Jangka Sorong
Jangka soeong umumnya di gunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda, misalnya ketebalan buku, meja atu benda – benda tipis lainnya. Mungkin kamu tidak familiar dengan alat ukur ini karena memang jarang digunakan dalam kehidupan sehari – hari.
Untuk itu, sebelum kita mempelajari bagaimna cara mengukur menggunakan jangka sorong, ketahuilah bagian – bagiannya terlebih dahulu!
Bagian – Bagian Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari :
1. Dua buah rahang yang disebut dengan rahang tetap dan harang geser. Sesuai dengan namanya, rahang tetap posisinya tidak bisa diubah – ubah, sedangkan ranhang geser posisinya bisa diubah – ubah dengan cara mengeser sesuai dengan panjang atau tebal benda yang sedang diukur.
2. Dua skala yaitu skala utama dan skala nonius (vernier). Kedua skala ini dimulai dari titik nol. Skala utama memiliki satuan ukur cm sedangkan skala nonius memiliki satuan ukur mm.
Bagaimana Cara Menggunakan Jangka Sorong
Cara menggunakannya sangat sederhana, jadi kalian tidak perlu khawatir tidak bisa menggunakannya. Langkah – langkag yang akan kita lalui untuk mengukur panjang atau tebal benda menggunakan jangka sorong adalah sebagai berikut :
1. Jepit kedua benda yang akan diukur panjang atau tebalnya menggunakan kedua rahang jangka sorong. Kamu bisa menggeser rahang geser hingga benda benar – benar terjepit diantara kedua rahang.
2. Setelah itu perhatikanlah garis 0 (titik 0) pada skala nonius. Lihat angka berapa yang ditunjukkan oleh garis itu pada skala utama.
Sebagai contoh, perhatikanlah gambar berikut ini :
Garis nol (0) skala nonius berada diantara garis 4,2 dan 4,3 skala utama. Yang kita ambil adalah yang lebih kecil yaitu 4,2 cm.
Skala utama = 4,2 cm
3. Mencari garis skala nonius yang benar benar berhimpit dengan skala utama. Pada gambar diatas, garis skala nonius yang benar – benar berhimpit dengan skala utama adalah 0,6 mm (garis ke enam).
Skala nonius = 0,6 mm
4. Untuk mengetahui panjang atau tebal benda maka kita akan jumlahkan skala utama dengan skala nonius.
Panjang/ tebal benda = skala utama + skala nonius
Karena skala nonius berada dalam satuan mm, kita harus ubah ke satuan cm dengan cara membaginya dengan 10 atau mengali dengan 0,1.
Panjang/tebal benda = (skala utama + (skala nonius x 0,1) ) cm
= (4,2 cm + (0,6 x 0,1) cm)
= 4,2 + 0,06
= 4,26 cm
Tara.....mudah kan. . . .! nah, kalian pasti bisa melakukan pengukurang menggunakan jangka sorong dengan mengikuti langkah – langkah sederhana diatas. agar lebih paham lagi, kita coba kerjakan bersama soal berikut ini ya!
Contoh Soal 1
Perhatikanlah hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong berikut ini!
Berapakah diameter benda tersebut?
Pembahasan :
Angka 0 skala nonius berada diantara garis 5,5 dan 5,6 pada skala utama. Untuk itu kita ambil yang kecil yaitu 5,6 cm.
Skala utama = 5,6 cm
Setelah itu, kita cari garis skala nonius yang benar – benar berhimpit dengan skala utama.
Dari gambar diatas dapat kita lihat bahawa skala nonius yang ditunjukkan adalah 0,4 mm.
Maka diameter benda = skala utama + (skala nonius x 0,1 cm)
= 5,6 cm + (0,4 x 0,1 cm)
= 5,6 + 0,04
= 5,64 cm
Nah, dari dua buah contoh soal diatas, tentunya kalian semakin paham bagaimana melakukan pengukuran dan membaca hasil pengkukuran menggunkan jangka sorong bukan!
Catatan :
Terima kasih sudah mampir ke blog saya lewat artikel ini. Jika kalian suka, jangan lupa di share ya. Jika masih ada pertanyaan seputar jangka sorong, silahkan bertanya lewat kolom komentar dan gratis!.
Untuk itu, sebelum kita mempelajari bagaimna cara mengukur menggunakan jangka sorong, ketahuilah bagian – bagiannya terlebih dahulu!
