Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asam, Basa dan Garam

Pendahuluan
Asam, basa dan garam adalah 3 kelompok utama senyawa yang sangat banyak kita temui dan gunakan dalam kehidupan sehari hari. Mereka ada dalam produk makanan, buah – buahan, produk perawatan diri, bahan penyedap dan lain sebagainya.

Buah – buahan atau maknan yang rasanya asam umumnya mengandung senyawa asam. Sabun mandi, pasta gigi atau shampo merupakan produk perawatan diri yang mengandung basa.

Garam dapur yang digunakan untuk memberi rasa asin dan melezatkan makanan adalah salah satu contoh garam dengan nama kimia natrium klorida. Bahkan tubuh kita mengandung larutan asam yang fungsinya sangat penting bagi sistem pencernaan yaitu asam klorida/asam lambung.

Karena ketiga senyawa tersebut sangat dekat dengan kita, penting untuk kita mempelajari sifat – sifatnya. Artikel berikut akan memberikan penjelasan paling lengkap tentang asam, basa dan garam.

Sifat – Sifat Asam
Berikut adalah sifat – sifat yang menunjukkan suatu senyawa adalah senyawa asam.
1. Asam adalah senyawa yang yang melepaskan ion hidrogen (H+) jika dilarutkan ke dalam air. Secara umum, pelepasan ion hidrogen (H+) ini dapat ditulis sebagai berikut :

HX(aq) ==> H+(aq) + X-(aq)

(aq = zat dalam bentuk larutan/ terlarut dalam air)

2. Asam memiliki rasa yang masam dan bersifat korosif secara alami.

3. Asam memiliki pH (power of hydrogen = kekuatan asam) kecil dari 7.

4. Secara umum, semua asam bereaksi dengan logam dan melepaskan gas hidrogen. Sebagai contoh, reaksi antara logam seng dengan asam klorida menghasilkan seng klorida dan gas hidrogen.

Reaksi yang terjadi bisa ditulis sebagai berikut :
Zn(s) + HCl(aq) ==> ZnCl2(aq) + H2(aq)

5. Asam bereaksi dengan batu kapur (CaCO3) menghasilkan gas karbon dioksida. Sebagai contoh, asam klorida bereaksi dengan batu kapur menghasilkan asam karbonat dan kalsium klorida.

2HCl(aq) + CaCO3(s) ==> H2CO3(aq) + CaCl2(aq)

Asam karbonat (H2CO3) dapat terurai menjadi karbon dioksida.

6. Asam bisa dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu asam organik dan asam anorganik.
Asam organik adalah asam – asam golongan asam karboksilat. Contohnya adalah asam cuka/asam asetat dengan rumus kimia CH3COOH. Asam anorganik adalah asam – asam yang dibuat dari mineral tertentu. Contohnya adalah asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4) dan lain – lain.

7. Hasil uji senyawa asam terhadap kertas lakmus adalah sebagai berikut :
Kertas lakmus merah + asam = tetap merah
Kerta lakmus biru + asam = berubah jadi merah

Note :
Kertas lakmus adalah kertas yang digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam basa suatu zat. Kertas lakmus punya dua warna yaitu merah dan biru.

Selain menggunakan kertas lakmus, kita juga bisa menggunakan indikator lain dalam menentukan sifat asam suatu zat. Indikator ini ada dua jenis yaitu indikator alami seperti ekstrak kubis merah dan indikator buatan seperti phenolftalein.

Hasil ujinya adalah sebagai berikut :
Ekstrak kubis merah + asam = warna ungu dari ekstrak kubis akan berubah menjadi merah.
Phenolftalein + asam = tidak berwarna

8. Zat – zat asam mempunyai sifat dapat mengkorosi/mengkaratkan permukaan logam dengan cepat.

Penggolongan Asam
Selain asam organik dan non organik, asam juga bisa dikelompokkan berdasarkan jumlah ion hidrogen (H+) yang dilepaskan, yaitu :

  1. Asam monoprotik adalah asam yang jika dilarutkan ke dalam air hanya melepas satu buah ion H+. Contohnya adalah HCl, HNO3, HClO4 dan lain sebagainya. 
  2. Asam diprotik yaitu asam – asam yang melepaskan dua buah ion H+ ketika dilarutkan ke dalam air. Contohnya adalah H2SO4, H2CO3 dan lain sebagainya.
  3. Asam triprotik adalah asam yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan 3 buah ion H+. Contohnya adalah H3PO4.

