Apa Perbedaan Antara HIV dan AIDS?
Kita sering mendengar orang menyebutkan penyakit HIV-AIDS secara berbarengan. Meski keduanya ada pada penyakit yang sama, namun HIV memiliki perbedaan dengan AIDS.
Apa perbedannya itu, marilah baca artikel berikut ini!
HIV dan AIDS sama – sama sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus imunodefisiensi pada manusia. Virus ini awalnya terdeteksi menjangkit primata seperti monyet pada awal abad ke-20 di Afrika bagian Barat dan Tengah.
Kemudian virus ini ditransmisikan ke manusia lewak kontak dengan primata yang terinfeksi seperti menyentuh bagian tubuh monyet atau primata lain yang sudah mati. Cairan tubuh primata juga menjadi sarana tertularnya virus imunodefisiensi ke manusia.
Setelah manusia terinfeksi virus, maka ia akan merasakan gejala seperti sakit flu. Bedanya flu yang disebabkan oleh virus imunodefisiensi berlangsung sangat parah dari flu – flu biasanya. Pada tahap ini, manusia yang terinfeksi virus imunodefisiensi disebut menderita penyakit HIV.
Infeksi flu akut ini masih bisa ditangani oleh sistem kekebalan tubuh sehingga natinya akan berhenti sendiri dalam selang periode tertentu. Pada saat seseorang yang terkena penyakit HIV, infeksi flu nya juga mereda, berarti mereka sudah masuk ke tahap selanjutnya yang disebut dengan masa laten.
Saat massa laten, seseorang yang terkena penyakit HIV tidak akan merasakan gejala apapun selama bertahun – tahun. Mereka terlihat sehat dan bisa beraktivitas seperti orang normal. Gejala baru muncul ketika infeksi HIV berubah menjadi AIDS.
Dokter bisa mendiagnosa seseorang menderita infeksi HIV melalui beberapa test. Intinya, ketika tubuh terinfeksi virus HIV, tubuh masih memproduksi anti bodi yang kemudian disekresikan ke aliran darah untuk menjinakkan virus.
Dengan mengecek ada atau tidaknya antibodi didalam darah yang digunakan melawan virus infeksi ini, dokter bisa menentukan apakah kita terinfeksi positif terinfeksi virus HIV atau tidak.
Virus HIV bisa ditularkan dari satu orang ke orang lainnya lewat cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan dubur, cairan vagina dan air susu ibu. Kebanyakan virus ini tertular dari seorang penderita ke orang lain melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman.
Bahkan, dengan pengamanpun mungkin virus ini masih bisa tertular ke tubuh orang lain. Untuk itu tidak disarankan kepada siapapun untuk melakukan hubungan seks bebas, karena resikonya memang sangat berbahaya.
Selain melalui cairan tubuh, virus HIV juga bisa tertular melalui jarum sutik yang tidak steril dan dipakai secara bergantian. Misalnya pada kasus pembuatan tato tubuh atau jarus suntik narkotika.
Seorang ibu yang terinfeksi virus HIV adalah berpeluang 100% menularkan virus tersebut kepada bayi dalam kandungannya. Proses tranfusi darah yang berasal dari seseorang yang terinfeksi HIV juga menyebabkan virus ini dapat ditularkan ke orang lain.
Yang perlu diingat adalah bahwa virus HIV tidak bisa tertular lewat kontak kulit – dengan kulit. Jadi kita tidak perlu mengucilkan seseorang yangg positif terinfeksi virus HIV. Namun, tentu kita harus tetap hati – hati karena HIV juga bisa tertular lewat air liur.
Setelah bertahun – tahun seseorang terinfeksi virus HIV, barulah muncul AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom). AIDS adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi virus HIV sedangkan HIV adalah virus atau penyebab penyakit yang menginfeksi manusia. Nah, dari sini sudah terlihat jenlas buan apa perbedaan HIV dan AIDS.
AIDS ini baru muncul setelah pertarungan hebat antara virus dan antibodi di menangkan oleh virus. Mereka berhasil menghancurkan sel pembentuk antibodi yang disebut dengan sel CD4.
Orang normal memiliki jumlah sel CD4 antara 500 sampai 1.200 buah. Jumlah dari sel ini digunakan oleh dokter untuk menentukan apakah seseorang sudah masuk ke dalam fase AIDS. Jika jumlah sel CD4 kurng dari 200 buah, maka orang tersebut sudah menderita penyakit AIDS.
Gejala yang muncul pada seseorang yang menderita AIDS bervariasi. Namun intinya mereka jadi lebih mudah terserang berbagai penyakit berbahaya karena sistem imun tubuhnya sudah rusak. Penderita AIDS juga bisa menderita penyakit lain seperti TBS, pneumonia, beberapa jenis kanker dan infeksi lainnya.
Penyakit baru inilah yang natinya akan menyebabkan kematian pada penderita AIDS.
Berikut beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang HIV dan AIDS
Nah, semoga artikel diatas memberikan manfaat kepada pembaca semuanya. Perlu kita sadari bahwa apa yang kita tanam itulah yang kita tuai. Agar kita tidak menuai hasil yang buruk dan menyusahkan diri sendiri, maka tanamlah hal yang baik – baik.
Jangan lupa di share ya guys!
Apa perbedannya itu, marilah baca artikel berikut ini!
