Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Hidrolisis

Tahukah kalian bahwa air didalam gelas misalnya berada dalam keadaan setimbang dengan ion ionnya?

H2O <==> H+ + OH-

Karena pengionan H2O menjadi H+ dan OH- terjadi bersamaan dengan pembentukan H2O dari ion H+ dan OH - tersebut sehingga perubahannya tidak tampak oleh mata. Jumlah H+ dan OH- dalam larutan air murni juga sama sehingga pH nya = 7 (netral).

Jika kita masukkan zat terlarut misalnya garam, maka ada ion dari garam tersebut yang dapat mengganggu ketimbangan air. Ada yang bereaksi dengan air menghasilkan H+ sehingga larutan menjadi bersifat asam, ada juga yang bereaksi menghasilkan OH- sehingga larutan bersifat basa.

Terganggunya kesetimbangan air oleh garam itulah yang kita sebut sebagai proses hidrolisis.


Nah, bagaimana konsep hidrolisis pada garam yang dihasilkan oleh reaksi asam basa tersebut? Mari kita cari tahu.

Garam AK + BK
Sudah kalian ketahui bahwa larutan garam ini bersifat netral dengan pH = 7. Kenapa demikian. Mari kita contohkan saja dengan garam NaCl.

NaCl dalam larutan mengion jadi :
NaCl ==> Na+ + Cl-

Ion ionnya akan mencoba bereaksi dengan air.
Na+ + H2O ==> NaOH + H+
Cl- + H2O ==> HCl + OH-

Nah dapat kalian lihat bahwa reaksi kation dan anion dari asam basa kuat menghasilkan asam basa kuatnya kembali. Asam basa kuat dalam larutan akan mengion kembali menjadi bentuk semula.

Na+ +H2O==>NaOH + H+==> Na+ + OH- + H+
                                                                     \   /
                                                                    H2O

Cl- + H2O ==> HCl + OH- ==> Cl- + H+ + OH-
                                                                 \  /
                                                                H2O

Karena cenderung membentuk keadaan awal kembali maka garam yang berasal dari AK dan BK tidak mengalami hidrolisis. Garam juga tidak mengubah pH larutan sehingga pH = 7.

Reaksi hidrolisis
Na+ + H2O ==> Tidak bereaksi
Cl- + H2I ==> Tidak bereaksi

Garam AK + BL
Contoh : NH4Cl

Reaksi ionisasi :
NH4Cl ==> NH4+ + Cl-

Reaksi hidrolisis :
NH4+ + H2O ==> NH4OH + H+
Cl- + H2O ==> Tidak bereaksi

Nah kenapa reaksi NH4+ dengan H2O disebut mengalami hidrolisis yang mengubah pH larutan?

Alasannya adalah karena NH4OH yang dihasilkan adalah basa lemah. Basa lemah tidak mengion sempurna sehingga sebagian dalam larutan terdapat molekul NH4OH dan H+. Akibatnya jumlah H+ dalam larutan bertambah sehingga pH nya akan berada di daerah adam yaitu < 7.

NH4Cl diatas mengalami hidrolisis parsial / sebagian.

Oleh karena itulah komponen asam dan basa lemah dalam garam akan terhidrolisis.

Garam AL + BK
Contoh : NaCN

Reaksi ionisasi
NaCN ==> Na+ + CN-

Reaksi hidrolisis.
Telah dijelaskan diatas bahwa komponen dari AL garam NaCN akan mengalami hidrolisis.

Na+ + H2O ==> Tidak bereaksi
CN- + H2O ==> HCN + OH-

Garam AL + BK mengalami hidrolisis parsial dengan pH > 7 , karena pada reaksi hidrolisisnya menghasilkan OH-.

Garam AL + BL
Contoh : NH4CN

Reaksi ionisasi
NH4CN ==> NH4+ + CN-

Karena kedua komponen garamnya berasal dari asam basa lemah, maka keduanya terhidrolisis.

Reaksi hidrolisis
NH4+ + H2O ==> NH4OH + H+
CN- + H2O ==> HCN + OH-

Karena pada reaksi hidrolisis menghasilkan H+ dan OH-, maka pH larutan akan tergantung pada harga Ka dan Kb.
Jika Ka>Kb ==> Asam, pH < 7
        Ka < Kb ==> basa pH > 7
        Ka = Kb ==> netral, pH = 7.

Posting Komentar untuk "Konsep Hidrolisis"