Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Senyawa – Senyawa Magan (Mn)

Kalium Permanganat (KMnO4)
Kalium permanganat, KMnO4 adalah padatan berwarna hitam, yang diketahui sebagai senyawa yang mengandung unsur mangan (Mn) dengan bilangan oksidasi +7. Warna yang dimiliki oleh senyawa KmnO4 dipengaruhi oleh transfer elektron pada orbital d logam transisinya.

KMnO4 larut dalam air membentuk larutan berwarna ungu tua. Ion permanganat, MnO4- adalah zat pengoksidasi yang sangat super kuat dan dibawah kondisi asam ia akan tereduksi menjadi ion Mn2+ yang tidak berwarna :

[MnO4]-(aq) + 8 H+(aq) + 5e ==> Mn2+(aq) + 4 H2O(l) E0 = + 1,51 V

Ion permanganat dapat mengoksidasi asam klorida menjadi gas klorin dan ini merupakan salah satu cara membuat gas klorin di laboratorium.

Reaksi yang terjadi :
2 HCl(aq) ==> Cl2(g) + 2 H+(aq) + 2e

Kalium permanganat adalah reagen penting dalam titrasi redoks. Tidak sama seperti kalium dikromat, kalium permanganat tidak cocok dijadikan satndar primer, karena kemurnian senyawanya tidak bisa kita jamin.

Larutan standar kalium permanganat bisa digunakan untuk menentukan secara kuantitatif jumlah ion besi dalam suatu sampel bijih mineral atau dalam makanan. Besi yang terkandung dalam sampel akan diubah menjadi ion bes(II) , yang kemudian dititrasi dengan larutan standar ion permanganat. Karena larutan ion permanganat memiliki warna ungu, ia bisasekalian dijadikan indikator.

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Mn2+(aq) + 4H2O(l) ==> Mn2+ (aq) + 4H2O(l)
Fe2+(aq) ==> Fe3+(aq) +e

Reaksi berakhir ketika semua ion Fe2+ habis dan warna ungu larutan ion permanganat tidak hilang (pink).

Salah satu dari sedikit zat pengoksidasi yang jauh lebih kuat dibandingkan ion permanganat adalah ion bismutat, BiO3-. Kita bisa melakukan tes adanya ion Mn2+ dalam suatu sampel dengan cara menambahkan larutan natrium bismutat ke dalam sapel tersebut pada kondisi larutan yang dingin dan suasana asam. Jika terdapat ion Mn2+, maka ia akan direduksi menjadi MnO4- yang berwarna ungu.

Reaksi redoks yang terjadi adalah sebagai berikut :
Mn2+(aq) + 4 H2=O(l) ==> MNO4-(aq) + 8H+(aq) + 5 e
[BiO3-(aq) + 6H+(aq) ==> Bi2+(aq) + 3 H2O(l)

Dalam kimia organik, kalium permanganat bisanya digunakan dalam suasana basa. Dalam suasana basa, warna ungu ion permanganat pertama tereduksi menjadi ion manganat yangberwarna hijau. Kemudian direduksi kembali menhadi mangan (IV) oksidayang berupa padatan berwarna coklat kehitaman.

MnO4-(aq) + e ==> MnO42-(aq)
MnO420(aq) + 2 H2O(l) + 2e ==> MnO2 + 4 OH-(aq)

Sebagai contoh, ion permanganat bisa digunakan untuk mengoksidasi alkena menjadi senyhawa diol.
   

Mangan(VII) oksida
Mangan(VII)oksida adalah cairan gelap yang merupakan senyawa kovalen yang dapat digunakan sebagai zat pengoksidasi yang kuat. Mangan(VII)oksida terdekomposisi disertai ledakan menjadi senyawa mangan(IV)oksida yang lebih stabil.

Reaksi dekomposisinya adalah sebagai berikut :
2 MN2O7(l) ==> 4 MnO2(s) + 3 O2

Kalium manganat
Kalium manganat adalah padatan berwarna hijau dan merupakan satu-satunya senyawa mangan(VI) oksida yang umum digunakan. Senyawa ini hanya stabil pada wujud padat atu dalam suasana yang sangat basa. Ketika klium manganat dilarutkan ke dalam air, ia akan mengalami reaksi disproporsionasi sebagai berikut :

3 MnO42-(aq) + 2 H2O(l) ==> 2 MNO4-(aq) + MnO2(s) + 4 OH-(aq)

Mangan(IV)oksida
Mangan(IV)oksida merupakan satu-satunya senyawa oksida yang penting, dimana MnO2 ini secaraalami ada sebagai mineral pirolusit. Mangan(IV)oksida adalah padatan hitam yang tidak larut dalam air dan ia juga memiliki struktur ionik yang penting.

MnO2 adalah zat pengoksidasi yang kuat. Ia dapat mengoksidasi asam klorida pekat menjadi gas Cl2 sementara dirinya akan tereduksi menjadi mangan(II)klorida.

MnO2(s) + 4 HCl(aq) ==> MnCl2(aq) + Cl2(g) + 2 H2O(l)

Posting Komentar untuk "Senyawa – Senyawa Magan (Mn)"