Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Klorofil dan Peranannya dalam Fotosintesis

Pengertian Klorofil
Klorofil adalah nama yang diberikan pada sekelompok molekul yang memiliki pigmen warna hijau pada tumbuhan, alga dan cyanobakteria. Dua jenis klorofil yang paling umum ditemukan adalah klorofil a, yang merupakan senyawa ester berwarna biru-hitam dengan rumus kimia C55H72MgN4O5 dan klorofil b yang merupakan jenis ester hijau gelap dengan rumus kimia C55H70MgN4O6.

Selain klorofil a dan b, juga ada bentuk klorofil lain yaitu klorofil c1, c2, d dan f.

Setiap bentuk – bentuk klorofil ini memiliki rantai samping dan ikatan kimia yang berbeda, namun semuanya memiliki persamaan yaitu memiliki cincin pigmen yang di bagian tengahnya terdapat ion magnesium.

Kata klorofil berasal dari bahaya Yunani yaitu “chloros” yang berrati hijau dan “phyllon” yang berarti daun. Dengan kata lain klorofil adalah zat warna hijau daun atau zat warna yang membuat daun berwarna hijau.

Orang yang pertama kali berhasil mengisolasi dan menamai zat hijau daun dengan klorofil adalah Joseph Bienaime Caventou dan Pierre Joseph Pelletier, pada tahun 1817. Klorofil adalah molekul pigmen penting untuk proses fotosintesis pada tanaman dimanan ia bertugas untuk menyerap dan menggunakan energi dari cahaya matahari.

Selain untuk proses fotosintesis, klorofil juga digunakan oleh manusia sebagai pewarna makanan (E140) dan zat penghilang bau. Sebagai pewarna makanan, biasanya klorofil ditambahkan ke makanan atau minuman untuk membuat warnanya menjadi hijau.

Klorofil merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air, sehingga penggunaannya harus dicampur dengan sedikit minyak agar dapat menyatu dengan makanan.

Peranan Klorofil dalam Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses yang kompleks, namun secara sederhana kita bisa menggambarkan seluruh prosesnya melaui reaksi berikut :

6 CO2 + 6 H2O ==> C6H12O6 + 6 O2

Dari reaksi dapat kita lihat bahwa karbon dioksida dan uap air akan bereaksi membentuk glukosa dan gas oksigen.

Tanaman dan organisme fotosintetik lainnya (alga dan cyanobakteria) menggunakan klorofil untuk menyerap cahaya matahari dan emngubahnya menjadi energi kimia. Klorofil merupakan zat penyerap cahaya biru dan juga merah yang sangat kuat sedangkan ia hanya mampu menyerap sedikit cahaya hijau (sebagian di pantulkannya). Oleh karena itulah tanaman dan laga yang mengandung klorofil dalam jumlah yang banyak akan terlihat sangat hijau.

Pada tanaman, klorofil mengelilingi fotosistem pada membran tilakoid dan terdapat dalam organel yang disebut dengan kloroplas. Kloroplas ini adalah organel yang paling banyak terdapatdi daun. Klorofil menyerap cahaya dan kemudian mentranfer energi ke pusat reaksi fotosistem I dan fotosistem II.

Hal ini terjadi ketika energi dari foton (cahaya) membuat klorofil melepaskan satu buah elektronnya pada pusat reaksi P680 fotosistem II. Elektron yang lepas ini memiliki energi yang tinggi dan kemudian masuk pada rantai transport elektron.

Elektron yang masuk ke dalam rantai transport elektron digunakan energi untuk memompa ion hidrogen (H+) agar dapat melintasi membran tilakoid kloroplas. Proses chemiosmosis (tranfer zat kimia) ini digunakan untuk memproduksi molekul eneri yaitu ATP dan untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH.

NADPH kemudian akan digunakan untuk mereduksi karbon dioksida menjadi gula seperti glukosa.

Pigmen Warna Lain dan Perannya dalam Fotosintesis
Klorofil adalah molekul yang paling banyak dikenal yang digunakan untuk menyerap cahaya matahari sebagai sumber energi pada reaksi fotosisntesis. Tetapi klorofil bukan satu – satunya zat warna yang memiliki fungsi seperti ini.

Klorofil termasuk salah satu anggota molekul – molekul besar yang disebut dengan anthosianin. Beberapa senyawa anthosianin memiliki fungsi yang sama dengan klorofil sedangkan beberapa yang lain memiliki fungsi yang berbeda bagi setiap organisme.

Misalnya digunakan oleh tanaman untuk menghasilkan warna sehingga tidak menarik perhatian mangsa untuk memakannya atau agar tidak terlihat oleh hama. Beberapa anthosianin lain juga menyerap dengan kuat cahaya hijau matahari (berbeda dengan klorofil hanya tidak terlalu kuat menyerap cahaya ini), sehingga memperluas rentang cahaya yang dapat digunakan oleh tanaman sebagai sumber energi.

Biosintesis Klorofil
Tanaman membuat klorofil dari molekul glisin dan suksinil-koA. Pata tahap awalnya akan terbentuk zat antara yang disebut dengan protoklorofilide, yang nantinya akan diubah menjadi klorofil.

Dalam tanaman angiospermae, reaksi kimia pembentukan klorofil bergantung pada cahaya sehingga kita sering melihat jika tanaman tersebut tumbuh pada tempat yang minim cahaya, ia akan berwarna pucat. Hal ini disebabkan karena zat antara yang terbentuk tidak bisa diubah menjadi klorofil.

Sementara alga tidak membutuhkan cahaya dalam mensintesis klorofil.

Protoklorofilide dapat membentuk radikal bebas beracun pada tumbuhan, sehingga biosintesis klorofil diatur dengan sangat ketat. Jika ketersediaan zat besi dan magensium kurang, maka tanaman juga tidak bisa mensistesis klorofil sehingga tanaman menjadi pucat, walaupun terkena cahaya matahari yang cukup.

Pucatnya tanaman juga bisa disebabkan oleh pH (keasaman atau kebasaan) tanah tempat tanaman itu tumbuh atau oleh patogen (bakteri penyebab penyakit) tanaman dan serangan hama (serangga).

Nah, itulah semua hal tentang klorofil yang perlu kalian ketahui. Jika kalian merasa bahwa artikel ini bermanfaat, jangan lupa dishare ya!

Posting Komentar untuk "Pengertian Klorofil dan Peranannya dalam Fotosintesis"