Tahun Ini, Hadiah Nobel Di Bidang Kimia Diberikan Kepada Penemu Mikroskop Cryo-Elektron
Hadiah Nobel di berbagai bidang memang diberikan setiap tahunnya kepada ilmuan – ilmuan dunia yangberjasa dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Hadiah Nobel ini termasuk juga dalam bidang kimia.
Tahun ini, kita patut mengucapkan selamat kepada 3 orang ilmuan kimia yang berhasil penemukan sebuah mikroskop bernama cryoelektron mikroskop. Mikroskop ini adalah pengembangan dari mikroskop elektron yang sudah ada.
Kamu pernah melihat mikroskop elektron? Kalau admin secara langsung sih tidak pernah, namun melihatnya di gambar sering, wkwkw. Mikroskop elektron mampu memberikan citra gambar yang sedang dilihat/diamati dengan resolusi yang sangat tinggi.
Hal ini tentu sangat membantu ilmuan – ilmuan dalam meneliti dan menyimpulkan hasil penelitian lebih baik.
Tetapi tiga orang ahli kimia ini sepertinya tidak puas dengan hasil kerja mikroskop elektron. Buktinya, mereka berusaha membuat dan menemukan sesuatu yang lebih hebat mikroskop elektron, yaitu mikroskop cryoelektron . Siapa saja mereka?
Yang pertama adalah Jacques Dubocet, yang merupakan seorang Profesor kimia di University of Lausanne, Swiss. Yang kedua adalah Jaochim Frank dari Columbia University dan yang terakhir adalah anggota Royal Society bernama Richard Henderson.
Mikroskop yang mereka temukan merupakan mikroskop revolusioner yang bekerja dalam bidang bioimaging. Wah selamat ya! Prok. . . prok. . . prok.
Bagaimana cara mereka menemukan mikroskop ini?
Temuan ini berawal dari sulitnya mendapatkan gambar dengan resolusi tinggi untuk molekul – molekul yang berasal dari makhluk hidup, atau yang lebih dikenal dengan biomolekul menggunakan mikroskop elektron.
Mikroskop elektron akan membuat sampel – sampel biomolekul ini hancur sebelum para ahli mendapatkan gambar dengan resolusi yang baik.
Untuk mengatasi masalah tersebut, trio ilmuan ini kemudian merancang sebuah teknik untukmengatasi masalah tersebut. Teknik ini dikenal dengan nama mikroskop cryo-elektron, yang memungkinkan peneliti untuk mempelajari struktur biomolkul dengan resolusi yang sangat tinggi, tanpa merusak sampel yang akan diteliti.
Teknologi mikroskop ini akan sangat bermanfaat sekali dalam pengembangan ilmu – ilmu biokimia.
Mikroskop elektron yang sudah ada sebelumnya, hanya cocok digunakan untuk meneliti benda – benda mati. Hal ini disebabkan karena sinar yang dihasilkan elektron dapat menghancurkan material yang bersifat organik.
Richard Henderson, adalah orang pertama yang menggunakan teknik cryo – elektron microscopy ini untuk menghasilkan gambar tiga dimensi dari molekul protein pada skala atom. Joachim Frank, kemudian mengembangkan teknik yang di mulai oleh Henderson pada mikroskop elektron, membuatnya lebih fleksibel dan bisa diaplikasikan secara luas.
Melaui penelitian mereka berdua, kita akan jadi lebih mudah melihat ke berbagai bagian dari biomolekul karena gambar yang dihasilkan lebih detail.
Sementara Dubochet, bertugas dalam membuat biomolekul yang akan diteliti bersifat lebih stabil dalam mikroskop elektron. Carayang ia gunakan secara sederhananya adalah dengan membekukan sampel biomolekul tersebut dengan suatu teknik khusus tanpa menghancurkan struktur aslinya.
Teknik ini memastikan bahwa biomolekul tersebut tahan terhadap sinaryang dihasilkan oleh mikroskop elektron.
Ketiga penelitian yang mereka lakukan ini kemudian digabung menjadi satu yang akhirnya disebut dengan cryo-electron microscopy. Wah keren ya!
Sampai saat ini, teknik baru pada mikroskop elektron ini sudah memungkinkan para ahli untuk bisa melihat struktur dari virus Zika. Virus ini terdiri dari protein yang membuat bakteri bisa tahan terhadap antibiotik dan membentuk enzim untuk memproduksi amyloid, penyebab penyakit Alzheimer.
Wah, musah – mudahan saja dnegan penemuan teknik baru pada mikroskop elektron ini bisa membantu mengembangkan ilmu pengetahuan lebih baik lagi, yang akhirnya digunakan untuk kemaslahatan manusia.