Catatan :
Agar mudah mengidentifikasinya, lihat saja jumlah atom H yang terkandung dalam senyawa. Jika jumlahnya 1, maka pasti asam itu monoprotik, 2 adalah asam diprotik dan 3 adalah asam triprotik.

Kemudian, asam juga bisa dikelompokkan berdasarkan kekuatannya atau kemampuannya melepaskan ion H+, yaitu sebagai berikut :

  1. Asam kuat  adalah asam yang mengion sempurna (100 % mengion) dalam air yang artinya, ketika asam – asam kuat dimasukkan ke dalam air, semuanya berubah menjadi ion – ion (H+ dan anionnya) sehingga konsentrasi ion H+ didalamnya adalah maksimum. Contoh dari asam kuat adalah HCl, H2SO4, HNO3, HClO4.
  2. Asam lemah adalah asam yang hanya mengion sebagian didalam air. Artinya ketika  asam lemah dimasukkan ke dalam air, maka sebagian berubah menjadi ion H+ dan anionnya, tetapi sebagian lagi masih dalam bentuk molekul asamnya. Hal ini emngakibatkan jumlah ion H+ dalam larutan tidak maksimum. Contoh dari asam lemah adalah HF, CH3COOH dan lain lain.

Note:
Untuk memudahkan menghafal mana yang asam kuat dan asam lemah, kalian cukup menghafal yang kuat saja. Karena senyawa yang tergolong asam kuat tidak banyak.

Sifat – Sifat Basa
Senyawa basa memiliki sifat dan ciri – ciri sebagai berikut:
1. Basa adalah senyawa yang ketika dilarutkan dlam air ia dapat melepaskan/menghasilkan ion hidroksida (OH-).

Secara umum, reaksi ionisasi basa didalam air dapat kita tulis sebagai berikut:
MOH(aq) ==> M+(aq) + OH-(aq)

M = umumnya adalah atom logam.

2. Secara alami, basa memiliki rasa yang pahit dan bersifat korosif. Senyawa basa juga punya tekstur yang licin seperti sabun.

3. Senyawa basa adalah konduktor listrik yang baik dan memiliki pH diatas 7.

4. Basa bereaksi dengan minyak dan lemak membentuk molekul – molekul sabun. Reaksi ini dikenal juga dengan nama reaksi saponifikasi/reaksi penyabunan.

5. Hasil uji kertas lakmus terhadap senyawa basa adalah sebagai berikut :
Kertas lakmus merah + basa = biru
Kertas lakmus biru + basa = biru

Jadi sifat senyawa basa adalah membirukan lakmus merah.

6. Sama seperti asam, basa juga punya kecendrungan untuk mengkorosi/mengkaratkan permukaan logam dengan cepat.

7. Reaksi antara basa dengan logam mirip seperti reaksi antara asam dengan logam. Hanya saja, reaksi pada basa ini hanya akan terjadi jika atom logam yang direaksikan dengan basa adalah atom logam yang lebih kuat sehingga bisa mengganti atom logam yang terikat pada basa.

Sebagai contoh, perhatikanlah reaksi berikut ini :
2NaOH + Zn ==> Na2ZnO2 + H2

Logam Zn lebih kuat daripada logam Na, sehingga ia bisa bereaksi dengan basanya.

8. Hasil uji basa dengan phenolftalein, metil orange dan kubis merah adalah sebagai berikut :
Phenolftalein + basa = pink
Metil orange + basa = kuning
Kubis merah (ekstrak) + basa = kuning

Pengolongan Senyawa Basa
Basa dapat digolongkan berdasarkan kekuatannya atau kemampuan senyawa itu untuk melepaskan ion OH- yaitu sebagai berikut :

  1. Basa kuat adalah basa yang mengion sempurna dalam air sehingga jumlah ion OH- yang dihasilkan adalah maksimum. Contoh dari basa kuat adalah  basa golongan IA (NaOH, KOH) dan basa golongan IIA (Mg(OH)2, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan Sr(OH)2)
  2. Basa lemah adalah basa yang tidak mengion sempurna didalam air sehingga jumlah ion OH- nya sedikit. Dalam keadaan setimbang, masih terdapat molekul basa yang tidak mengion. Contoh basa lemah adalah basa – basa selain basa kuat. Misalnya NH3 (amonia), Al(OH)3 dan sebagainya.

