Apa Itu Pinositosis?
Pengertian Pinositosis
Pinositosis adalah proses selular dimana cairan dan nutrisi yang dibutuhkan sel, masuk dan tertelan oleh sel (dicerna oleh sel). Pinositosis adalah salah satu jenis endositosis yang melibatkan terbentuknya lipatan ke arah dalam dari membran sel (membran plasma) dan kemudian membentuk vesikel yang terikat dengan membran dan berisi cairan/nutrisi yang dibutuhkan sel.
Vesikel yang terbentuk ini membawa cairan ekstraseluler dan molekul – molekul terlarut seperti garam, gula dan sebagainya. Zat ini dibawa melintasi sel atau disimpan pada sitoplasma.
Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah gambar di bawah ini!
Pinositosil kadang – kadang juga disebut sebagai endositosis fase cairan karena proses ini terjadi secara terus menerus pada kebanyakan sel untuk memasukkan cairan dan nutrisi terlarut ke dalam sel.
Seperti yang dilihat pada gambar diatas, saat pembentukan vesikel, ada bagian membran sel yang diambil untuk membungkus cairan ekstraseluler dan nutrisi terlarut didalamnya. bagian membran sel yang diambil ini harus digantikan oleh yang baru agar sel tetap bisa mempertahankan ukurannya.
Membran sel ini dapat digantikan lewat proses eksositosis (kebalikan endositosis dimana cairan atau zat terlarut dari dalam sel di buang ke luar) sel. Proses endositosis dan eksositosis yang terjadi pada sel harus diatur dan diseimbangkan untuk memastikan agar ukuran sel tetap konstan.
Bagaimana Proses yang Terjadi Saat Pinositosis?
Pinositosis dapat dimulai jika ada molekul yang diinginkan oleh sel yang terlarut dalam cairan ekstraseluler dekat sel itu. Molekul – molekul ini dapat berupa protein, molekul gula dan ion.
Berikut akan dijelaskan langkah – demi langkah umum yang terjadi selama proses pinositosis.
1. Membran plasma akan melipat ke arah dalam (invaginasi) membentuk depresi atau rongga yang akan diisi oleh cairan dan molekul terlarut yang diinginkan oleh sel.
2. Proses lipatan membran terus terjadi dimanan ujung lipatan yang satu bertemu dengan ujung lipatan yang lain. Hal ini akan menyebabkan cairan ekstraseluler dan molekul terlarut didalamnya terjebak.
3. Setelah itu, memabran akan memotong lipatan yang telah menyatu sehingga terbentuklah vesikel. Vesikel ini bebas ini dapat melayang menuju bagian tengah sel.
4. Vesikel yang melintasi sel dapat didaur ulang melalui proses eksositosis sehingga membrannya kebali seperti semula. Atau jika tidak, vesikel ini akan menyatu dengan lisosom.
Lisosom akan melepaskan enzim untuk memecah dan membuka vesikel, kemudian mengosongkan isinya ke dalam sitoplasma untuk diamnfaatkan oleh sel.
Mikropinositosis dan Makropinositosis
Ada dua jalur utama dalam penyerapan cairan dan nutrisi terlarut ke dalam sel. Jalur ini didasarkan pada ukuran molekul terlarut ini. Ada yang disebut dengan mikropinositosis dimana ukuran vesikel yang terbentuk sangat kecil (biasanya memiliki diameter 0,1 mikrometer). Vesikel kecil ini hanya mengandung sedikit cairan dan zat terlarut didalamnya.
Salah satu contoh vesikel ini adalah caveola yang ditemukan pada sebagian besar sel tubuh. Caveola pertama kali dilihat pada jaringan epitel yang melapisi pembuluh darah (endothelium).
Pada makropinositosis, vesikel yang terbentuk lebih besar jika dibandingkan dengan vesikel mikropinositosis. Vesikel ini dapat menyimpan cairan dan zat terlarut dalam jumlah yang lebih banyak. Vesikel makropinositosis memiliki ukuran diameter dari 0,5 – 5 mikrometer.
Pembentukan vesikel mikropinositosis berbeda dengan markopinositosis. Pada mikropinositosis, pembentukan vesikel terjadi lewat lipatan membran (vaginasi) sedangkan pada makropinositosis, pembentukan vesikel terjadi lewat pembentukan ruffles di membran plasma.
Raffles dihasilkan saat sitokleton mengatur susunan mikrofilamen aktin di membran plasma. Ruffles akan memperpanjang permukaan membran sebagai tonjolan seperti tangan yang masuk ke dalam cairan ektrasel. Kemudian ia akan melipat dirinya sendiri sehingga cairan ekstraseluler dan molekul yang terlarut didalamnya dapat dijebak.
Proses melipat ini akhirnya akan membentuk vesikel berukuran besar yang disebut dengan makropinosom. Makropinosom ini akan matan di sitoplasma dan kemudian bergabung dengan lisosom untuk dicerna (dibuka dan isisnya dilepaskan ke sitoplasma) atau kelbali lagi ke mebran plasma untuk di daur ulang.
Makropinositosis biasanya terjadi pada sel – sel darah putih seperti makrofag dan sel deduktif. Sel sistem kekebalan tubuh ini menggunakan jalur makropinositosis untuk menguji cairan ekstraseluler agar dapat mengetahui ada atau tidaknya antigen.
