Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tutorial Menjawab Soal Kelas 11 SMA Materi Asam, Basa dan Garam 2

Mari kita lanjutkan pembahasan kita mengenai cara menjawab soal kimia materi asam, basa dan garam. Setelah sebelumnya kita membahas beberapa soal, baik tentang larutan penyangga maupun hidrolisis, kali ini kita akan membahas kembali contoh-contoh soal yang mungkin muncul pada bab ini.

Semoga, dengan membaca postingan ini kamu menjadi terbantu dalam memamahi pelajaran kimia di sekolah. Kalau begitu, ayo kita mulai.

Soal 1: Asam Basa Konjugasi
Pasangan yang merupakan asam-basa konjugasi pada reaksi berikut adalah
H2CO3{aq} + H2O{l} <==> HCO3-{aq} + H3O+{aq}
A. HCO3- dan H2O
B. H2CO3 dan H2O
C. HCO3- dan H3O+
D. H2CO3 dan H3O+
E. H2CO3 dan HCO3-

Pembahasan:
Soal ini tergolong sangat mudah ya. Bahkan, walaupun kamu tidak tahu apa itu asam-basa konjugasi, kamu tetap bisa menjawab soal ini.

Caranya, lihat pasangan perubahan spesi di reaktan dan produk.

H2CO3 pasti berubah menjadi HCO3-, bukan H3O+. sebaliknya H2O pasti berubah menjadi H3O+, bukan HCO3-. Pasangan perubahan spesi pada produk dan reakstan ini otomatis langsung menjadi pasangan asam basa konjugasi.

Jawabannya adalah E.

Namun, agar kamu lebih paham apa yang imaksud dengan asam basa konjugasi, perhatikanlah penjelasan di bawah ini.

Menurut Bronsted – Lowry, asam adalah spesi yang mendonorkan protonnya, sedangkan basa aalah spesi yang menerima proton. Proton yang dimaksu disini adalah ion H+.

H punya satu elektron dan satu proton, sedangkan unsur ini tidak punya neutron. Ketika membentuk ion H+, ia melepaskan satu buah elektron yang dimilikinya sehingga di dalam ion H+ tersebut hanya tersisa proton saja. Oleh karena itu, ion H+ dapat juga disebut dengan proton.

Kembali kita pada soal diatas, dimana reaksi yang diketahui adalah:
H2CO3{aq} + H2O{l} <==> HCO3-{aq} + H3O+{aq}

Perhatikan H2CO3. Awalnya, spesi ini punya dua buah atom hidrogen. Kemudian, ketika berubah menjadi HCO3-, jumlah hidrogennya tinggal satu. Artinya, H2CO3  telah mendonorkan H+ ke H2O sehingga jumlah hidrogennya berkurang.

Kemuian, perhatikan H2O. Apakah spesi ini benar menerima proton dari H2CO3? Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan perubahan spesi yang terjadi. Awalnya H2O hanya memiliki dua buah atom hidrogen. Ketika berubah menjadi H3O+, atom hidrogennya bertambah. Atom hidrogen tambahan ini diperolehnya dari H2CO3 sebagai pendonor.

Maka, sesuai dengan konsep asam – basa yang dikemukakan oleh Bronsted Lowry:
H2CO3 = donor proton = bersifat asam
H2O = akseptor proton = bersifat basa

Di bagian produk, spesi yang terbentuk setelah zat yang bersifat asam mendonorkan protonnya disebut basa konjugasi. Sementara, spesi yang terbentuk setelah zat yang bersifat basa menerima proton disebut dengan asam konjugasi.

H2CO3{aq} + H2O{l} <==> HCO3-{aq}       +  H3O+{aq}
Asam             Basa              Basa Konjugasi      Asam Konjugasi

Jadi, pasangan asam-basa konjugasi pada reaksi diatas aalah:
1. H2CO3 dan HCO3-
2. H2O dan H3O+

Jawabannya adalah E

Soal 2
Asam sianida {HCN} sebanyak 0,27 gram {Mr = 27 gr/mol} dilarutkan i dalam air sampai volumenya 200 mL. Jika harga Ka HCN adalah 5 x 10^-9, pH larutan asam tersebut sebesar. . . .

Pembahasan:
HCN aalah asam lemah. Jika kamu tidak tahu apakah HCN termasuk asam lemah atau asam kuat, kamu tinggal lihat kembali soalnya. Jika ada data Ka atau Kb, maka zat yang diketahui di dalam soal adalah asam atau basa lemah.

