Air : Sifat – Sifat dan Struktur Kimianya
Air adalah zat penting untuk menunjang kehidupan di bumi. Banyak tumbuhan dan hewan yang bisa beradaptasi dengan adanya sedikit air seperti tanaman kaktus dengan daun yang tebal untuk mencegah penguapan. Tepai banyak juga diantara mereka yang hidupnya bergantung pada air.
Banyak planet di tata surya yang tidak bisa ditinggali dengan salah satu alasan adalah tida adanya sumber air. oleh karena itu, banyak astronom dunia berusaha mencari bukti – bukti adanya air di planet lain sehingga berkemungkinan bisa ditinggali oleh manusia.
Hal ini menunjukkan bahwa air sangatlah penting. Nah, bagaimana sifat dan struktur kimia dari air? mari kita cari tahu melalui penjelasan berikut ini.
Air memiliki beberapa sifat yang membuatnya menjadi senyawa yang luar biasa yaitu :
Tegangan permukaan yang tinggi. Sifat ini membuat serangga air kecil yang lebih padat dibandingkan air bisa tetap berada di atas permukaan air.
Titik didih yang tinggi. Air mendidih pada suhu 100 degC. Suhu ini termasuk tinggi apalagi jika kita lihat dari berat molekulnya. Amonia dengan berat molekul 17 mendidih pada suhu – 33 degC sedangkan air dengan berat molekul yang sama mendidih pada suhu yang jauh lebih tinggi.
Kerapatan air bergantung pada suhu. Es yang merupakan air berbentuk padat memiliki kerapatan yang lebih kecil dibandingkan air dalam bentuk cair. Oleh sebab itulah, ketika musim dingin tiba hanya bagian atas danau yang membeku sedangkan bagian bawahnya tetap berbentuk cair. Hal ini memungkinkan ikan bisa hidup disana.
Sifat Lain Dari Air
Molekul air (H2O) memiliki dua buah kutub (dipole) yang terjadi ketika ada dua muatan listrik yang berbeda pada kedua ujung molekulnya. Oksigen memiliki 6 elektron pada kulit terluar, dan hanya dua buah elektronnya yang dipakai untuk membentuk ikatan kovalen dengan hidrogen. Sedangan 4 elektron lainnya membentuk 2 buah pasang elektron tak berikatan atau elektron bebas.
Karena atom O memiliki nilai keelektronegatifan yang lebih besar dibandingkan H, maka atom ini punya kecendrungan lebih kuat menarik pasangan elektron yang dipakai bersama membentuk ikatan kearahnya. Akibatnya, elektron dalam molekul H2O akan lebih banyak berada di seitar O sehingga bermuatan pasial negatif. Sedangkan atom H otomatis kan bermuatan parsial positif. Karena alasan inilah molekul H2O memiliki dua buah kutub (dipole).
Jika ada molekul air lain disebelahnya, maka atom O dari satu molekul H2O yang bermuatan parsial negatif akan membentuk ikatan dengan atom H dari molekul H2O lain yang bermuatan pasial positif. Ikatan yang terbentuk ini dinamakan dengan ikatan hidrogen.
Perhatikanlah gambar berikut yang menunjukkan terbentuknyya ikatan hidrogen antara molekul – molekul air.
Dalam fase cair, susunan molekul molekul air itu tidak beraturan sedangkan pada fase padat (es), molekul – molekul air akan tersusun lebih rapi sehingga menyisakan ruang – ruang kosong antara molekulnya. Oleh karena itulah es lebih kecil kerapatannya dibandingkan air sehingga es mengapung di atas air.
Senyawa lain yang juga memiliki kutub (senyawa polar), akan dapat larut didalam air karena ada interaksi antara molekul. Sehingga bisa kita katakan bahwa senyawa yang dapat larut dalam air harus memiliki kepolaran yang sama dengan air. Minyak adalah senyawa non polar (tidak memiliki kutub) sehingga ketika dicampur dengan air, mereka akan tetap memisah karena tidak ada interaksi antara kedua zat tersebut.
