Sifat Fisika dan Kimia Zat
Setiap benda yang ada di sekitarmu merupakan materi. Materi ini memiliki ciri – ciri/sifat tertentu yang sama atau berbeda dengan materi lainnya. Ciri – ciri/sifat ini nantinya dapat kita gunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan materi – materi tersebut ke dalam satu golongan sehingga mudah dipelajari.
Secara umum, kita bisa membedakan sifat suatu zat menjadi dua yaitu :
1. Sifat fisika zat
2. Sifat kimia zat
Apa yang Dimaksud dengan Sifat Fisika Zat?
Sifat fisika zat adalah sifat – sifat yang yang bisa kita lihat atau amati secara langsung pada suatu zat, tanpa harus mengubah komposisi dari zat tersebut. artinya, kita hanya melakukan pengamatan dari luar terhadap zat tersebut.
Jenis – Jenis Sifat Fisika
Sifat fisika zat dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Sifat intensif
Sifat intensif adalah sifat fisik suatu zat yang tidak bergantung pada ukuran atau massa zat. Yang termasuk ke dalam sifat intensif adalah warna, titik didih , titik leleh dan massa jenis.
Misalnya, air dalam gelas dan air dalam bak mandi sama – sama memiliki massa jenis 1 g/mL yang artinya 1 mL air memiliki massa 1 gram. Walaupun volume air dalam gelas dan bak mandi berbeda, tetapi massa jenisnya tetap sama sehingga massa jenis digolongkan sebagai sifat intensif.
2. Sifat ekstensif
Sifat ektensif adalah sifat suatu zat yang bergantung pada ukuran dan massa zat. Yang termasuk sifat intensif adalah massa, volume, panjang, viskositas, kelarutan, tekanan dan muatan listrik.
Penjelasan Lengkap Mengenai Sifat Fisika Zat
1. Massa (ekstensif)
Setiap zat/materi pasti mempunyai massa. Massa adalah besaran suatu materi yang berkaitan dengan sifat fisika lain yaitu berat. Berat adalah ukuran gaya gravitasi bumi yang bekerja terhadap benda.
Semakin besar massa suatu benda, maka semakin besar pula gaya gravitasi bumi yang bekerja pada benda itu. Artinya berat benda akan semakin besar.
Massa adalah besaran fisika suatu zat yang nilainya tetap di segala tempat di permukaan bumi. Sedangkan berat, bergantung pada gaya gravitasi yang bekerja di didaerah pengukuran.
Misalnya, karena gaya gravitasi di kutub utara lebih besar dibandingkan katulistiwa, maka berat suatu benda yang massanya sama akan lebih besar di kutub utara di bandingkan katulistiwa.
2. Volume (ekstensif)
Volume adalah jumlah ruangan yang ditempai oleh suatu zat/materi. Volume biasanya diukur dalam satuan L atau mL atau satuan volume yang lainnya.
3. Warna (intensif)
Setiap zat ada yang memiliki warna dan ada juga yang tidak. Air disebut zat yang tidak memiliki warna/transparan. Batu di alam ditemukan dalam berbagai warna, seperti hitam, coklat, kuning dan lain sebagainya.
Warna berkaitan dengan kandungan kimia yang dimiliki oleh suatu zat. Warna bisa kita jadikan salah satu ciri – ciri untuk membedakan suatu zat dengan zat lain.
Tetapi bukan berarti zat yang memiliki warna yang sama memiliki sifat yang sama pula.
4. Titik didih dan titik leleh (intensif)
Titik didih adalah suhu suatu zat saat mendidih sedangkan titik leleh adalah suhu suatu zat saat tepat berubah dari zat padat menjadi cair. Titik didih dan titik leleh merupakan sifat intensif karena tidak bergantung pada jumlah/ukuran zat.
Air satu gelas dan air satu baskom memiliki titik didih yang sama yaitu 100 degC.
