Perbedaan Asam dan Basa Kuat dengan Asam dan Basa Lemah
Artikel ini akan menjelaskan tentang pengertian dan perbedaan antara senyawa asam dan basa kuat dengan asam dan basa lemah.
Sebagaimana yang kamu ketahui, senyawa asam dan basa dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu:
- Asam dan basa kuat
- Asam dan basa lemah
Semakin banyak ion H+ dan OH- di dalam suatu larutan, maka semakin kuat asam dan basanya.
Dalam teori Arrhenius sudah dipaparkan secara sederhana bahwa senyawa asam adalah senyawa yang terionisasi di dalam air menghasilkan ion H+, sedangkan senyawa basa mengalami ionisasi di dalam air menghasilkan ion OH-.
Kemampuan ionisasi senyawa-senyawa asam dan basa dalam menghasilkan ion H+ dan OH- inilah yang nantinya menjadi alasan mengapa ada senyawa asam dan basa yang tergolong kuat dan ada pula yang lemah.
Berdasarkan penjelasan diatas maka berikut adalah pengertian dari asam dan basa kuat serta asam dan basa lemah.
Pengertian Asam Kuat dan Basa Kuat
Asam kuat adalah senyawa-senyawa yang seluruh molekulnya terurai/ terionisasi di dalam air sehingga jumlah ion H+ yang dihasilkan banyak.
Sedangkan, basa kuat adalah senyawa yang seluruh molekulnya terionisasi di dalam air sehingga menghasilkan ion OH- di dalam jumlah yang banyak.
Contoh asam kuat: HCl (asam klorida)
Berdasarkan teori Bronsted-Lowry, berikut adalah persamaan reaksi ionisasi HCl di dalam air.
HCl(l) + H2O (l)⇆H3O+(aq) + Cl-
Keterangan:
H3O+ adalah bentuk asosiasi dari H+ dan H2O.
Reaksi di atas berlangsung reversible (ada reaksi ke kiri dan ada pula reaksi ke kanan dengan tanda panah dua arah).
Walaupun berlangsung reversible, tetapi reaksi ke kanan, dimana HCl berubah menjadi ion H+ dan Cl-, berlangsung lebih banyak (ionisasi mendekati 100% atau derajat ionisasi = 1) dibandingkan reaksi ke kiri. Hal ini disebabkan karena HCl merupakan senyawa yang sangat mudah mendonorkan protonnya (H+).
Oleh karena itulah HCl tergolong ke dalam senyawa asam kuat dan reaksi ionisasinya lebih sering ditulis dengan tanda panah satu arah.
Reaksi ionisasi HCl
HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
Senyawa basa kuat (basa golongan IA dan IIA) umumnya berbentuk kristal ion. Di dalam kristal ini sudah terdapat ion logam yang bermuatan positif dan ion OH-.
Ketika senyawa basa kuat dilarutkan ke dalam air, struktur kristal nya pecah sehingga ion logam dan OH- nya terpisah akibat proses ionisasi yang berlangsung sempurna.
Hal ini membuat jumlah OH- di dalam larutannya banyak.
Contoh basa kuat: NaOH (natrium hidroksida)
Berikut adalah reaksi ionisasi NaOH di dalam air.
NaOH → Na+(aq) + OH-(aq)
Pengertian Asam Lemah dan Basa Lemah
Kamu tentunya sudah bisa menebak apa yang dimaksud dengan asam lemah dan basa lemah. Kedua senyawa ini juga mengalami ionisasi di dalam air, tetapi jumlah ion H+ dan OH- yang dihasilkan sedikit.
Kamu tentunya sudah bisa menebak apa yang dimaksud dengan asam lemah dan basa lemah. Kedua senyawa ini juga mengalami ionisasi di dalam air, tetapi jumlah ion H+ dan OH- yang dihasilkan sedikit.
Asam lemah adalah senyawa yang hanya sebagian molekulnya saja yang terurai di dalam air sehingga jumlah ion H+ yang dihasilkan tidak terlalu banyak.
Baca Juga: Teori Asam-Basa Lewis
Contoh asam lemah: CH3COOH (asam asetat/asam cuka)
Berdasarkan teori Bronsted-Lowry berikut adalah reaksi antara CH3COOH dengan air (H2O).
CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇆ CH3COO-(aq) + H3O+(aq)
Sama seperti asam kuat, reaksi antara basa lemah seperti CH3COOH dengan air juga berlangsung reversible. Hanya saja CH3COOH dan asam lemah lainnya merupakan senyawa yang tidak sebaik asam kuat dalam mendonorkan protonnya.