Basa juga bisa dikelompokkan berdasarkan jumlah ion OH- yang dilepaskan. Penggolongannya mirip dengan asam diatas. Tentunya kalian bisa membuat pengertian dan contohnya masing – masing bukan.

Sifat dan Ciri – Ciri senyawa garam
1. Garam terbentuk dri reaksi antara asam dengan basa atau reaksi biasa disebut dengan reaksi netralisasi.
2. Sifat asam atau basa dari suatu garam tergantung pada kombinasi asam dan basa pembentuknya. Kita tahu bahwa asam itu ada yang kuat (AK) dan lemah (AL). Begitu juga dengan basa ada yang BK dan BL. Dari kombinasi jenis – jenis asam ini, akan dihasilkan 4 jenis garam dengan sifatnya sebagai berikut :

AK + BK = garam bersifat netral (pH = 7), Contoh : NaCl
AK + BL = garam bersifat asam (pH < 7), Contoh : NH4Cl
AL + BK = garam bersifat basa (pH > 7), Contoh : Na2CO3
Al + BL = garam bersifat netral (pH = 7), Contoh : NH4COOCH3

Note:
Untuk garam yang bersifat netral, ia tidak mengubah warna kertas lakmus
Garam netral + lakmus merah = merah
Garam netral + lakmus biru = biru

Jika kamu ingin belajar mengenai cara menghitung pH asam dan cara menghitung pH basa, kamu bisa kunjungi postingan pada link tersebut.

Asam, Basa dan Garam Dalam Kehidupan Sehari – Hari
Asam, basa dan garam tentunya sangat banyak kegunaannya dalam kehidupan sehari – hari. Berikut adalah dfatar asam dan basa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari :

  1. Asam fluorida (HF) digunakan oleh pelukis  kaca untuk melukiskan gambar diatas kaca karena sifat asam fluorida yang dapat melelehkan kaca.
  2. Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam yang digunakan sebagai pengisi aki (disebut juga air aki) dan digunakan oleh pengrajin hiasan dinding dan kaligrafi untuk melarutkan tembaga.
  3. Garam natrium benzoa digunakan sebagai pengawer makanan.
  4. Asam semut/asam formiat (HCOOH) merupakan asam yang diinjeksikan oleh semut dan lebah ketika menyengat manusia. Asam ini membuat rasa perih setelah digigit semut atau di sengat lebah.
  5. Asam humat merupakan asam organik penyusun tanah humus.
  6. Asam asetat (CH3COOH) digunakan sebagai bahan pembuat cuka.
  7. Asam sitrat merupakan pemberi rasa asam pada jeruk.
  8. Asam malat merupakan pemberi rasa asam pada buah apel.
  9. Asam benzoat terdapat dalam berbagai jenis rempah – rempah seperti cengkeh dan merica.
  10. Asam klorida (HCl) merupakan asam lambung yang diproduksis etiap hrinya. Asam klorida dalam lambung berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri yang masuk bersama makanan. Jika kita tidak makan dengan teratur, maka dapat menyebabkan penyakit maag, yaitu penyakit terkikisnya dinding lambung oleh asam klorida.
  11. Sabun, sampo dan pasta gigi merupakan produk yang dibuat dari basa kalium hidroksida (KCl).
  12. Deterjen, pembersih lantai, pembersih kaca dan bahan pembersih lainnya umumnya dibuat dari basa natrium hidroksida (NaOH).
  13. Larutan magenisum hidroksida (Mg(OH)2) sering digunakan untuk membersihkan kerat pada pipa yang sulit dibersihkan dengan cara biasa.
  14. Aluminium hidroksida (Al(OH)3) adalah bahan yang terdapat dalam deodoran yang berfungsi untuk mencegah timbulnya bau badan.

Untuk garam, perhatikanlah tabel dibawah ini yang menunjukkan garam – garam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari dan kegunaannya.
Rumus Nama Kimia                         Nama dagang Kegunaan
NaCl Natrium klorida                 Garam dapur Aditif makanan
NaHCO3 Natrium hidrogen karbonat Baking soda Aditif makanan
CaCO3 Natrium karbonat                 Kalsit         Adonan semen, bahan cat
Na3PO4 Natrium fosfat                         TSP                 Pupuk, Bahan deterjen
K2CO3 Kalium karbonat                 Potash         Bahan sabun dan kaca
Na2CO3 Natrium karbonat                 Soda Api         Bahan deterjen

Posting Komentar untuk "Asam, Basa dan Garam "