Dan mudah – mudahan juga ada orang Indonesia yang natinya berhasil mendapatkan hadial Nobel pertama. Semoga admin ya! wkwkwkw.
Jika kamu suka dengan artikel ini, jangan lupa share dan komen. Jangan lupa juga like fanspage facebook blog avkimia.com ya! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya.
Tahun ini, kita patut mengucapkan selamat kepada 3 orang ilmuan kimia yang berhasil penemukan sebuah mikroskop bernama cryoelektron mikroskop. Mikroskop ini adalah pengembangan dari mikroskop elektron yang sudah ada.
Kamu pernah melihat mikroskop elektron? Kalau admin secara langsung sih tidak pernah, namun melihatnya di gambar sering, wkwkw. Mikroskop elektron mampu memberikan citra gambar yang sedang dilihat/diamati dengan resolusi yang sangat tinggi.
Hal ini tentu sangat membantu ilmuan – ilmuan dalam meneliti dan menyimpulkan hasil penelitian lebih baik.
Tetapi tiga orang ahli kimia ini sepertinya tidak puas dengan hasil kerja mikroskop elektron. Buktinya, mereka berusaha membuat dan menemukan sesuatu yang lebih hebat mikroskop elektron, yaitu mikroskop cryoelektron . Siapa saja mereka?
Yang pertama adalah Jacques Dubocet, yang merupakan seorang Profesor kimia di University of Lausanne, Swiss. Yang kedua adalah Jaochim Frank dari Columbia University dan yang terakhir adalah anggota Royal Society bernama Richard Henderson.
Bagaimana cara mereka menemukan mikroskop ini?
Temuan ini berawal dari sulitnya mendapatkan gambar dengan resolusi tinggi untuk molekul – molekul yang berasal dari makhluk hidup, atau yang lebih dikenal dengan biomolekul menggunakan mikroskop elektron.
Mikroskop elektron akan membuat sampel – sampel biomolekul ini hancur sebelum para ahli mendapatkan gambar dengan resolusi yang baik.
Untuk mengatasi masalah tersebut, trio ilmuan ini kemudian merancang sebuah teknik untukmengatasi masalah tersebut. Teknik ini dikenal dengan nama mikroskop cryo-elektron, yang memungkinkan peneliti untuk mempelajari struktur biomolkul dengan resolusi yang sangat tinggi, tanpa merusak sampel yang akan diteliti.
Teknologi mikroskop ini akan sangat bermanfaat sekali dalam pengembangan ilmu – ilmu biokimia.
Mikroskop elektron yang sudah ada sebelumnya, hanya cocok digunakan untuk meneliti benda – benda mati. Hal ini disebabkan karena sinar yang dihasilkan elektron dapat menghancurkan material yang bersifat organik.
Richard Henderson, adalah orang pertama yang menggunakan teknik cryo – elektron microscopy ini untuk menghasilkan gambar tiga dimensi dari molekul protein pada skala atom. Joachim Frank, kemudian mengembangkan teknik yang di mulai oleh Henderson pada mikroskop elektron, membuatnya lebih fleksibel dan bisa diaplikasikan secara luas.
Melaui penelitian mereka berdua, kita akan jadi lebih mudah melihat ke berbagai bagian dari biomolekul karena gambar yang dihasilkan lebih detail.
Teknik ini memastikan bahwa biomolekul tersebut tahan terhadap sinaryang dihasilkan oleh mikroskop elektron.
Ketiga penelitian yang mereka lakukan ini kemudian digabung menjadi satu yang akhirnya disebut dengan cryo-electron microscopy. Wah keren ya!
Sampai saat ini, teknik baru pada mikroskop elektron ini sudah memungkinkan para ahli untuk bisa melihat struktur dari virus Zika. Virus ini terdiri dari protein yang membuat bakteri bisa tahan terhadap antibiotik dan membentuk enzim untuk memproduksi amyloid, penyebab penyakit Alzheimer.
Wah, musah – mudahan saja dnegan penemuan teknik baru pada mikroskop elektron ini bisa membantu mengembangkan ilmu pengetahuan lebih baik lagi, yang akhirnya digunakan untuk kemaslahatan manusia.
Dan mudah – mudahan juga ada orang Indonesia yang natinya berhasil mendapatkan hadial Nobel pertama. Semoga admin ya! wkwkwkw.
Jika kamu suka dengan artikel ini, jangan lupa share dan komen. Jangan lupa juga like fanspage facebook blog avkimia.com ya! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya.
Posting Komentar untuk "Tahun Ini, Hadiah Nobel Di Bidang Kimia Diberikan Kepada Penemu Mikroskop Cryo-Elektron"