Membedakan Jenis Ikatan Dalam Senyawa (Ion atau Kovalen) Berdasarkan Unsur Penyusun, Sifat Senyawa, dan Data Keelektronegatifan
Artikel ini mengandung informasi tentang cara membedakan jenis ikatan dalam suatu senyawa berdasarkan unsur penyusun, sifat senyawa dan data keelektronegatifan.
Jenis ikatan yang terdapat dalam suatu senyawa dapat diidentifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu:
Kamu sudah mengetahui bahwa:
- Unsur penyusun
- Sifat senyawa
- Data keelektronegatifan
Kamu sudah mengetahui bahwa:
- Ikatan ion terbentuk ketika atom logam berikatan dengan atom non logam
- Ikatan kovalen terbentuk antara dua atom non logam
Contoh Soal 1
Manakah diantara senyawa berikut yang berikatan ion atau kovalen:
- CaO
- ClF3
Salah satu perbedaan antara unsur logam dan nonlogam adalah kecenderungannya untuk mencapai kestabilan.
Unsur logam mencapai kestabilan dengan cara melepaskan elektron membentuk ion positif
Unsur nonlogam mencapai kestabilan dengan cara menangkap elektron membentuk ion negatif
CaO
Konfigurasi elektron
- Ca (20) = 2 8 2 ⇒ karena elektron valensi Ca < 4, maka Ca melepaskan dua elektron untuk mencapai kestabilan. Ca = atom logam
- O (8) = 2 6 ⇒ gambar elektron valensi O > 4, maka unsur ini mencapai kestabilan dengan menangkap dua buah elektron. O = non logam
- Ikatan antara atom logam Ca dan non logam O dalam senyawa CaO adalah ikatan ionik.
ClF3
Konfigurasi elektron:
- Cl (17) = 2 8 7, elektron valensi atom Cl > 4, sehingga cenderung melepaskan elektron untuk mencapai kestabilan. Cl = non logam
- F (9) = 2 7, elektron valensi F > 7, sehingga cenderung menangkap elektron untuk mencapai kestabilan. F = non logam.
- Ikatan antara dua buah atom non logam di dalam molekul ClF3 adalah ikatan kovalen.
Contoh Soal 2
Jika unsur X (nomor atom = 38) berikatan dengan unsur Y (nomor atom = 35), maka rumus kimia dari senyawa yang terbentuk dan jenis ikatan dalam senyawa tersebut berturut-turut adalah………
Jika unsur X (nomor atom = 38) berikatan dengan unsur Y (nomor atom = 35), maka rumus kimia dari senyawa yang terbentuk dan jenis ikatan dalam senyawa tersebut berturut-turut adalah………
Pembahasan:
Konfigurasi elektron:
- X (38) = 2 8 18 8 2 ⇒ melepaskan elektron mencapai kestabilan = membentuk ion X²+ = logam
- Y (35) = 2 8 18 7 ⇒ menangkap elektron untuk mencapai kestabilan = membentuk ion Y- = non logam
Rumus rumus kimia dari senyawa yang dibentuk oleh dua unsur diatas dapat dicari dengan cara berikut:
Menentukan Jenis Ikatan Dalam Senyawa Berdasarkan Sifat Senyawa
Senyawa yang berikatan ion memiliki perbedaan sifat yang cukup bertolak belakang dibandingkan dengan senyawa yang berikatan kovalen.
Senyawa yang berikatan ion memiliki perbedaan sifat yang cukup bertolak belakang dibandingkan dengan senyawa yang berikatan kovalen.
Oleh karena itu sifat-sifat ini dapat dipakai untuk membedakan senyawa ion dengan senyawa kovalen.
Tabel dibawah ini menunjukkan perbandingan sifat antara senyawa ion dan kovalen.
Contoh Soal 1
Dilakukan uji terhadap dua senyawa yaitu X dan Y dan Hasil pengujian disajikan dalam tabel dibawah ini.
Berdasarkan sifat-sifat diatas maka jenis ikatan dalam senyawa X dan Y berturut-turut adalah……..
Pembahasan:
Berdasarkan tabel diatas maka dapat kita simpulkan bahwa sifat dari:
Senyawa X
- Titik leleh rendah
- Bersifat non polar karena tidak larut dalam air
- Tidak menghantarkan arus listrik
- Senyawa X adalah = senyawa yang berikatan kovalen non polar
- Titik leleh tinggi
- Dapat berupa senyawa kovalen polar atau senyawa ion karena dapat larut dalam air. Tapi karena titik leleh senyawa Y tinggi maka kemungkinan senyawa Y tersebut adalah senyawa ion.
- Senyawa Y = senyawa yang berikatan ion
Diantara senyawa-senyawa berikut ini yang sifatnya mirip dengan asam klorida adalah……..
Pembahasan:
HCl adalah senyawa kovalen polar yang artinya memiliki sifat-sifat sebagai:
HCl adalah senyawa kovalen polar yang artinya memiliki sifat-sifat sebagai:
- Titik leleh rendah (kemungkinan adalah senyawa B atau D)
- Tidak menghantarkan listrik dalam bentuk lelehan tetapi menghantarkan listrik dalam bentuk larutan karena senyawa kovalen polar dapat larut dan mengion di dalam air. (D)
Membedakan Ikatan Ion dan Kovalen Berdasarkan Data Keelektronegatifan
Jika nilai keelektronegatifan dua unsur yang berikatan diketahui kita bisa memprediksi jenis ikatan yang terbentuk berdasarkan selisih perbedaan keelektronegatifannya.
Kriterianya adalah sebagai berikut:
Contoh Soal 1
Jika unsur-unsur dibawah ini berikatan maka yang dapat membentuk ikatan ionik adalah……..(Diketahui, keelektronegatifan Na = 0,9, B = 2,0, P = 2,1, N = 3,0, F = 4,0 dan Cl = 3,0)
A. Na - Cl
B. B - Cl
C. P - Cl
D. N - Cl
E. F - Cl
Jika unsur-unsur dibawah ini berikatan maka yang dapat membentuk ikatan ionik adalah……..(Diketahui, keelektronegatifan Na = 0,9, B = 2,0, P = 2,1, N = 3,0, F = 4,0 dan Cl = 3,0)
A. Na - Cl
B. B - Cl
C. P - Cl
D. N - Cl
E. F - Cl
Pembahasan:
Tabel dibawah ini menunjukkan selisih kelektronegatifan masing-masing ikatan diatas.
Jawaban: A
Contoh Soal 2
Diketahui nilai keelektronegatifan beberapa unsur sebagai berikut.
H = 2,1; K = 0,8; N = 3,0; O = 3,5; dan Cl = 3,0
Berdasarkan data tersebut maka senyawa dibawah ini yang berikatan kovalen nonpolar adalah……..
A. HCl
B. NH3
E. H2O
D. Cl2
E. KCl
Berdasarkan data tersebut maka senyawa dibawah ini yang berikatan kovalen nonpolar adalah……..
A. HCl
B. NH3
E. H2O
D. Cl2
E. KCl
Pembahasan:
Sekian pembahasan kita mengenai cara membedakan jenis ikatan dalam suatu senyawa berdasarkan unsur penyusun, sifat senyawa dan data keelektronegatifan.
Semoga penjelasan ini dapat menambah pemahaman kamu tentang materi kimia di sekolah.
Posting Komentar untuk "Membedakan Jenis Ikatan Dalam Senyawa (Ion atau Kovalen) Berdasarkan Unsur Penyusun, Sifat Senyawa, dan Data Keelektronegatifan"