Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jelaskanlah Perhitungan Tekanan Osmotik Untuk Larutan Yang Hipotonik, Isotonik dan Hipertonik

Artikel ini berisi penjelasan tentang contoh soal dan pembahasan tekanan osmotik untuk larutan yang hipotonik, isotonik dan hipertonik.

Contoh Soal 1

Pada suhu yang sama, manakah larutan dibawah ini yang hipotonik, isotonik dan hipertonik terhadap larutan urea 0,4 M! 

Glukosa 0,1 M

NaOH 0,2 M

Sukrosa 1 M

Pembahasan: 

Larutan A hipotonik terhadap B mengandung arti bahwa tekanan osmotik A < B. Jika larutan A dan B isotonik, maka tekanan osmotik kedua larutan sama. 

Sedangkan, jika larutan hipertonik terhadap B, maka tekanan osmotik larutan A > B.

Rumus mencari tekanan osmotik kan ada dua, bergantung pada jenis larutannya. 

Tekanan osmotik = M R T ( x i untuk elektrolit) 

R dan T unsur semu larutan diatas adalah sama, karena R merupakan konstanta dan T suhu larutan yang pada soal diketahui sama untuk setiap larutan. 

Berarti, tekanan osmotik larutan bergantung pada M untuk larutan non elektrolit dan M x i untuk larutan elektrolit. 

Larutan urea, glukosa dan sukrosa adalah non elektrolit. 

Karena M urea > M glukosa, maka larutan urea 0,4 M disebut hipertonik terhadap larutan glukosa 0,1 M. 

Sedangkan, M urea < M sukrosa sehingga larutan urea 0,4 M disebut hipotonik terhadap larutan sukrosa 1 M. 

Bagaimana dengan NaOH?  Untuk mengetahui apakah tekanan osmotik NaOH lebih besar, sama atau lebih kecil dari urea, kita cari besar faktor van’t hoffnya. 

NaOH adalah senyawa elektrolit kuat yang mengion sempurna di dalam air. Sehingga, faktor van’t hoffnya = jumlah ion. 

NaOH ⇒ Na+ + OH-

Jumlah ion = i = 2

Maka, tekanan osmotik NaOH yaitu hasil M x i adalah 0,4, sama dengan tekanan osmotik urea. Maka, larutan urea 0,4 M isotonik dengan larutan NaOH 0,2 M. 

Contoh Soal 2 

Pada suhu 27 degC, larutan CH3COOH memiliki tekanan osmotik sebesar 10 atm. Agar larutan HCN (derajat ionisasi = 0,15) sebanyak 250 mL isotonik dengan larutan CH3COOH, maka massa HCN yang harus dilarutkan adalah…… (R = 0,082, Ar H = 1, C = 12 dan N = 14)

Pembahasan: 

Larutan yang isotonik memiliki tekanan osmotik yang sama. 

Tekanan osmotik CH3COOH = Tekanan osmotik HCN

Tekanan osmotik HCN = 10 atm

gr/Mr HCN x 1000/V x R x T x i = 10 atm

Faktor van’t hoff untuk HCN adalah: 

HCN ⇒ H+ + CN-

Jumlah ion = 2 

i = 1 + (2-1) x 0,15

i = 1,15

Maka: 

gr/27 x 1000/250 x 0,082 x 300 x 1,15 = 10

gr/27 x 113,16 = 10 

gr x 4,2 = 10

gr = 10/4,2 = 2,38 gram 

Contoh Soal 3

Pada suhu tertentu, larutan urea 0,4 mol isotonik dengan larutan yang NaOH 0,6 mol. Perbandingan volume larutan urea dan NaOH adalah……. 

Pembahasan: 

Dari soal diketahui: 

Tekanan osmotik urea = tekanan osmotik NaOH 

NaOH adalah senyawa elektrolit kuat yang faktor van’t hoff-nya sama dengan jumlah ion yang dihasilkan ketika NaOH terionisasi. 

NaOH ⇒ Na+ + Cl-

Jumlah ion = i = 2

Berarti: 

Tekanan osmotik urea = tekanan osmotik NaOH 

M R T urea = M R T i NaOH 

R dan T untuk kedua larutan adalah sama sehingga bisa kita coret saja. 

M urea = M i NaOH 

mol x V urea = mol x V NaOH x i

0,4 x V urea = 0,6 x V NaOH x 2

V urea / V NaOH = 1,2 / 0,4

V urea / V NaOH = 3 / 1 

Jadi, perbandingan V urea : V NaOH = 3 : 1

Sekian penjelasan tentang perhitungan tekanan osmotik untuk larutan yang hipotonik, isotonik dan hipertonik. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Jelaskanlah Perhitungan Tekanan Osmotik Untuk Larutan Yang Hipotonik, Isotonik dan Hipertonik"