Pinositosis adalah proses selular dimana cairan dan nutrisi yang dibutuhkan sel, masuk dan tertelan oleh sel (dicerna oleh sel). Pinositosis adalah salah satu jenis endositosis yang melibatkan terbentuknya lipatan ke arah dalam dari membran sel (membran plasma) dan kemudian membentuk vesikel yang terikat dengan membran dan berisi cairan/nutrisi yang dibutuhkan sel.
Vesikel yang terbentuk ini membawa cairan ekstraseluler dan molekul – molekul terlarut seperti garam, gula dan sebagainya. Zat ini dibawa melintasi sel atau disimpan pada sitoplasma.
Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah gambar di bawah ini!
Pinositosil kadang – kadang juga disebut sebagai endositosis fase cairan karena proses ini terjadi secara terus menerus pada kebanyakan sel untuk memasukkan cairan dan nutrisi terlarut ke dalam sel.
Seperti yang dilihat pada gambar diatas, saat pembentukan vesikel, ada bagian membran sel yang diambil untuk membungkus cairan ekstraseluler dan nutrisi terlarut didalamnya. bagian membran sel yang diambil ini harus digantikan oleh yang baru agar sel tetap bisa mempertahankan ukurannya.
Membran sel ini dapat digantikan lewat proses eksositosis (kebalikan endositosis dimana cairan atau zat terlarut dari dalam sel di buang ke luar) sel. Proses endositosis dan eksositosis yang terjadi pada sel harus diatur dan diseimbangkan untuk memastikan agar ukuran sel tetap konstan.
Bagaimana Proses yang Terjadi Saat Pinositosis?
Pinositosis dapat dimulai jika ada molekul yang diinginkan oleh sel yang terlarut dalam cairan ekstraseluler dekat sel itu. Molekul – molekul ini dapat berupa protein, molekul gula dan ion.
Berikut akan dijelaskan langkah – demi langkah umum yang terjadi selama proses pinositosis.
1. Membran plasma akan melipat ke arah dalam (invaginasi) membentuk depresi atau rongga yang akan diisi oleh cairan dan molekul terlarut yang diinginkan oleh sel.
2. Proses lipatan membran terus terjadi dimanan ujung lipatan yang satu bertemu dengan ujung lipatan yang lain. Hal ini akan menyebabkan cairan ekstraseluler dan molekul terlarut didalamnya terjebak.
3. Setelah itu, memabran akan memotong lipatan yang telah menyatu sehingga terbentuklah vesikel. Vesikel ini bebas ini dapat melayang menuju bagian tengah sel.
4. Vesikel yang melintasi sel dapat didaur ulang melalui proses eksositosis sehingga membrannya kebali seperti semula. Atau jika tidak, vesikel ini akan menyatu dengan lisosom.
Lisosom akan melepaskan enzim untuk memecah dan membuka vesikel, kemudian mengosongkan isinya ke dalam sitoplasma untuk diamnfaatkan oleh sel.
Mikropinositosis dan Makropinositosis
Ada dua jalur utama dalam penyerapan cairan dan nutrisi terlarut ke dalam sel. Jalur ini didasarkan pada ukuran molekul terlarut ini. Ada yang disebut dengan mikropinositosis dimana ukuran vesikel yang terbentuk sangat kecil (biasanya memiliki diameter 0,1 mikrometer). Vesikel kecil ini hanya mengandung sedikit cairan dan zat terlarut didalamnya.
Salah satu contoh vesikel ini adalah caveola yang ditemukan pada sebagian besar sel tubuh. Caveola pertama kali dilihat pada jaringan epitel yang melapisi pembuluh darah (endothelium).
Pada makropinositosis, vesikel yang terbentuk lebih besar jika dibandingkan dengan vesikel mikropinositosis. Vesikel ini dapat menyimpan cairan dan zat terlarut dalam jumlah yang lebih banyak. Vesikel makropinositosis memiliki ukuran diameter dari 0,5 – 5 mikrometer.
Pembentukan vesikel mikropinositosis berbeda dengan markopinositosis. Pada mikropinositosis, pembentukan vesikel terjadi lewat lipatan membran (vaginasi) sedangkan pada makropinositosis, pembentukan vesikel terjadi lewat pembentukan ruffles di membran plasma.
Raffles dihasilkan saat sitokleton mengatur susunan mikrofilamen aktin di membran plasma. Ruffles akan memperpanjang permukaan membran sebagai tonjolan seperti tangan yang masuk ke dalam cairan ektrasel. Kemudian ia akan melipat dirinya sendiri sehingga cairan ekstraseluler dan molekul yang terlarut didalamnya dapat dijebak.
Proses melipat ini akhirnya akan membentuk vesikel berukuran besar yang disebut dengan makropinosom. Makropinosom ini akan matan di sitoplasma dan kemudian bergabung dengan lisosom untuk dicerna (dibuka dan isisnya dilepaskan ke sitoplasma) atau kelbali lagi ke mebran plasma untuk di daur ulang.
Makropinositosis biasanya terjadi pada sel – sel darah putih seperti makrofag dan sel deduktif. Sel sistem kekebalan tubuh ini menggunakan jalur makropinositosis untuk menguji cairan ekstraseluler agar dapat mengetahui ada atau tidaknya antigen.
Posting Komentar untuk "Apa Itu Pinositosis?"