Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sistem Tranportasi Pada Tumbuhan

Sebagaimana yang kamu ketahui, tumbuhan membutuhkan air dan garam mineral untuk melakukan proses fotosintesis. Tujuan dari fotosintesis adalah untuk menghasilkan makanan berupa glukosa yang digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.

Air dan garam mineral harus diangkut dari dalam tanah menuju daun. Sementara hasil fotosintesis harus diedarkan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?

Jawabannya adalah karena tumbuhan memiliki sistem tranportasi nya sendiri untuk membawa air dari akar menuju daun dan untuk mengedarkan makanan yang dibuat melalui fotosintesis.

Dalam postingan ini, kita akan belajar mengenai:
1. Jaringan Tranportasi pada Tumbuhan
2. Mekanisme Tranportasi Air pada Tumbuhan
3. Mekanisme Transportasi Nutrisi pada Tumbuhan.

Jaringan Tranportasi pada Tumbuhan
Pada artikel jaringan penyusun tumbuhan, salah satu jaringan yang dimiliki oleh tumbuhan adalah jaringan/berkas pengangkut.

Jaringan pengangkut pada tumbuhan ada dua jenis yaitu:
1. Xilem
2. Floem

Akar tumbuhan bertugas untuk menyerap air dan garam mineral yang berada di dalam tanah. Setelah masuk ke dalam akar, xilem akan bertugas untuk mengangkut air dan garam mineral tersebut ke bagian batang dan daun tumbuhan untuk digunakan dalam proses fotosintesis.

Setelah proses fotosintesis selesai, dihasilkanlah glukosa sebagai sumber makanan yang digunakan tumbuhan untuk tumbuhan dan berkembang. Glukosa ini harus diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Yang bertuggas untuk mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis ini adalah floem.

Xilem dan floem terdiri dari saluran kapiler. Saluran xilem terletak terpisah dengan floem. Xilem pada akar akan menyatu dengan xilem di batang. Begitu juga dengan floem. Dengan begitu, air dan garam mineral serta zat makanan dapat ditranportasikan ke tempat yang sesuai.

Mekanisme Transportasi Air pada Tumbuhan
Air merupakan zat yang berwujud cair dan dapat masuk atau keluar dari tubuh tumbuhan. Peristiwa masuk dan keluarnya air dari tumbuhan disebut dengan tranpirasi dan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat tumbuhan itu hidup.

Ketika kelembapan lingkungan tinggi (jumlah uap air di lingkungan hidup tumbuhan tinggi), maka air akan masuk ke dalam tumbuhan. Sebaliknya, jika tumbuhan hidup pada kondisi lingkungan yang kering dan kelembapan yang rendah maka air akan keluar dari tumbuhan.

Keluar masuknya air pada tumbuhan ini melalui suatu celah/pori-pori yang disebut dengan stomata. Stomata umumnya terdapat pada bagian bawah daun tumbuhan.

Air dan garam mineral yang ada di dalam tanah masuk ke dalam sel-sel akar disebabkan karena adanya perbedaan konsentrasi air. Ada dua jenis perpindahan zat cair berdasarkan konsentrasinya yaitu:

  1. Difusi : proses perpindahan zat cair dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
  2. Osmosis: proses perpindahan zat cair dari konsnetrasi rendah ke tinggi melalui suatu membran semipermeabel.

Apa itu membran semipermeabel?
Membran semipermeabel adalah membran yang bersifat selektif yaitu membran yang hanya dapat di lalui/ditembus oleh zat tertentu saja. Membran ini berfungsi untuk mengatur lalu lintas zat dari dalam dan luar sel. Contoh membran semiperbeabel ini adalah membran sel.

Proses tranportasi air pada tumbuhan
  1. Air dan garam mineral yang terlarut didalamnya dan berada berada di dalam tanah akan diserap oleh rambut-rambut akar.
  2. Air kemudian masuk kesel-sel epidermis akan secara osmosis.
  3. Dari sel-sel epidermis, air akan menuju korteks melalui endodermis dan perisikel.
  4. Kemudian, air masuk ke dalam ajringan xilem yang berada di akar.
  5. Setelah sampai di xilem akar, air akan bergerak ke atas menuju xilem batang dan daun. Air ini dapat bergerak bukan karena dipompa melainkan karena adanya daya kapilaritas batang. 

Xilem pada batang memiliki saluran berupa pipa-pipa kapiler dengan diamater yang sangat kecil. Ketika salah satu ujung kapiler batang menyentuh air yang ada didalam akar, maka air tersebut akan naik ke atas. Peristiwa ini mirp dengan peristiwa naiknya minyak pada sumbu kompor.

Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh dua hal yaitu:
  1. Kohesi : Merupakan kecendrungan suatu molekul untuk berikatan dengan molekul lain yang sejenis.
  2. Adhesi : Merupakan kecendrungan suatu molekul untuk berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis.

Dengan adanya gaya adhesi, air akan membentuk ikatan dengan dinding pembuluh kapiler xilem. Kemudian, dengan adanya gaya kohesi, molekul air akan saling berikatan satu dengan yang lain sehingga terjadi gaya tarik-menarik antara sesama moleul air di sepajang pembuluh kapiler xilem. Dengan begitu air dapat dari akan menuju batang.
Air dari batang masuk ke dalam daun disebabkan karena daun memiliki daya isap. Daya isap ini timbul karena di daun terjadi proses fotosintesis yang menggunakan air sebagai salah satu bahan dasarnya. Ketika jumlah air di daun menipis, maka air didalam batang akan masuk ke dalam daun.

Nah, begitulah mekanisme yang terjadi sehingga air dapat masuk dari akar menuju daun.

Mekanisme Tranportasi Nutrisi/Zat Maknaan
Nutrisi atau zat makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis akan di edarkan ke seluruh tubuh oleh floem. Zat nutrisi ini bisa berupa glukosa atau asam amino yang diggunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.
Zat makanan akan diangkut oleh floem dari daun (daerah dengan konsentrasi gula tinggi) menuju seluruh bagian tumbuhan (akar dan batang yang memiliki konsentrasi gula rendah).

Sumber:
Buku IPA Kelas 8 SMP K2013 Edisi revisi 2014

Posting Komentar untuk "Sistem Tranportasi Pada Tumbuhan"