5. Massa jenis (intensif)
Massa jenis suatu zat adalah perbandingan antara massa suatu benda dengan volumenya. Walaupun massa dan volume adalah sifat ekstensif, tetapi massa jenis merupakan sifat intensif. Hal ini disebabkan karena perbandingan massa dan volume zat akan selalu tetap, berapapun ukuran dan jumlah dari zat tersebut.
Contoh :
100 mL air memiliki massa 100 gram.
Maka massa jenis air adalah = massa/volume = 100 gram/100 mL = 1 gr/mL
1 L air memiliki massa 1 kg. berapakah massa jenisnya?
1 L air = 1000 mL
1 Kg air = 1000 gram
Massa jenis = massa/volume = 1000 gram/1000 mL = 1 gr/mL
Dari contoh diatas dapat kita simpulkan bahwa walaupun ukuran dari zat nya berbeda, tetapi massa jenis zat tetap sama.
6. Viskositas (ekstensif)
Viskositas adalah ukuran besarnya hambatan pada aliran cairan atau viskositas sering juga diartikan sebagai ukuran kekentalan suatu zat. Semakin banyak zat terlarut dalam suatu cairan maka viaskositasnya akan semakin besar.
7. Kelarutan (ekstensif)
Kelarutan adalah ukuran kemampuan suatu zat untuk melarutkan zat lain. Air satu gelas mungkin hanya bisa melarutkan beberapa sendok gula. Tetapi, air satu baskom tentu bisa melarutkan gula lebih banyak dibandingkian dengan segelas air.
Oleh karena itulah, kelarutan merupakan sifat ekstensif dari suatu zat. Kelarutan bisanya dihitung dengan membandingkan jumlah zat terlarut dalam sejumlah tertentu pelarut.
Sifat fisika juga berhubungan dengan wujud zat. Jika kalian ingin mempelajari wujud zat, silahkan klik link tersebut ya!
Apa Yang Dimaksud dengan Sifat Kimia Zat?
Siifat kimia zat diartikan sebagai sifat yang hanya bisa diamati jika terjadi perubahan komposisi dari zat tersebut. Artinya sifat kimia berhubungan dengan reaksi kimia (perubahan kimiawi) suatu zat menjadi zat lain. Ketika terjadi perubahan kimiawi, maka zat awal memiliki sifat yang berbeda dengan zat akhir.
Berikut beberapa contoh sifat kimia yang dimiliki oleh suatu zat.
1. Kestabilan zat
Diartikan sebagai mudah atau sulitnya suatu zat untuk bereaksi dengan zat lain. Zat yang sukar bereaksi disebut zat yang stabil. Semakin sukar suatu zat bereaksi, maka ketabilannya akan semakin tinggi.
2. Flammability
Merupakan sifat kimia yang menggambarkan mudah tau sulitnya suatu zat untuk terbakar. Bensi adalah zat yang flammabilitynya tinggi karena sangat mudah terbakar. Ketika terbakar, maka akan terjadi reaksi kimia dimana dihasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dengan zat asal.
3. Tingkat oksidasi
Adalah sifat kimia yang melambangkan apakah suatu unsur cenderung melepas atau menerima elektron. Unsur yang memiliki bilangan oksidasi negatif, maka unsur tersebut cenderung untuk menerima elektron. Contohnya adalah oksigen dengan bilangan oksidasi – 2 yang artinya cenderung menerima 2 buah elektron.
Jika bilangan oksidasinya positif, maka unsur tersebut cenderung untuk melepaskan elektron. Contoh, unsur besi memiliki bilangan oksidasi +2 yang artinya besi akan cenderung melepaskan dua buah elektronnya.
Dan masih banyak lagi sifat kimia yang bisa kita pelajari dan natinya akan dibahas secara lengkap dalam ilmu kimia.
