Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sifat Fisika dan Kimia, Pembuatan, Kegunaan dan Bahaya Asam Fluorida (HF)

Di dalam artikel kali ini, saya akan memberikan informasi lengkap mengenai sifat fisika dan kimia, pembuatan, kegunaan serta bahaya dari asam fluorida (hidrogen fluorida/HF). HF merupakan salah satu senyawa asam yang memiliki banyak peran dalam kehidupan kita. Selain manfaat, senyawa asam ini ternyata juga berbahaya loh. Oleh karena itu, jika kamu ingin mengetahui lebih lengkap tentang asam fluorida, bacalah penjelasan dibawah ini.


Sifat Fisika Asam Fluorida

Berikut adalah beberapa sifat fisika dari asam fluorida:

  • Berwujud cair pada suhu kamar
  • Berupa cairan tidak berwarna dengan bau yang sangat tajam
  • Mudah larut di dalam air. Hal ini disebabkan karena HF dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat dengan air. Urutan kelarutan asam halida berbanding lurus dengan besarnya perbedaan keelektronegatifan antar unsur – unsur pembentuknya. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan antar unsur-unsurnya, semakin polar senyawa tersebut dan semakin mudah senyawanya larut di dalam air. Urutan kelarutan asam halida di dalam air adalah sebagai berikut: HF > HCl > HBr > HI
  • Memiliki massa jenis yang kecil
  • Bersifat polar, karena perbedaan keelektronegatifan antara unsur H dan F yang sangat besar sehingga muncul kutub parsial positif dan negatif di sekitar molekul. 
  • Memiliki titik didih yang paling kecil dibandingkan asam halida lainnya. Urutan titik titik asam halida adalah sebagai berikut: HF < HCl < HBr < HI. Titik didih dari HF berada di suhu 19,5 ℃. Titik didih HF yang rendah ini membuat cairannya sangat mudah menguap.


Sifat Kimia Asam Fluorida

Berikut adalah beberapa sifat kimia dari asam fluorida:

Bersifat Korosif

  • Hal ini disebabkan karena HF memiliki kereaktifan yang tinggi dan dapat bereaksi dengan berbagai macam bahan, baik yang berupa senyawa organik maupun yang anorganik (logam, keramik, kaca). Ketika asam fluorida bersentuhan dengan bahan – bahan tersebut, akan muncul reaksi kimia yang dapat memecah dan melarutkan bahan tersebut. Peristiwa inilah yang disebut dengan korosi. 
  • Sebagai contoh, reaksi antara HF dengan logam. Kita tahu, permukaan logam umumnya dilapisi oleh lapisan oksida yang bertindak sebagai pelindung bagi atom – atom logam yang berada dibawahnya dari reaksi korosi lebih lanjut. HF dapat memecah lapisan oksida logam tersebut sehingga menyebabkan terjadinya reaksi dengan atom-atom logam yang berada di bagian bawah. Akibatnya, logam tersebut menjadi larut dan rusak.
  • Asam fluorida juga dapat melarutkan kaca yang terbuat dari silika (SiO2). Cara kerjanya adalah sebagai berikut: ketika cairan HF menyentuh permukaan kaca, maka HF dapat bereaksi dengan silika membentuk silikon tetrafluorida yang berwujud gas dan air. Reaksi yang terjadi adalah = SiO2 + 4HF ==> SiF4(g) + 2H2O. Gas silikon tetrafluorida yang terbentuk kemudian akan menguap. Melalui reaksi tersebut bisa dilihat bahwa HF dapat memecah ikatan antara silikon dan oksigen pada silika menyebabkan kacanya menjadi larut. Namun, jika kacanya tidak terbuat dari silika, maka HF tidak dapat melarutkannya. Sebagai contoh, asam fluorida tidak dapat melarutkan kaca yang tebuat dari borosilikat. Hal ini disebakan karena ikatan antara boron dan oksigen pada senyawa ini jauh lebih kuat dibandingkan ikatan pada antara silikon dan oksigen pada silika. Akibatnya, HF tidak mampu memecah ikatan tersebut.
  • Karena sifatnya yang dapat melarutkan kaca ini, HF di laboratoium harus disimpan dalam wadah yang tidak menimbulkan reaksi denganya seperti botol yang terbuat dari polietilen, propropilen atau teflon. Jangan pernah menggunakan wadah yang terbuat dari kaca.
  • HF juga sangat korosif pada bahan organik seperti plastik, karena atau jaringan pada kulit kita. Hal ini disebabkan karena kemampuan HF untuk memecah ikatan kimia pada bahan organik tersebut. Jika cairan HF terkena ke kulit kita, dapat menyebabkan munculnya rasa terbakar dan iritasi pada kulit. Apalagi jika terhidup, dapat menyebabkan kerusakan pada paru – paru. Oleh karena itulah, kita harus hati – hati jika berhubungan dengan asam fluorida, terutama saat melakukan praktikum di laboratorium.


