Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Reaksi Pengendapan

Pengertian Reaksi Pengendapan
Ketika dua atau lebih zat kimia bergabung membentuk zat baru, maka terjadilah reaksi kimia. Zat kimia yang bergabung itu disebut dengan reaktan (zat yang bereaksi) sedangkan zat baru yang dibentuk disebut produk (hasil reaksi).

Perubahan reaktan menjadi produk ini bisa digambarkan dalam suatu persamaan reaksi kimia. Ada banyak sekali jenis dari reaksi kimia yang bisa kita pelajari, salah satunya adalah reaksi pengendapan.

Apa yang dimaksud dengan reaksi pengendapan?

Produk yang dibentuk melalui reaksi kimia mungkin saja memiliki salah satu dari tiga wujud ini yaitu padat, cair dan gas. Ketika reaksi kimia membentuk produk yang berwujud padat, maka produk tersebut akan mengendap sebagai endapan.

Reaksi kimia yang melibatkan pembentukan zat – zat berwujud padat sehingga zat tersebut mengendap didasar wadah reaksi disebut dengan reaksi pengendapan.

Pada reaksi pengendapan, zat yang terbentuk biasanya lebih dari satu buah dimana salah satu produknya adalah berwujud padat yang disebut dengan endapan (precipitate). Karena endapan mengendap di dasar wadah reaksi, ia bisa dipisahkan melalui teknik pemisahan biasa seperti melalui penyaringan.

Contoh :
Ketika larutan perak nitrat (AgNO3) dicampur dengan asam klorida (HCl) maka akan terbentuk produk berupa endapan berwarna putih dari perak klorida (AgCl) dan larutan asam nitrat (HNO3).

Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut :
AgNO3(s) + HCl(s) → AgCl(s) + HNO3(aq)

Keterangan :
AgCl(s) = Mengendap dan endapan berwarna putih
HNO3(aq) = Berwujud larutan

Warna dari endapan yang terbentuk bergantung pada komposisi unsur – unsur pembentuknya. Terbentuknya endapan bisa juga dijadikan salah satu ciri – ciri bahwa reaksi kimia sudah terjadi.

Jenis – Jenis dari Persamaan Reaksi Pengendapan
Untuk menuliskan persamaan reaksi pengendapan, kita bisa menggunakan tiga cara berikut :

1. Persamaan reaksi molekular = persamaan reaksi lengkap yang mengambarkan rumus molekul zat yang bereaksi dan hasil reaksi.

Contoh :
Reaksi antara natrium sulfat dengan barium klorida menghasilkan endapan barium sulfat dalam larutan natrium klorida.

Persamaan reaksi molekular
Na2SO4(aq) + BaCl2(aq) → BaSO4(s) + 2NaCl(aq)

2. Persamaan reaksi ion = persamaan reaksi dimana senyawa yang terlibat dalam persaman reaksi diionkan. Yang bisa diionkan hanyalah senyawa yang fasanya (aq) atau larutan. Sementara yang berwujud padat (s) tidak bisa diionkan.

Persamaan reaksi ion dari reaksi diatas adalah :
2Na+(aq) + SO42-(aq) + Ba2+(aq) + 2Cl-(aq) → BaSO4(s) + 2Na+(aq) + 2Cl-(aq)

3. Persamaan reaksi ion bersih = persamaan reaksi yang hanya melibatkan ion – ion pembentuk zat yang mengendap saja. Ion – ion lainnya sebenarnya tidak ikut berekasi karena berada dalam bentuk yang sama pada reaktan maupun produk. Ion – ion seperti ini disebut dengan ion spectator (ion penonton).

Persamaan reaksi ion bersih dari reaksi diatas adalah :
Ba2+(aq) + SO42-(aq) → BaSO4(s)

Jika kalian ingin belajar lebih banyak tentang cara menulis persamaan reaksi ion bersih, kunjungilah link tersebut.

Zat Pengendap
Zat pengendap atau precipitating agent adalah zat tertentu yang ditambahkan ke dalam reaksi sehingga bisa menghasilkan endapan. Umumnya teknik ini digunakan oleh orang dalam analisis gravimetri yaitu suatu analisis untuk menentukan kadar dan jumlah suatu zat dalam sampel dengan cara menimbang berat endapan yang terbentuk.