Bagian – Bagian Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari :
1. Dua buah rahang yang disebut dengan rahang tetap dan harang geser. Sesuai dengan namanya, rahang tetap posisinya tidak bisa diubah – ubah, sedangkan ranhang geser posisinya bisa diubah – ubah dengan cara mengeser sesuai dengan panjang atau tebal benda yang sedang diukur.
2. Dua skala yaitu skala utama dan skala nonius (vernier). Kedua skala ini dimulai dari titik nol. Skala utama memiliki satuan ukur cm sedangkan skala nonius memiliki satuan ukur mm.
Bagaimana Cara Menggunakan Jangka Sorong
Cara menggunakannya sangat sederhana, jadi kalian tidak perlu khawatir tidak bisa menggunakannya. Langkah – langkag yang akan kita lalui untuk mengukur panjang atau tebal benda menggunakan jangka sorong adalah sebagai berikut :
1. Jepit kedua benda yang akan diukur panjang atau tebalnya menggunakan kedua rahang jangka sorong. Kamu bisa menggeser rahang geser hingga benda benar – benar terjepit diantara kedua rahang.
2. Setelah itu perhatikanlah garis 0 (titik 0) pada skala nonius. Lihat angka berapa yang ditunjukkan oleh garis itu pada skala utama.
Sebagai contoh, perhatikanlah gambar berikut ini :
Garis nol (0) skala nonius berada diantara garis 4,2 dan 4,3 skala utama. Yang kita ambil adalah yang lebih kecil yaitu 4,2 cm.
Skala utama = 4,2 cm
3. Mencari garis skala nonius yang benar benar berhimpit dengan skala utama. Pada gambar diatas, garis skala nonius yang benar – benar berhimpit dengan skala utama adalah 0,6 mm (garis ke enam).
Skala nonius = 0,6 mm
4. Untuk mengetahui panjang atau tebal benda maka kita akan jumlahkan skala utama dengan skala nonius.
Panjang/ tebal benda = skala utama + skala nonius
Karena skala nonius berada dalam satuan mm, kita harus ubah ke satuan cm dengan cara membaginya dengan 10 atau mengali dengan 0,1.
Panjang/tebal benda = (skala utama + (skala nonius x 0,1) ) cm
= (4,2 cm + (0,6 x 0,1) cm)
= 4,2 + 0,06
= 4,26 cm
Tara.....mudah kan. . . .! nah, kalian pasti bisa melakukan pengukurang menggunakan jangka sorong dengan mengikuti langkah – langkah sederhana diatas. agar lebih paham lagi, kita coba kerjakan bersama soal berikut ini ya!
Contoh Soal 1
Perhatikanlah hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong berikut ini!
Berapakah diameter benda tersebut?
Pembahasan :
Angka 0 skala nonius berada diantara garis 5,5 dan 5,6 pada skala utama. Untuk itu kita ambil yang kecil yaitu 5,6 cm.
Skala utama = 5,6 cm
Setelah itu, kita cari garis skala nonius yang benar – benar berhimpit dengan skala utama.
Dari gambar diatas dapat kita lihat bahawa skala nonius yang ditunjukkan adalah 0,4 mm.
Maka diameter benda = skala utama + (skala nonius x 0,1 cm)
= 5,6 cm + (0,4 x 0,1 cm)
= 5,6 + 0,04
= 5,64 cm
Nah, dari dua buah contoh soal diatas, tentunya kalian semakin paham bagaimana melakukan pengukuran dan membaca hasil pengkukuran menggunkan jangka sorong bukan!
Catatan :
- Skala terkecil jangka sorong adalah 1 mm atau 0,1 cm. jadi tingkat ketelitian jangka sorong sama dengan 1 mm atau 0,1 cm.
- Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diamter atau jari – ari benda yang bentuknya bulat.
- Kelebihan jangka sorong dibandingkan alat ukur sebelumnya adalah bahwa jangka sorong dapat mengukur diamater dalam dan diameter luar suatu benda.
Terima kasih sudah mampir ke blog saya lewat artikel ini. Jika kalian suka, jangan lupa di share ya. Jika masih ada pertanyaan seputar jangka sorong, silahkan bertanya lewat kolom komentar dan gratis!.
Posting Komentar untuk "Jangka Sorong"