HIV dan AIDS sama – sama sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus imunodefisiensi pada manusia. Virus ini awalnya terdeteksi menjangkit primata seperti monyet pada awal abad ke-20 di Afrika bagian Barat dan Tengah.
Kemudian virus ini ditransmisikan ke manusia lewak kontak dengan primata yang terinfeksi seperti menyentuh bagian tubuh monyet atau primata lain yang sudah mati. Cairan tubuh primata juga menjadi sarana tertularnya virus imunodefisiensi ke manusia.
Virus HIV |
Infeksi flu akut ini masih bisa ditangani oleh sistem kekebalan tubuh sehingga natinya akan berhenti sendiri dalam selang periode tertentu. Pada saat seseorang yang terkena penyakit HIV, infeksi flu nya juga mereda, berarti mereka sudah masuk ke tahap selanjutnya yang disebut dengan masa laten.
Saat massa laten, seseorang yang terkena penyakit HIV tidak akan merasakan gejala apapun selama bertahun – tahun. Mereka terlihat sehat dan bisa beraktivitas seperti orang normal. Gejala baru muncul ketika infeksi HIV berubah menjadi AIDS.
Dokter bisa mendiagnosa seseorang menderita infeksi HIV melalui beberapa test. Intinya, ketika tubuh terinfeksi virus HIV, tubuh masih memproduksi anti bodi yang kemudian disekresikan ke aliran darah untuk menjinakkan virus.
Dengan mengecek ada atau tidaknya antibodi didalam darah yang digunakan melawan virus infeksi ini, dokter bisa menentukan apakah kita terinfeksi positif terinfeksi virus HIV atau tidak.
Virus HIV bisa ditularkan dari satu orang ke orang lainnya lewat cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan dubur, cairan vagina dan air susu ibu. Kebanyakan virus ini tertular dari seorang penderita ke orang lain melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman.
Bahkan, dengan pengamanpun mungkin virus ini masih bisa tertular ke tubuh orang lain. Untuk itu tidak disarankan kepada siapapun untuk melakukan hubungan seks bebas, karena resikonya memang sangat berbahaya.
Selain melalui cairan tubuh, virus HIV juga bisa tertular melalui jarum sutik yang tidak steril dan dipakai secara bergantian. Misalnya pada kasus pembuatan tato tubuh atau jarus suntik narkotika.
Seorang ibu yang terinfeksi virus HIV adalah berpeluang 100% menularkan virus tersebut kepada bayi dalam kandungannya. Proses tranfusi darah yang berasal dari seseorang yang terinfeksi HIV juga menyebabkan virus ini dapat ditularkan ke orang lain.
Yang perlu diingat adalah bahwa virus HIV tidak bisa tertular lewat kontak kulit – dengan kulit. Jadi kita tidak perlu mengucilkan seseorang yangg positif terinfeksi virus HIV. Namun, tentu kita harus tetap hati – hati karena HIV juga bisa tertular lewat air liur.
Setelah bertahun – tahun seseorang terinfeksi virus HIV, barulah muncul AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom). AIDS adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi virus HIV sedangkan HIV adalah virus atau penyebab penyakit yang menginfeksi manusia. Nah, dari sini sudah terlihat jenlas buan apa perbedaan HIV dan AIDS.
AIDS ini baru muncul setelah pertarungan hebat antara virus dan antibodi di menangkan oleh virus. Mereka berhasil menghancurkan sel pembentuk antibodi yang disebut dengan sel CD4.
Orang normal memiliki jumlah sel CD4 antara 500 sampai 1.200 buah. Jumlah dari sel ini digunakan oleh dokter untuk menentukan apakah seseorang sudah masuk ke dalam fase AIDS. Jika jumlah sel CD4 kurng dari 200 buah, maka orang tersebut sudah menderita penyakit AIDS.
Gejala yang muncul pada seseorang yang menderita AIDS bervariasi. Namun intinya mereka jadi lebih mudah terserang berbagai penyakit berbahaya karena sistem imun tubuhnya sudah rusak. Penderita AIDS juga bisa menderita penyakit lain seperti TBS, pneumonia, beberapa jenis kanker dan infeksi lainnya.
Penyakit baru inilah yang natinya akan menyebabkan kematian pada penderita AIDS.
Berikut beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang HIV dan AIDS
- Seseorang yang menderita HIV belum tentu terkena AIDS, tetapi seseorang yang sudah didiagnosa menderita AIDS pasti juga menderita HIV.
- Orang – orang yang terinfeksi HIV tidak akan pernah mengalami gejala apapun selama bertahun – tahun.
- Penderita HIV bisa ditangani lebih lanjut oleh dokter agar tidak menderita AIDS. Sehingga seseorang yang terinfeksi HIV bisa bertahan hidup lebih lama.
- Infeksi HIV tidak bisa disembuhkan. Ini yang harus menjadi kekhawatiran kita bersama agar kita jangan sampai tertular virus HIV.
Nah, semoga artikel diatas memberikan manfaat kepada pembaca semuanya. Perlu kita sadari bahwa apa yang kita tanam itulah yang kita tuai. Agar kita tidak menuai hasil yang buruk dan menyusahkan diri sendiri, maka tanamlah hal yang baik – baik.
Jangan lupa di share ya guys!
Posting Komentar untuk "Apa Perbedaan Antara HIV dan AIDS?"