Faktanya, pada reaksi setimbang di atas, hanya ada sedikit sekali reaksi ke kanan (reaksi ionisasi yang menghasilkan ion H+) yang terjadi dibandingkan dengan reaksi ke kiri.
Di dalam larutan masih terdapat banyak molekul CH3COOH yang tidak mengalami ionisasi.
Oleh sebab itulah, jumlah ion H+ dalam larutan sedikit sehingga kekuatan asam menjadi lebih lemah.
Sedangkan basa lemah adalah senyawa yang mengalami ionisasi sebagian sehingga jumlah ion OH- dalam larutan tidak terlalu banyak.
Contoh basa lemah: NH3 (amonia).
NH3 adalah senyawa basa lemah. Walaupun tidak mengandung OH- pada senyawanya, NH3 adalah senyawa basa karena dapat bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- sesuai dengan persamaan reaksi di bawah ini.
NH3 + H2O ⇆ NH4+ + OH-
Reaksi antara NH3 dan H2O juga berlangsung reversible.
Sama halnya dengan asam lemah, reaksi kekanan dari persamaan reaksi diatas juga terjadi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan reaksi ke kiri (dari hasil penelitian diketahui bahwa hanya 1% NH3 yang mengion menghasilkan ion OH-, sedangkan 99% lainnya tetap dalam bentuk molekulnya).
Sedikitnya jumlah NH3 yang bereaksi dengan air tentu membuat jumlah OH- yang dihasilkan juga sedikit. Inilah yang membuat senyawa ini digolongkan sebagai basa lemah.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa:
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa:
- Asam kuat dan basa kuat mengalami ionisasi sempurna di dalam air, sedangkan asam lemah dan basa lemah hanya mengion dalam jumlah sedikit.
- Larutan asam kuat mengandung ion H+ yang lebih banyak dibandingkan larutan asam lemah dengan konsentrasi yang setara.
- Larutan basa kuat mengandung ion OH- lebih banyak dibandingkan larutan basa lemah dengan konsentrasi yang setara.
- Derajat ionisasi asam kuat dan basa kuat = 1 atau 100%. Derajat ionisasi asam lemah dan basa lemah adalah antara 0 - 1.
- Asam kuat memiliki pH yang lebih rendah dibandingkan asam lemah. Sedangkan basa kuat memiliki pH yang lebih tinggi dibandingkan basa lemah.
- Karena mengion sempurna di dalam air, larutan asam kuat dan basa kuat tergolong ke dalam larutan elektrolit kuat dan dapat menghantarkan listrik dengan nyala lampu terang.
- Asam lemah dan basa lemah yang hanya mengion sebagian tergolong ke dalam larutan elektrolit lemah dan dapat menghantarkan listrik dengan nyala lampu redup atau mati.
Tidak ada cara khusus yang dapat digunakan untuk membedakan apakah suatu senyawa asam dan basa termasuk dalam golongan kuat atau lemah, selain dengan menghafalnya.
Kamu dapat mengecek artikel Daftar Senyawa Yang Tergolong Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, dan Basa Lemah untuk mengetahui golongan dari masing-masing senyawa asam dan basa dan juga tips menghafalnya dengan mudah.
Artikel ini termasuk dalam seri artikel Bab Larutan Asam dan Basa. Kamu dapat mengunjungi artikel lain tentang bab ini melalui daftar link berikut:
- Asam Basa Kuat
- Asam Basa Lemah
- pOH dan pKw
- Derajat Ionisas dan Hubungannya dengan Ka dan Kb
- Menghitung pH Larutan Asam
- Menghitung pH Larutan Basa
- Indikator Asam Basa
- Cara Kerja Indikator Kertas Lakmus Dalam Membedakan Senyawa Asam dan Basa
- Reaksi Penetralan
- Reaksi - Reaksi Asam Basa
- Asam - Asam Paling Berbahaya Di Dunia
- Daftar Lengkap Senyawa Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, Basa Lemah Beserta Reaksi Ionisasinya
- Menghitung pH Campuran Dua Larutan Asam Atau Dua Larutan Basa
- Menentukan pH Campuran Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat
- Menentukan Warna Indikator Dalam Larutan Dengan pH Tertentu
- Menentukan Massa Zat Yang Harus Dilarutkan Untuk Membentuk Larutan Asam atau Basa Dengan pH Tertentu
- Urutan Kekuatan Asam dan Basa Berdasarkan pH dan Ka atau Kb
- Bagaimana Pengaruh Pengenceran Terhadap pH Larutan Asam dan Basa
Posting Komentar untuk "Perbedaan Asam dan Basa Kuat dengan Asam dan Basa Lemah"