Oke, sampai disini tentunya kalian sudah mengerti mengenai perbedaan sifat fisika dan kimia suatu zat, jenis – jenis dan contohnya. Jika kalian suka artikel ini, jangan pelit untuk share dan di komentari ya!
Secara umum, kita bisa membedakan sifat suatu zat menjadi dua yaitu :
1. Sifat fisika zat
2. Sifat kimia zat
Apa yang Dimaksud dengan Sifat Fisika Zat?
Sifat fisika zat adalah sifat – sifat yang yang bisa kita lihat atau amati secara langsung pada suatu zat, tanpa harus mengubah komposisi dari zat tersebut. artinya, kita hanya melakukan pengamatan dari luar terhadap zat tersebut.
Jenis – Jenis Sifat Fisika
Sifat fisika zat dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Sifat intensif
Sifat intensif adalah sifat fisik suatu zat yang tidak bergantung pada ukuran atau massa zat. Yang termasuk ke dalam sifat intensif adalah warna, titik didih , titik leleh dan massa jenis.
Misalnya, air dalam gelas dan air dalam bak mandi sama – sama memiliki massa jenis 1 g/mL yang artinya 1 mL air memiliki massa 1 gram. Walaupun volume air dalam gelas dan bak mandi berbeda, tetapi massa jenisnya tetap sama sehingga massa jenis digolongkan sebagai sifat intensif.
2. Sifat ekstensif
Sifat ektensif adalah sifat suatu zat yang bergantung pada ukuran dan massa zat. Yang termasuk sifat intensif adalah massa, volume, panjang, viskositas, kelarutan, tekanan dan muatan listrik.
Penjelasan Lengkap Mengenai Sifat Fisika Zat
1. Massa (ekstensif)
Setiap zat/materi pasti mempunyai massa. Massa adalah besaran suatu materi yang berkaitan dengan sifat fisika lain yaitu berat. Berat adalah ukuran gaya gravitasi bumi yang bekerja terhadap benda.
Semakin besar massa suatu benda, maka semakin besar pula gaya gravitasi bumi yang bekerja pada benda itu. Artinya berat benda akan semakin besar.
Massa adalah besaran fisika suatu zat yang nilainya tetap di segala tempat di permukaan bumi. Sedangkan berat, bergantung pada gaya gravitasi yang bekerja di didaerah pengukuran.
Misalnya, karena gaya gravitasi di kutub utara lebih besar dibandingkan katulistiwa, maka berat suatu benda yang massanya sama akan lebih besar di kutub utara di bandingkan katulistiwa.
2. Volume (ekstensif)
Volume adalah jumlah ruangan yang ditempai oleh suatu zat/materi. Volume biasanya diukur dalam satuan L atau mL atau satuan volume yang lainnya.
3. Warna (intensif)
Setiap zat ada yang memiliki warna dan ada juga yang tidak. Air disebut zat yang tidak memiliki warna/transparan. Batu di alam ditemukan dalam berbagai warna, seperti hitam, coklat, kuning dan lain sebagainya.
Warna berkaitan dengan kandungan kimia yang dimiliki oleh suatu zat. Warna bisa kita jadikan salah satu ciri – ciri untuk membedakan suatu zat dengan zat lain.
Tetapi bukan berarti zat yang memiliki warna yang sama memiliki sifat yang sama pula.
4. Titik didih dan titik leleh (intensif)
Titik didih adalah suhu suatu zat saat mendidih sedangkan titik leleh adalah suhu suatu zat saat tepat berubah dari zat padat menjadi cair. Titik didih dan titik leleh merupakan sifat intensif karena tidak bergantung pada jumlah/ukuran zat.
Air satu gelas dan air satu baskom memiliki titik didih yang sama yaitu 100 degC.
5. Massa jenis (intensif)
Massa jenis suatu zat adalah perbandingan antara massa suatu benda dengan volumenya. Walaupun massa dan volume adalah sifat ekstensif, tetapi massa jenis merupakan sifat intensif. Hal ini disebabkan karena perbandingan massa dan volume zat akan selalu tetap, berapapun ukuran dan jumlah dari zat tersebut.
