Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi IPA Kelas 9 SMP – Spermatogenesis

Apa yang Dimaksud dengan Spermatogenesis?
Spermatogenesis adalah keseluruhan proses (mulai dari pembentukan dan perkembangan) sel sperma menjadi spermatozoa matang (sperma), sehingga bisa dikeluarkan oleh tbuh melalui organ – organ reproduksi.



Dibagian mana Spermatogenesis Berlangsung?
Proses spermatogenesis terjadi di testis, tepatnya pada tubulus seminiferus testis.

Secara umum ada dua tahap utama yang terjadi pada proses spermatogenesis yaitu :

Pembentukan spermatid
Sel germinal (sel – sel yang membuat sel reproduksi seperti sperma pada manusia) dikenal sebagai sel germinal primer atau sel primordial. Sel ini dalam membentuk spermatid, melewati tiga tahap/fase yaitu sebagai berikut :

Tahap 1 – Tahap/Fase Multiplikasi
Tahap multiplikasi dikenal juga dengan spermatositogenesis, dimana sel induk yang berapa di epitel germinal tubulus seminiferus memvelah berulang kali oleh pembelahan mitosis.

Pembelahan ini akan membentuk sejumlah besar sel sperma induk yang diploid dan disebut dengan spermatogonia.

Beberapa dari sel sperma ini bergerak menuju lumen tubulus seminiferus untuk masuk ketahap selanjutnya yaitu tahap pertumbuhan. Sel – sel sperma yang masuk ke tahap pertumbuhan disebut dengan spermatosit primer yang diploid dan mengandung (44 + XY) kromosom.

Beberapa sel sperma yang diproduksi melalui pembelahan mitosis akan tetap berada di dalam tubulus seminiferus dan mengalami pertumbuhan menghasilkan spermatosit primer. Sel ini dikenal juga dengan nama sel punca.

Tahap 2 – Tahap/Fase Pertumbuhan
Sel – sel sperma yang masuk ke lumen tubulus seminiferus (spermatosit primer) akan mendapatkan beberapa nutrisi dan bahan kromatin agar tumbuh dan berkembang. Mereka akan mengalami pembesaran nukleus sehingga siap masuk ke tahap spermatogenesis selanjutnya.

Tahap 3 – Tahap/Fase Maturasi
Setiap spermatosit primer diploid akan masuk ke tahap pembelahan meiosis I. pada tahap ini satu sel spermatosit primer akan dibelah menjadi 2 sel baru yang mempunyai kromosom (22 + X) atau (22 + Y) atau total 23 kromosom pada masing – masing sel.

Sel yang terbentuk akibat pembelahan meiosis I ini disebut dengan spermatosit sekunder dan bersifat haploid dengn ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan sel spermatosit primer.

Kemudian, spermatosit sekunder akan masuk ke tehap pembelahan meiosis II menghasilkan 4 buah sel sperma baru yang haloid dan disebut dengan spermatid. Spermatid tidak dapat bertindak langsung sebagai gamet, sehingga ia harus menjalani tahap selanjutnya yaitu spermiogenesis.

Spermiogenesis
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa spermatid yang terbentuk melalui proses diatas tidak dapat betindak sebagai gamet jantan. Untuk itu, spermatid akan mengalami proses perubahan yang disebut dengan spermiogenesis.

Perubahan – perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut :

  1. Nukleus (inti sel) akan menyusut dengan cara menghilangkan air yang dikandungnya sehingga DNA – DNA yang berada didalamnya menjadi lebih erat dan volumenya mengecil. 
  2. Pembentukan sebuah akrosom di organel badan golgi. Akrosom terbentuk di sisi anterior inti sel sperma dan mengandung enzim protease yang membantu sel ini masuk ke dalam sel telur
  3. Terbentuknya filamen aksial (ekor) dari organel sentriol spermatid.
  4. Terbentuknya cincin mitokondria yaitu mitokondria yang berada di sekitar sentriol.
  5. Sebagaian besar sitoplasma spermatid akan hilang dan sitoplasma yang masih tersisa membentuk selubung di sekitar lingkaran/cincin mitokondria. Selubung ini dikenal dengan nama manchette.

Selama proses diatas, sel sperma akan berkembang memiliki kepala tempat mereka mencerna nutrisi.

Spermatogenesis dikontrol oleh hormon FSH (follicle stimulating hormon) dan gonadrotropin. Pada manusia, ada dua jenis sel sperma yang diproduksi yaitu 50 % memiliki kromosom X yang disebut dengan gynosperma dan 50% lagi adalah sel sperma yang memiliki kromosom Y yang disebut dengan androsperma.

Posting Komentar untuk "Materi IPA Kelas 9 SMP – Spermatogenesis"