Berikut beberapa contoh senyawa yang bisa diendapkan oleh zat – zat pengendap tertentu.
1. Senyawa – senyawa hidroksida dan garam
Senyawa – senyawa hidroksida dan garam bisa diendapkan dengan cara menaikkan pH larutan secara perlahan – lahan. Biasanya larutan amonia (NH3) dengan perbandingan 1 : 1 sering digunakan untuk tujuan ini di banyak percobaan laboratorium.

2. Barium, strontium dan kalsium
Ketiga unsur diatas adalah unsur golongan IIA. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa senyawa – senyawa sulfat yang dibentuk oleh unsur – unsur ini adalah sukar larut dalam air dan akhirnya mengendap.

Oleh kerena itu, metode terbaik yang digunakan untuk mengendapkan ketiganya adalah dengan menggunakan zat pengendap yang bisa menghasilkan ion sulfat (SO42-) seperti asam sulfatmik dan dimetil sulfat.

Asam sulfamik ketika dilarutkan ke dalam air bisa membebaskan ion sulfat yang kemudian akan bereaksi dengan barium, stontium atau kalsium membentuk endapan.

NH2SO3H + H2O → NH4+H+ + SO42-
Ca2+ + SO42- → CaSO4(s)↓

3. Zat – zat yang mengendap sebagai senyawa sulfat
Ada zat (ion atau unsur) yang mengendap sebagai senyawa sulfat. Untuk itu kita harus sediakan zat pengendap yang dapat membebaskan senyawa sulfat seperti trimetil fosfat.

Trimetil fosfat dapat terhidrolisis didalam air membebaskan ion fosfat (PO43-) yang kemudian akan bereaksi dengan zat yang ingin diendapkan.

Warna dari Endapan
Banyak senyawa yang mengandung ion – ion logam transisi memiliki warna – warna yang menarik. Warna – warna endapan ini ditentukan oleh sebagai senyawa apa ion logam ini mengendap.

Contoh :
Warna Endapan
Senyawa
Putih
Barium sulfat = BaSO4
Kalisum sulfat = CaSO4
Strontium Sulfat = SrSO4
Perak klorida = AgCl
Kuning
Timbal(II)sulfat = PbSO4
Timbal kromat = PbCrO4
Kalium kromat = K2CrO4
Aluminium kromat = Al2(CrO4)3
Orange
Kalsium dikromat = K2Cr2O4

Secara umum, beberapa warna yang biasanya dibentuk oleh atom logam transisi ketika mengendap ditunjukkan oleh tabel berikut :
Unsur logam
Warna endapan
Emas (Au)
Hitam
Kromium (Cr)
Hijau tua, hijau muda, orange, ungu, kuning dan coklat
Kobalt (Co)
Pink (merah muda)
Tembaga (Cu)
Biru
Besi II/(Fe2+)
Hijau
Besi III/(Fe3+)
Coklat
Mangan (Mn)
Pink
Nikel (Ni)
Hijau
Timbal (Pb)
Kuning

Kegunaan Dari Reaksi Pengendapan
Reaksi pengendapan bisa digunakan untuk membuat pigmen warna, menghilangkan molekul – molekul garam pada industri pengolahan air laut menjadi air tawar dan dalam analisis kualitatif kimia anorganik.

Reaksi pengendapan juga berguna pada sintesis kristal porphyrins dengan cara merefluks asam propionat. Dengan menurunkan suhu campuran sampai sama dengan suhu ruangan, akan terbentuk endapan dari kristal porphyrin yang kemudian bisa dikumpulkan dengan cara penyaringan.

Selain itu, reaksi pengendapan digunakan untuk mensintesis kromik tetrapenilporphyrin klorida. Dalam sintesis senyawa ini akan dimasukkan suatu pelarut yang disebut dengan antisolvent sehingga kelarutan produk yang dibentuk oleh reaksi berkurang drastis dan akhirnya mengendap.

Antisolvent pada pembuatan kromik tetrapenilporphyrin klorida adalah air. Salah satu penggunaan antisolvent yang penting adalah untuk mengendapkan DNA dimanan dimana digunakan etanol sebagai anti solventnya.

Dalam ilmu metalurgi, reaksi pengendapan juga berguna ntuk membuat campuran logam (alloy) menjadi lebih kuat.

Nah itulah penjelasan lengkap mengenai reaksi pengendapan. Semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa untuk di share atau dikomen!

Posting Komentar untuk "Reaksi Pengendapan"