Contoh :
100 mL air memiliki massa 100 gram.
Maka massa jenis air adalah = massa/volume = 100 gram/100 mL = 1 gr/mL
1 L air memiliki massa 1 kg. berapakah massa jenisnya?
1 L air = 1000 mL
1 Kg air = 1000 gram
Massa jenis = massa/volume = 1000 gram/1000 mL = 1 gr/mL
Dari contoh diatas dapat kita simpulkan bahwa walaupun ukuran dari zat nya berbeda, tetapi massa jenis zat tetap sama.
6. Viskositas (ekstensif)
Viskositas adalah ukuran besarnya hambatan pada aliran cairan atau viskositas sering juga diartikan sebagai ukuran kekentalan suatu zat. Semakin banyak zat terlarut dalam suatu cairan maka viaskositasnya akan semakin besar.
7. Kelarutan (ekstensif)
Kelarutan adalah ukuran kemampuan suatu zat untuk melarutkan zat lain. Air satu gelas mungkin hanya bisa melarutkan beberapa sendok gula. Tetapi, air satu baskom tentu bisa melarutkan gula lebih banyak dibandingkian dengan segelas air.
Oleh karena itulah, kelarutan merupakan sifat ekstensif dari suatu zat. Kelarutan bisanya dihitung dengan membandingkan jumlah zat terlarut dalam sejumlah tertentu pelarut.
Sifat fisika juga berhubungan dengan wujud zat. Jika kalian ingin mempelajari wujud zat, silahkan klik link tersebut ya!
Apa Yang Dimaksud dengan Sifat Kimia Zat?
Siifat kimia zat diartikan sebagai sifat yang hanya bisa diamati jika terjadi perubahan komposisi dari zat tersebut. Artinya sifat kimia berhubungan dengan reaksi kimia (perubahan kimiawi) suatu zat menjadi zat lain. Ketika terjadi perubahan kimiawi, maka zat awal memiliki sifat yang berbeda dengan zat akhir.
Berikut beberapa contoh sifat kimia yang dimiliki oleh suatu zat.
1. Kestabilan zat
Diartikan sebagai mudah atau sulitnya suatu zat untuk bereaksi dengan zat lain. Zat yang sukar bereaksi disebut zat yang stabil. Semakin sukar suatu zat bereaksi, maka ketabilannya akan semakin tinggi.
2. Flammability
Merupakan sifat kimia yang menggambarkan mudah tau sulitnya suatu zat untuk terbakar. Bensi adalah zat yang flammabilitynya tinggi karena sangat mudah terbakar. Ketika terbakar, maka akan terjadi reaksi kimia dimana dihasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dengan zat asal.
3. Tingkat oksidasi
Adalah sifat kimia yang melambangkan apakah suatu unsur cenderung melepas atau menerima elektron. Unsur yang memiliki bilangan oksidasi negatif, maka unsur tersebut cenderung untuk menerima elektron. Contohnya adalah oksigen dengan bilangan oksidasi – 2 yang artinya cenderung menerima 2 buah elektron.
Jika bilangan oksidasinya positif, maka unsur tersebut cenderung untuk melepaskan elektron. Contoh, unsur besi memiliki bilangan oksidasi +2 yang artinya besi akan cenderung melepaskan dua buah elektronnya.
Dan masih banyak lagi sifat kimia yang bisa kita pelajari dan natinya akan dibahas secara lengkap dalam ilmu kimia.
Oke, sampai disini tentunya kalian sudah mengerti mengenai perbedaan sifat fisika dan kimia suatu zat, jenis – jenis dan contohnya. Jika kalian suka artikel ini, jangan pelit untuk share dan di komentari ya!
Posting Komentar untuk "Sifat Fisika dan Kimia Zat"