Keasaman Asam Fluorida

  • Dibandingkan dengan asam halida segolongannya seperti HCl, HBr dan HI, HF merupakan senyawa asam halida yang bersifat paling polar. Namun, walaupun begitu, ternyata keasamaan HF adalah yang paling kecil dibandingkan HCl, HBr atau HI. Keasaman suatu senyawa tidak hanya dipengaruhi oleh kepolaran dari senyawa tersebut saja, melainkan kemampuannya dalam melepaskan ion H+.
  • HF merupakan asam lemah yang hanya mengion sebagian di dalam air. Sementara HCl, HBr dan HI merupakan asam kuat yang mengion sempurna di dalam air.
  • Urutan keasaman asam halida adalah sebagai berikut: HF < HCl < HBr < HI


Reaksi Kimia Senyawa HF

  • Mengalami reaksi hidrofluorinasi = merupakan reaksi pembuatan HF dari gas hidrogen dan kalsium fluorida (CaF2)
  • Mengalami reaksi hidrasi = ketika HF dilarutkan ke dalam air, maka sebagian dari molekulnya akan mengion menghasilkan ion H+ dan F-. HF hanya mengion sebagian sehingga tergolong senyawa asam lemah. Reaksi ionisasi HF di dalam air adalah sebagai berikut: HF(aq) <==> H+(aq) + F-(aq). Ion H+ nantinya akan berasosiasi dengan molekul air membentuk ion H3O+ (ion hidronium).
  • Mengalami reaksi netralisasi = reaksi HF dengan suatu basa disebut dengan reaksi netralisasi. Produk yang dihasilkan dari reaksi Hf dengan basa adalah garam fluorida dan air.
  • Bereaksi dengan oksida logam = Hf dapat bereaksi dengan oksida logam seperti Al2O3 (lapisan oksida pada permukaan logam Al) atau SiO2 (silika) menghasilkan garam fluorida daari logamnya dan air. Kemapuan inilah yang dapat menyebabkan HF dapat melarutkan logam atau kaca seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sifat korosif HF sebelumnya.
  • Mengalami reaksi oksidasi = HF dapat dioksidasi oleh agen pengoksidasi yang kuat seperti Cl2 menjadi gas fluor (F2)
  • Mengalami reaksi reduksi = HF juga dapat direduksi menjadi gas H2 oleh zat pereduksi kuat seperti logam Zn
  • HF dapat bereaksi dengan gas halogen seperti Cl2 dan Br2 menghasilkan asam halida seperti HCl dan HBr.


Pembuatan Asam Fluorida (HF)

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat asam fluorida yaitu sebagai berikut:

  1. Hidrolisis senyawa yang mengandung unsur fluor seperti amonium fluorida (NH4F) atau natrium fluorida (NaF)
  2. Merekasikan gas hidrogen dan gas fluor (F2) secara langsung. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: H2(g) + F2(g) ==> 2HF(g)
  3. Mereaksikan asam sulfat dengan fluoroapatit (Ca5(PO4)3F). Metode ini merupakan metode yang digunakan secara industri untuk memproduksi HF dikarenakan dapat menghasilkan produk dalam jumlah besar dan biaya produksinya relatif murah.


Kegunaan Asam Fluorida (HF)

Berikut adalah beberapa kegunaan dari asam fluorida:

  1. HF digunakan dalam proses pembuatan logam Al. Pada proses produksi logam Al ini, HF berfungsi sebagai pelarut.
  2. HF digunakan untuk mengekstrak uranium dari bijihnya
  3. HF digunakan sebagai katalis dalam industri pemurnian minya bumi dan digunakan juga untuk membuang unsur belerang dalam minyak menatah
  4. HF digunakan dalam proses pembuatan kaca dan semikonduktor
  5. HF digunakan sebagai bahan baku untuk membuat senyawa kimia lain hdirogen peroksida (H2O2) atau garam – garam fluorida seperti NaF dan AlF3
  6. HF digunakan sebagai zat pembersih dikarenakan sifatnya yang dapat melarutkan oksida dan kotoran yang menempel pada permuakaan benda.
  7. Di laboratoium, HF digunakan sebagai reagen dan juga pelarut
  8. HF juga digunakan dalam industri obat-obatan. Misalnya untuk membuat tabel fluorida yang digunakan untuk mencegah gigi berlubang


Bahaya Asam Fluorida (HF)

Walaupun memiliki banyak manfaat, HF juga merupakan senyawa yang berbahaya dikarenakan sifat-sifatnya yang telah dikemukakan sebelumnya. Berikut adalah beberapa bahanya dari HF.


HF merupakan zat kimia yang bersifat toksik (racun), dapat menyebabkan masalah pada organ – organ respirasi jika terhirup, dapat menyebabkan iritasi dan rasa terbakar jika mengenai kulit atau mata karena sifat korosifnya dan bahkan akibatnya bisa fatal jika sampai tertelan dalam jumlah yang besar.


Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa HF merupakan cairan yang mudah menguap karena titik didihnya sangat rendah. Oleh akrena itulah, kita harus selalu hari – hati terutama bagi paraktikan yang berada di laboratoium jika menggunakan Hf sebagai reagen dalam praktikumnya.


Nah, itulah informasi lengkap yang dapat saya sajikan pada artikel kali ini tentang sifat fisika dan kimia, pembuatan, kegunaan dan bahaya dari asam fluorida. Semoga penjelasan diatas bermanfaat bagi kamu yang telah berkunjung ke blog ini.

Posting Komentar untuk "Sifat Fisika dan Kimia, Pembuatan, Kegunaan dan Bahaya Asam Fluorida (HF)"