika).

Besaran fisika dikelompokkan menjadi dua jenis :
1. Besaran pokok
Yang dimaksud dengan besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu. Fungsinya adalah untuk menetapkan satuan besaran yang lain.

Besaran pokok ada tujuh buah yaitu seperti yang tertera pada tabel di bawah ini :
 
Selain tujuh besaran pokok diatas, sebenarnya ada dua besaran pokok tambahan lagi (yang nantinya akan kalian pelajari di SMA) yaitu :
a. Sudut bidang datar dengan satuan radian (rad)
b. Sudut ruang dengan satuan steradian (sr)

2. Besaran turunan
Dari katanya saja dapat kita ambil kesimpulan bahwa besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Maksudnya satuan besaran turunan didapatkan dari hasil perkalian atau pembagian beberapa satuan besaran pokok.

Contoh :
Volume = sisi x sisi x sisi (sisi diukur dalam satuan panjjang yaitu m)
= m x m x m
= m^3
m^3 adalah satuan volume yang merupakan besaran turunan.

Besaran turunan ada 10 buah dan 6 diantaranya ditunjukkan oleh tabel di bawah ini :

4 besaran turunan lainnya beserta satuannya adalah sebagai berikut :
1. Massa jenis = Massa / Volume
                        = Kg/m^3
2. Daya = Usaha/waktu
                        = Kg m^2s^-2/s
                        = Kg m^2/ s^3
3.Kecepatan = perpindahan/waktu
                        = m/s
4. Momentum = massa x kecepatan
                        = Kg x m/s

Nah, berdasarkan penjelasan diatas tentu kalian sudah paham bukan tentang besaran pokok dan besaran turunan. Tinggal memahami dan menghafalnya saja. Agar mudah, kalian hafal saja besaran pokok beserta satuannya karena jika kalian hafal rumus mencari besaran turunan , kalian bisa dengan mudah mengetahui satuannya.

Sistem Satuan Internasional
Ketika Indonesia melakukan perdagangan beras dengan Amerika misalnya, Indonesia menghitung berat beras dengan satuan Kg tetapi di Amerika digunakan satuan massa yang lain. Tentu Indonesia harus mengubah satuan massa Kg menjadi satuan massa yang dipakai Amerika.

Coba bayangkan jika beberapa negara menggunakan satuan massanya sendiri, tentunya akan repot dan jadi kacau dalam urusan perdagangan kedua negara. Untuk itu para ilmuan befikir bahwa perlu ditetapkan sistem satuan yang dapat berlaku secara umum.

Sistem satuan yang berlaku secara umum ini harus memenuhi tiga syarat yaitu :
1. Bersifat tetap, artinya satuan tersebut tidak berubah karena pengaruh apapun.
2. Bersifat universal yang artinya dapat digunakan oleh semua negara.
3. Harus mudah ditiru sehingga siapapun bisa membuat, memperoleh dan menggunakannya.

Satuan besaran fisika yang bersifat standar ini ditetapkan pada tahun 1960 melalui pertemuan para ilmuan di Serves, Paris, Perancis. Satuannya dapat kalian lihat pada tabel besaran pokok diatas dan satuan – satuan ini disebut Satuan Internasional (SI).
Penetapannya berlangsung pada tahun – tahun berikut :

  • Satuan meter, kilogram, sekon dan ampere ditetapkan sebagai satuan SI pada tahun 1960 (dikenal juga dengan sistem satuan MKSA).
  • Satuan Kelvin (suhu), mol (jumlah zat) dan kandela (intensitas cahaya) ditetapkan sebagai satuan SI pada tahun 1971.

Yang akan kita bahas lebih lanjut hanyalah tiga satuan satuan SI panjang, massa dan waktu.
1. Satuan Internasional Panjang
Satuan SI untuk panjang adalah meter (m).

  • Awalnya 1 meter ditetapkan sebagai 1/10.000.000 dari jarak kutub utara ke katulistiwa melalui Paris.
  • Setelah itu dibuat batang meter standar dari campuran platina – iridium. 1 meter didefenisikan sebagai jarak dua goresan pada batang ketika bersuhu 0 degC. Batang meter standar ini ternyata dapat berubah dan mudah rusak jika dipengaruhi oleh suhu sehingga defenisi 1 meter pun diganti.
  • Melalui pertemuan ilmuan pada tahun 1960, 1 meter didefenisikan sebagai jarak 1.650.763,72 kali panjang gelombang sinar jingga yang dihasilkan oleh atom gas kripton-86 dalam ruang hampa pada suatu lucutan listrik.
  • Akhirnya pada tahun 1983, ditetapkanlah defenisis akhir dari 1 meter yaitu jarak yang ditempuh cahaya pada selang waktu  1/299.792.458 sekon. Cahaya digunakan sebagai pembanding karena kecepatan cahaya diaanggap selalu konstan.

Untuk satuan panjang lainnya diturunan dari dari satuan meter yaitu sebagai berikut :
1 km = 1000 m
1 cm = 0,01 m
1 mm = 0,001 m

2. Satuan Internasional Massa
Satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg). 1 kg didefenisikan sebagai massa 1 liter air murni pada suhu 4 degC. Satuan massa lainnya diturunkan dari satuan kilogram yaitu sebagai berikut :
1 ton = 1 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ons (hektogram) = 0,1 kg
1 dekagram = 0,01 kg
1 gram = 0,001 kg
1 mg = 0,000001 kg

3. Satuan Internasional Waktu
Satuan SI untuk waktu adalah sekon/detik (s)

  • awalnya 1 sekon/detik didefenisikan sebagai 1/26.400 kali satu hari rata – rata. Tetapi karena satu hari matahari tidak selalu teteap dari waktu  ke waktu maka defenisi 1 sekon pun diganti.
  • Pada tahun 1956 menemukan defenisi baru bahwa 1 sekon itu sama dengan selang waktu yang diperlukan atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali.

Posting Komentar untuk "Apa itu Besaran Fisika, Besaran Pokok dan Besaran Turunan?"