Jelaskanlah Perbedaan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit!
Kita sudah mengetahui pengertian dari sifat koligatif larutan yaitu sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah zat, tidak pada jenis zat terlarutnya.
Ada empat sifat koligatif larutan yang dipelajari yaitu:
- Penurunan tekanan uap
- Kenaikan titik didih
- Penurunan titik beku
- Tekanan osmotik
Berkitan dengan jumlah zat, kita bisa membedakan larutan menjadi dua kelompok yaitu:
- Larutan elektrolit
- Larutan non elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang zat terlarutnya larut sekaligus mengion di dalam pelarut.
Misalnya, kita buat larutan elektrolit dengan memasukkan 100 molekul NaOH ke dalam air.
NaOH akan mengion sesuai dengan persamaan reaksi berikut.
NaOH ⇒ Na+ + Cl-
Dari pengionan NaOH dalam air, dihasilkan dua ion yaitu Na+ dan Cl-. Kedua ion ini disebut sebagai partikel larutan.
Maka, jumlah partikel larutan jika 100 molekul NaOH dicampur dengan air adalah 2 x 100 = 200 partikel.
Sekarang, mari kita lihat bagaimana jumlah partikel pada larutan non elektrolit.
Zat terlarut pada larutan non elektrolit hanya larut saja di dalam pelarutnya. Maksudnya, zat tersebut hanya mengalami perubahan wujud dari (s) ke (aq).
Artinya, jika kita masukkan, misalnya 100 molekul urea ke dalam air, maka jumlah partikel di larutan tetap 100.
Hal ini disebabkan karena urea tidak mengion dalam air.
Dari pemaparan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa dengan mol zat yang sama, jumlah partikel larutan elektrolit lebih banyak dibandingkan larutan non elektrolit.
Karena jumlah partikelnya lebih banyak, maka sifat koligatif larutan elektrolit juga lebih besar dibandingkan larutan non elektrolit.
Kamu sudah mengetahui bahwa untuk menghitung besar sifat koligatif larutan non elektrolit, digunakan hukum Raoult.
Jika rumus yang sama digunakan untuk menghitung sifat koligatif pada larutan elektrolit, hasilnya tidak akan tepat mengingat jumlah partikel larutan elektrolit yang lebih banyak dibandingkan larutan non elektrolit.
Oleh karena itu, ahli kimia, Jacobus Henricus Van’t Hoff mengoreksi hukum Raoult agar cocok digunakan untuk larutan elektrolit.
Ia mengatakan, pada perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit, berlaku suatu faktor yang disebut dengan faktor Van’t Hoff (i).
Besarnya faktor Van’t Hoff suatu zat bergantung pada jumlah ion yang dihasilkan dan derajat ionisasinya.
Secara matematika dapat ditulis:
i = 1 + (n-1) x derajat ionisasi
Jadi, rumus untuk menghitung besarnya sifat koligatif larutan adalah:
Dari penjelasan diatas, kamu sudah mengetahui bagaimana perbandingan sifat koligatif larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit serta rumus untuk menghitungnya.
Kesimpulan:
Jumlah partikel larutan elektrolit > larutan non elektrolit (pada jumlah mol zat yang sama)
Sifat koligatif larutan elektrolit > larutan non elektrolit
Berlaku faktor Van’t Hoff saat menghitung besarnya sifat koligatif larutan elektrolit
Sebagai contoh, perhatikan pembahasan dua contoh soal berikut. Pada contoh soal ini kita akan membuktikan bawa sifat kualitatif larutan elektrolit berbeda dengan larutan non elektrolit.
Contoh Soal: Tekanan osmotik larutan non elektrolit
Kedalaman 200 ml air dilarutkan urea (Mr = 60) sebanyak 15 gram. Tekanan osmotik larutan yang terbentuk jika diukur pada suhu 27 ⁰C adalah……..?(R = 0,082 L atm/mol K
Pembahasan:
Dari soal di atas diketahui data sebagai berikut:
Massa zat = 15 gram
Volume pelarut = 200 mL
Suhu = 27 ⁰C = 300 K
R = 0,082 L atm/mol K
Ditanya: Tekanan osmotik larutan?
Tekanan osmotik
= MRT
= gr/Mr x 1000/V x 0,082 x 300
= 15/60 x 1000/200 x 0,082 x 300
= 30,75 atm
Contoh Soal: Tekanan osmotik larutan elektrolit
Pada suhu 27 ⁰C, suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan 10 gram NaOH ke dalam 200 mL. Tekanan osmotik dari larutan tersebut adalah……..
Pembahasan:
NaOH adalah senaywa elektrolit kuat yang mengion sempurna menghasilkan dua buah ion yaitu Na+ dan OH-. Besarnya faktor Van't Hoff untuk senyawa ini sama dengan jumlah ion yang dilepaskannya yaitu i = 2. Maka, besar tekanan osmotik larutan adalah:
= MRTi
= gr/Mr x 1000/v x R x T x i
= 10/40 x 1000/200 x x 0,082 x 300 x 2
= 61,5 atm
Nah, dapat kamu lihat dari dua contoh soal di atas bahwa tekanan osmotik larutan elektrolit lebih tinggi dibandingkan larutan non elektrolit yang mempunyai mol dan diukur pada suhu yang sama. Hal ini disebabkan karena jumlah partikel di dalam larutan elektrolit lebih banyak dibandingkan jumlah larutan di dalam larutan non elektrolit.
Sekian penjelasan tentang perbandingan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Jelaskanlah Perbedaan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit!"