Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sifat dan Kecendrungan Unsur Halogen

Pada kondisi yang normal (STP), fluorin adalah gas yang berwarna kekuningan, klorin gas yang berwarna kehijauan, bromine adalah cairan berwarna merah kecoklatan dan bertekstur seperti minyak sedangkan iodin adalah padatan hitam yang terlihat seperti atom logam.


Bromin adalah satu-satunya unsur non logam dalam tabel periodik yangberwujud cair pada suhu kamar. Bromin dan iodin memiliki tekanan uap yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan ketika tempat penyimpanan bromin dibuka, maka akan keluar uap bromin berwarna merah-kecoklatan yang bersifat beracun. Sedangkan iodin akan menghasilkan uap beracun berwarna violet ketika padatan kristalnya dipanaskan.

Walaupun iodin berupa padatan yang mirip dengan atom-atom logam, tetapi secara kimia sifat iodin menunjukan bahwa dirinya adalah atom non logam.

Perhatikanlah tabel berikut dibwah ini yang menunjukkan titik leleh dan titik didih dari senyawa diatomik halogen.

Unsur Titik leleh (0C) Titik didih (0C) Jumlah e
F2               - 219                      - 188                      18
Cl2                - 101                      - 34                      34
Br2               - 7                     + 60                      70
I2             + 114                     + 185                      106

Tabel diatas menunjukkan bahwa adanya kenaikan yang bertahap dari titik leleh dan titik didih unsur – unsur halogen. Karena molekul diatomik dari halogen hanya memiliki gaya dispersi antara molekulnya, titik leleh dan titik didih unsurnya bergantung pada kemampuan molekulnya mengalami polarisasi.

Kemudahan suatu atom mengalami polarisasi tergantung pada banyaknya jumlah elektron. Semakin banyak jumlah elektron, maka molekul diatomik akan semakin mudah mengalami polarisasi dan titik leleh serta titik didihnya meningkat.

Bilangan oksidasi dari fluorin selalu – 1 sedangkan unsur halogen lainnya memiliki bilangan oksidasi yangbervariasi yaitu dari -1, + 1, +3, +5 dan +7. Semakin besar bilangan oksidasi suatu unsur maka semakin kuat pula kemapuan mengoksidasinya.

Unsur halogen memiliki daya oksidasi yang lebih kuat didalam larutan asam dibandingkan dalam larutan basa. Ion klorida adalah spesi yang paling stabil diantara semua ion halogen, sehingga molekul Cl2 dapat dreduksi baik dalam suasana asam maupun basa. Dalam larutan basa molekul Cl2 akan mengalami reaksi disproporsionasi menjadi ion klorida dan ion hipoklorit.

Semua unsur halogen memiliki odd jumlah atom sehingga bisa kita prediksikan bahwa halogen hanya memiliki sedikit isotop yang ditemukan di alam. Fluorin dan iodin hanya punya satu isotop, klorin memiliki dua buah isotop  (Cl-35 dengan persentase 76 % dan Cl -37 dengan persentase 24 %) dan bromin juga memiliki dua buah isotop yaitu Br-79 dengan persentase 51 % dan Br – 81 dengan persentase 49 %.

Rumus molekul dari asam oksi halogen yaitu asam dimana unsur halogennya berada pada bilangan oksidasi tertinggi,mirip dengan unsur golongan VIA, dimana unsur perioda kelimanya (iodin) memiliki struktur yangberbeda dari asam oksi unsur halogen lainnya.

Asam perklorat(mengandung Cl) memiliki rumus asam oksi (HO)ClO3 mirip dengan asam perbromat dengan rumus asam oksi yaitu (HO)BrO3. Tetapi asam periodat memiliki rumus asam oksi yang berbeda dengan dua asam oksi sebelumnya yaitu (HO)3IO (dengan rumus molekul H5IO6). Asam periodat mirip dengan asam oksi unsur perioda 5 golongan VIA yaitu asam tellurik dengan rumus molekul H6TeO6.

Posting Komentar untuk "Sifat dan Kecendrungan Unsur Halogen"