Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Struktur Dinding Sel dan Bagian Dalam Sel Bakteri

Dalam artikel Perbedaan Organisme Prokariotik dan Eukariotik sudah dijelaskan bahwa sel bakteri berbeda dengan sel organisme eukariotik. Nah, melalui artikel ini marilah kita lihat lebih jelas bagaimana bentuk dari dinding sel bakteri dan bagian – bagian di dalam selnya.

Dinding Sel Bakteri
Dinding sel bakteri adalah bagian terpenting dari sel karena bertugas untuk menjaga ukuran sel agar tetap sama dan melindungi sel dari pembengkakan dan agar sel tidak pecah. Dinding sel biasanya terdiri dari petidoglikan, yang merupakan jaringan molekul – molekul polisakarida yang saling dihubungkan oleh senyawa polipeptida (cross – link).

Pada beberapa bakteri, lapisan pedtidoglikannya sangat tebal dan membentuk jaringan kompleks disekitar permukaan luar sel. Sementara pada bakteri lainnya, lapisan peptidoglikannya sangat tipis dan terjepit diantara dua membran plasma. Membran luar mengandung molekul besar lipopolisakarida dan lipid dengan rantai polisakarida yang terikat padanya.

Dua jenis bateri utama diatas bisa diidentifikasi menggunakan proses pewarnaan yang disebut dengan Gram Stain. Bakteri gram positif memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal dan pada proses pewarnaan akan menghasilkan noda berwarna ungu.

Sementara bakteri gram negatif mengandung lapisan pedtidoglikan yang tipis dan pada proses pewarnaan akan menghasilkan noda berwarna merah. Lapisan terluar dari bakteri gram negatif sangan tahan (resisten) terhadap banyak antibiotik, dimana jika antibiotik ini diberikan pada bakteri gram positif, maka dapat menggangu sintesis dinding sel.


Keterangan gambar :
Atas : lapisan peptidoglikan yang membungkus bakteri gram – positif menjebak pewarna ungu sehingga bakteri tampak berwarna ungu saat pewarnaan.

Bawah : karena bakteri gram – negatif memiliki lebih sedikit peptidoglikan (yang terletak antara membran plasma dan membran luar, mereka tidak dapat menjebak pewarna ungu yang diberikan, sehingga yang muncul adalah warna merah (warna latak belakang)

Pada beberapa jenis bakteri, dinding selnya juga dilapisi oleh lapisan tambahan berupa lapisan gelatin yang mengelilingi seluruh bagian permukaan dinding sel.

Di bagian dinding sel bakteri juga terdapat flagela. Pada banyak jenis bakteri, flagela ini memiliki bentuk yang ramping, kaku dan berbentuk heliks yang tersusun atas protein flagelin. Panjang flagela ini berkisar antara 3 – 12 mikrometer dan ukurannya pun sangat tipis, berkisar antara 1 – 20 nanomter.

Flagela ini terikat pada dinding sel dan digunakan oleh bakteri untuk bergerak. Gerakan flagela bakteri adalah gerakan berputar – putar (spin) mirip dengan baling – baling.

Selain flagela, beberapa bakteri juga memiliki fili (philus) yang merupakan struktur mirip rambut yangterdapat di permukaan luar dinding sel. Fili ini lebih pendek dibandingkan flagela dan memiliki tebal antara 7,5 – 10 nanometer. Fili berfungsi untuk membentuk bakteri menempel pada substrat (makanan) dan saat terjadi pertukaran materi genetik.

Beberapa bakteri membentuk edospora berdinding tebal di sekitar kromosom mereka dan sebagian kecil disekitar sitoplasma. Kondisi ini terjadi ketika bakteri – bakteri ini berada pada kondisi lingkungan dnegan gizi yang buruk. Endosprora sangat tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya terlalu panas dan masih memungkinkan untuk bakteri agar bisa bereproduksi untuk membentuk individu baru.

Bagian – Bagian di Dalam Sel Bakteri
Sel bakteri memiliki bagian – bagian sebagai berikut :
1. Membran Plasma
Banyak bakteri memiliki daerah invaginasi pada membran plasmanya yang akan berfungsi saat proses respirasi atau fotosintesis.


Keterangan gambar :
Sel – sel bakteri biasanya memiliki membran dalam/membran plasma yang sangat kompleks. Pada gambar diatas (a) merupakan bakteri aeorbik. Dapat dilihat bahwa ada membran respirasi yang luas di dalam sitoplasma dan tidak berbeda seperti yang terlihat pada organel mitokondria sel eukariotik.

Gambar kedua (b) merupakan cyanobakterium yang mempunyai membran seperti tilakoid yang menyediakan tempat di dalam sel bakteri untuk melakukan fotosintesis.

2. Nuckleoid
Sel bakteri tidak mengandung inti sel dan juga tidak memiliki kromosom kompleks seperti kromosom yang terdapat pada sel organisme eukariotik. Sebagai gantinya, gen bakteri dikodekan di dalam cincin DNA beruntai tunggal atau ganda dan terletak pada bagian tertentu di dalam sitoplasma yang disebut dengan nukleoid.

Banyak bakteri lain juga memiliki bagian kecil yang secara independen dapat mereplikasi lingkaran DNA, yang disebut dengan plasmid. Plasmid hanya mengandung sedikit gen, biasanya tidak terlalu esensial untuk keberlangsungan hidup sel. Plasmid ini biasanya hanya dianggap sebagai bagian dari kromosom bakteri.

3. Ribosom
Organel ribosom pada bakteri memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan ukuran organel ini di dalam sel – sel euakriotik. Selain itu, ribosom bakteri juga berbeda dalam hal kandungan protein dan DNA nya.

Antibiotik seperti tetrasiklin dan kloramfenikol dapat membedakan ribosom bakteri dengan eukariotik. Antibiotik ini dapat mengikat ribosom bakteri dan menghambat sintesis protein. Tetapi, hal ini tidak berlaku pada ribosom eukariotik sehingga proses sintesis protein tetap berlangsung.

Posting Komentar untuk "Struktur Dinding Sel dan Bagian Dalam Sel Bakteri"