Banyak planet di tata surya yang tidak bisa ditinggali dengan salah satu alasan adalah tida adanya sumber air. oleh karena itu, banyak astronom dunia berusaha mencari bukti – bukti adanya air di planet lain sehingga berkemungkinan bisa ditinggali oleh manusia.
Hal ini menunjukkan bahwa air sangatlah penting. Nah, bagaimana sifat dan struktur kimia dari air? mari kita cari tahu melalui penjelasan berikut ini.
Air memiliki beberapa sifat yang membuatnya menjadi senyawa yang luar biasa yaitu :
Tegangan permukaan yang tinggi. Sifat ini membuat serangga air kecil yang lebih padat dibandingkan air bisa tetap berada di atas permukaan air.
Titik didih yang tinggi. Air mendidih pada suhu 100 degC. Suhu ini termasuk tinggi apalagi jika kita lihat dari berat molekulnya. Amonia dengan berat molekul 17 mendidih pada suhu – 33 degC sedangkan air dengan berat molekul yang sama mendidih pada suhu yang jauh lebih tinggi.
Kerapatan air bergantung pada suhu. Es yang merupakan air berbentuk padat memiliki kerapatan yang lebih kecil dibandingkan air dalam bentuk cair. Oleh sebab itulah, ketika musim dingin tiba hanya bagian atas danau yang membeku sedangkan bagian bawahnya tetap berbentuk cair. Hal ini memungkinkan ikan bisa hidup disana.
Sifat Lain Dari Air
Molekul air (H2O) memiliki dua buah kutub (dipole) yang terjadi ketika ada dua muatan listrik yang berbeda pada kedua ujung molekulnya. Oksigen memiliki 6 elektron pada kulit terluar, dan hanya dua buah elektronnya yang dipakai untuk membentuk ikatan kovalen dengan hidrogen. Sedangan 4 elektron lainnya membentuk 2 buah pasang elektron tak berikatan atau elektron bebas.
Karena atom O memiliki nilai keelektronegatifan yang lebih besar dibandingkan H, maka atom ini punya kecendrungan lebih kuat menarik pasangan elektron yang dipakai bersama membentuk ikatan kearahnya. Akibatnya, elektron dalam molekul H2O akan lebih banyak berada di seitar O sehingga bermuatan pasial negatif. Sedangkan atom H otomatis kan bermuatan parsial positif. Karena alasan inilah molekul H2O memiliki dua buah kutub (dipole).
Jika ada molekul air lain disebelahnya, maka atom O dari satu molekul H2O yang bermuatan parsial negatif akan membentuk ikatan dengan atom H dari molekul H2O lain yang bermuatan pasial positif. Ikatan yang terbentuk ini dinamakan dengan ikatan hidrogen.
Perhatikanlah gambar berikut yang menunjukkan terbentuknyya ikatan hidrogen antara molekul – molekul air.
Dalam fase cair, susunan molekul molekul air itu tidak beraturan sedangkan pada fase padat (es), molekul – molekul air akan tersusun lebih rapi sehingga menyisakan ruang – ruang kosong antara molekulnya. Oleh karena itulah es lebih kecil kerapatannya dibandingkan air sehingga es mengapung di atas air.
Senyawa lain yang juga memiliki kutub (senyawa polar), akan dapat larut didalam air karena ada interaksi antara molekul. Sehingga bisa kita katakan bahwa senyawa yang dapat larut dalam air harus memiliki kepolaran yang sama dengan air. Minyak adalah senyawa non polar (tidak memiliki kutub) sehingga ketika dicampur dengan air, mereka akan tetap memisah karena tidak ada interaksi antara kedua zat tersebut.
Posting Komentar untuk "Air : Sifat – Sifat dan Struktur Kimianya"