Langkah pertama, kita cari mol-nya terlebih dahulu:
n HCN = gr/Mr = 2,7 gram/27 gr/mol = 0,1 mol

Jika 0,1 mol HCN dilarutkan ke alam air hingga volumenya 200 mL, maka konsentrasi larutan asam yang terbentuk adalah:
= n/V {dalam L} = 0,1/0,2 = 0,5 M = 5 x 10^-1 M

Setelah kita mengetahui konsentrasi larutan asam yang terbentuk, selanjutnya kita bisa mencari berapa konsentrasi [OH-} nya.
[OH-} = akar Ka . M = akar 5 x 10^-9 x 5 x 10^-1 = akar 25 x 10^-10 = 5 x 10^-5 M

pOH = - log [OH-] = - log 5 x 10^-5 = 5 – log 5
pH = 14 – pOH = 14 – {5 – log 5} = 9 + log 5

Soal 3: Hubungan kekuatan asam dan basa terhadap daya hantar listrik
Perhatikan tabel uji daya hantar listrik dan perubahan warna kertas lakmus dari beberapa larutan di bawah ini:
Larutan yang diuji        Daya hantar listrik                 Warna Lakmus
                        Lampu Gelembung gas          Merah Biru
              1 Tidak menyala Sedikit                  Biru Biru
              2 Menyala terang Banyak                  Merah Merah
              3 Menyala terang Banyak                  Merah Biru
              4 Tidak menyala Sedikit                  Biru Biru
              5 Menyala terang Banyak                  Biru Biru

Berdasarkan data diatas, manakah yang merupakan larutan yang bersifat asam kuat dan basa kuat?
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 5
E. 4 dan 5

Pembahasan:
Suatu senyawa disebut sebagai asam atau basa kuat adalah karena senyawa ini larut dan mengion sempurna di dalam air sehingga memberikan jumlah ion H+ atau OH- maksimal di dalam larutan.

Jika senyawa asam atau basa kuat kita masukkan ke dalam air, maka seluruh molekulnya akan mengurai menjadi ion-ion. Ion-ion ini dapat bergerak bebas di dalam larutan.

Sementara, asam atau basa lemah adalah senyawa yang hanya mengion sebagian di dalam air sehingga jumlah H+ atau OH- yang dihasilkan dari penguraian molekulnya tidak sebanyak asam atau basa kuat.

Jika kita larutkan senyawa asam atau basa lemah ke dalam air, maka di dalam larutan yang terbentuk selain terdapat ion – ion, juga terdapat molekul utuh dari asam atau basa lemah yang tidak mengion.

Ion-ion yang bergerak bebas berperan sebagai penghantar arus listrik di dalam larutan. Semakin banyak jumlah ion-ion yang dapat bergerak di dalam larutan, maka semakin kuat larutan tersebut dalam menghantarkan listrik. Indikatornya adalah nyala lampu akan terang dan dihasilkan banyak gelembung gas.

Karena di dalam larutan asam dan basa kuat terdapat ion-ion bergerak bebas dalam jumlah lebih banyak dibandingkan asam atau basa lemah, maka daya hantar listrik asam dan basa juga lebih besar dibandingkan asam atau basa lemah.

Sesuai dengan uraian ini, maka larutan 2, 3 dan 5 pada tabel diatas merupakan senyawa asam atau basa kuat. Untuk memastikan senyawa mana yang asam atau basa, lihat hasil uji kertas lakmusnya.

Asam kuat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah {merah – merah}, sementara basa kuat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru {biru – biru}.

Berdasarkan kriteria ini, maka larutan 2 merupakan larutan asam kuat dan larutan 5 merupakan larutan basa kuat.

Sementara larutan 3 merupakan larutan yang bersifat netral karena tidak mengubah kertas lakmus. Kemungkinan paling besar, larutan 3 merupakan larutan garam yang terbentuk dari AK dan BK, seperti NaCl, KCl dan lain sebagainya.

Jadi, jawaban yang benar adalah D yaitu larutan 2 dan 5.

Daftar artikel tentang larutan penyangga di blog ini:
  • Mencari Massa Garam Yang Harus Dilarutkan Untuk Membentuk Larutan Penyangga Dengan pH Tertentu
  • Membahas Soal Berkaitan Dengan Volume Campuran Yang Diperlukan Untuk Membentuk Larutan Penyangga Dengan pH Tertentu
  • Menentukan pH Larutan Penyangga Yang Dibuat Dari Campuran Asam Lemah dan Basa Kuat Atau Basa Lemah dan Asam Kuat
  • Menentukan Campuran Yang Dapat Membentuk Larutan Penyangga
  • Menentukan pH Larutan Penyangga Yang Dibuat Dari Campuran Asam Atau Basa Lemah dan Garamnya
  • Tutorial Menjawab Soal Kelas 11 SMA Materi Asam, Basa dan Garam 1
  • Tutorial Menjawab Soal UN Kimia SKL Larutan Penyangga
  • Bank Soal Kimia Kelas 11 Bab Larutan Penyangga
  • Soal Essay Tentang Menghitung pH Larutan Penyangga + Pembahasan
  • Tutorial Menjawab Soal Tentang Menghitung pH Larutan Penyangga

Posting Komentar untuk "Tutorial Menjawab Soal Kelas 11 SMA Materi Asam, Basa dan Garam 2"